Pembelajaran Tatap Muka

Siswa Belum Divaksin, Orang Tua Restui PTM Jenjang SD di Kota Tangerang Dilaksanakan

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Helmiati, menjelaskan, sejauh ini tidak ada penolakan dari orang tua murid

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFEDA
Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Tangerang dengan menerapkan protokol kesehatan pada Senin (6/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Orang tua murid jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kota Tangerang diklaim tidak mempermasalahkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Hal tersebut diakui Dinas Pendidikan Kota Tangerang berdasarkan angket yang sudah diajukan kepada orang tua atau wali murid siswa SD.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Helmiati menjelaskan, sejauh ini tidak ada penolakan dari orang tua murid soal pelaksanaan PTM terbatas tingkat SD.

"Sejauh ini orang tua karena kita sampaikan dengan benar, yang terpapar juga bukan dari klaster SMP, itu dari luar dan kita juga nanya, jadi InsyaAllah orang tua pahami itu," jelas Helmiati saat dihubungi, Senin (4/10/2021).

Sebab, diketahui sebelumnya ada 25 siswa SMP di Kota Tangerang yang terpapar Covid-19.

Mereka terpapar saat PTM terbatas sudah diberlakukan beberapa pekan lalu.

Helmiati juga menjelaskan, kalau siswa SD memang belum ada yang divaksinasi Covid-19.

Baca juga: Tinggi Vitamin C, Simak Cara Membuat Infused Water Jeruk Nipis Agar Tak Pahit

Sehingga, pihaknya tetap mendata siswa SD untuk mengetahui apakah anggota keluarganya semua sudah divaksin.

"Sebelum PTM, anak-anak di bawah 12 tahun kita data, kita pastikan keluarga dan di rumahnya itu sudah vaksin," kata Helmiati.

"Minta bukti surat vaksin anggota keluarga yang sudah divaksin baru anak-anaknya bisa masuk sekolah," sambungnya.

Menurut Helmiati, protokol kesehatan di sekolah kawasan Kota Tangerang sudah sangat ketat.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Disdakmen), Kemendikbud, Jumeri meresmikan Satgas Covid-19 tingkat kelas saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang, Jumat (1/10/2021).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Disdakmen), Kemendikbud, Jumeri meresmikan Satgas Covid-19 tingkat kelas saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang, Jumat (1/10/2021). (Istimewa)

Buktinya, sambung Helmiati, walau ada yang positif Covid-19, tapi hanya satu siswa per sekolah.

"Dari awal kita sudah ketat, kalau kita enggak ketat mungkin yang terpapar lebih banyak. Kita terbukti prokesnya ketat maka kita bisa lihat walau kena, tapi cuma satu dari safu sekolah, kita kan memang tidak bisa mengontrol kegiatan di luar sekolah," paparnya.

Kendati demikian, Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masih belum memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di wilayahnya.

Sebab, Dinas Pendidikan Kota Tangerang masih menunggu hasil evaluasi dari PTM yang dilaksanakan untuk jenjang SMP.

Helmiati mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari pelaksanaan PTM tingkat SMP.

Nantinya, hasil evaluasinya tersebut akan berujung pada nasib PTM untuk tingkat SD di Kota Tangerang.

"Belum, nanti nunggu evaluasi SMP selesai semua, kalau sudah masuk 100 persen. Kalau sudah evaluasi SMP, nanti kita ada rapat koordinasi masukan dari berbagai instansi," jelas.

Seperti yang ia katakan, hingga saat ini, seluruh SMP di Kota Tangerang belum melaksanakan PTM.

Baca juga: Klasemen MotoGP 2021 Usai MotoGP Amerika Serikat, Fabio Quartararo di Puncak, Marc Marquez Melejit

Alias, masih ada beberapa SMP yang belum diizinkan beroperasi.

Nanti kalau sudah 100 persen SMP beroperasi barulah evaluasi akan dilaksanakan.

"Belum 100 persen minggu ini. jadi minggu depan baru mulai lagi. Jadi PTM setop dulu ada ANBK dulu untuk kelas 8. Setelah ANBK baru nanti ada PMT lagi lalu evaluasi," beber Helmiati.

Seperti diketahui, baru tiga pekan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Tangerang, 25 murid terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Cerita Pegawai dan Pemilik Warteg Kalimalang Trauma, Ditodong Rampok Hingga Kalung di Leher Dirampas

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, ke-25 pasien tersebut semuanya siswa jenjang SMP.

Kata dia, seluruh siswa yang positif Covid-19 tersebut berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan beberapa hari lalu.

"Yang dikakukan sampling oleh Pemerintah Pusat hanya kota-kota besar, Jakarta, Semarang, Bandung. Kita juga mengambil inisiatif testing dilakukan random," ujar Arief saat ditemui di Pemkot Tangerang, Kamis (30/9/2021).

Menurutnya, tes PCR dilakukan terhadap total 1.000 murid, guru, hingga staf tata usaha (TU) pada tanggal 28-29 September 2021.

Hasilnya, sebanyak 25 murid, satu guru, dan satu staf TU positif Covid-19.

"Ternyata hasilnya, dari 500-500 sampling yang kita lakukan dalam dua hari, totalnya dari 1.000 itu ada 27 yang positif," kata Arief.

Namun, para murid, guru, dan staf TU, yang terpapar itu sudah divaksin Covid-19.

Kemudian, rata-rata hasil CT value dari semua yang terpapar itu di atas 30.

Dari 27 orang itu, sebanyak 25 di antaranya termasuk pasien tanpa gejala.

Tindak lanjut dari temuan tersebut, Pemkot Tangerang mewajibkan adanya Satgas Covid-19 di setiap kelas di SMP yang menggelar PTM.

"Kita akan membentuk Satgas Covid-19 di setiap kelas. Artinya masyarakat haris disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Apa bila ada gejala ringan aja, pilek batuk, udah silahkan ke puskesmas untuk testing gratis," papar Arief. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved