Lumpur Hasil Pengerukan di Waduk Munjul Dibuat Tanggul Hingga Dialihkan ke Lahan Pemakaman
Lumpur hasil pengerukan dari Waduk Munjul, Cipayung, Jakarta Timur dibuat tanggul hingga untuk pematangan lahan pemakaman.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Lumpur hasil pengerukan dari Waduk Munjul, Cipayung, Jakarta Timur dibuat tanggul hingga untuk pematangan lahan pemakaman.
Hal ini diungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faisal di Cipayung, Jakarta Timur.
"Air pengerukan ini sebagian kita jadikan tanggul. Jalan-jalan inspeksi itukan hasil kerukan tuh, sebagian lagi ke pemakaman Bambu Apus untuk pematangan lahan pemakaman Bambu Apus," katanya, Senin (4/10/2021).
Baca juga: Pengerukan Lumpur di Waduk Munjul Cipayung Terus Dikebut: Mampu Tampung Air 163 Meter Kubik
Lebih lanjut, Yusmada mengatakan Waduk Munjul dapat mengantisipasi banjir ketika musim hujan tiba di daerah hilir, terutama di kawasan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.
Sehingga air hujan dapat ditampung lebih dulu di Waduk Munjul yang memiliki luas sekitar 5,1 meter. Baru setelahnya pintu air Cipinang Melayu dibuka agar air dialirkan perlahan.
"Waduk Munjul ini kira-kira seluas 5,1 hektar, ini akan kita tuntaskan. Pelaksanaannya sendiri sudah dari Bulan Maret. Ini akan kita tuntaskan sampai akhir tahun ini untuk membuat wadah air sedalam dari muka jalan ini minus 4 meter. Jadi nanti ada daya tampung air hujan 163 m³," jelasnya.