Bukan karena Prestasi, Oknum Bidan di Puskesmas Jakarta Barat Viral karena Dugaan Pelecehan Verbal

Adapun kejadian ini viral lewat unggahan via TikTok yang diposting oleh pemilik akun @stevfanywijjaya.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Elga H Putra
TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi melahirkan. Dinas Kesehatan DKI Jakarta turun langsung untuk menggali fakta perihal dugaan penghinaan atau pelecehan verbal yang dilakukan seorang oknum bidan Puskesmas di Jakarta Barat terhadap seorang ibu hamil. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta turun langsung untuk menggali fakta perihal dugaan penghinaan atau pelecehan verbal yang dilakukan seorang oknum bidan Puskesmas di Jakarta Barat terhadap seorang ibu hamil.

Adapun kejadian ini viral lewat unggahan via TikTok yang diposting oleh pemilik akun @stevfanywijjaya.

Alhasil kasus oknum bidan itu kini viral dan menjadi perbincangan warganet.

Di video tersebut ia menceritakan saudaranya yang tengah hamil sembilan bulan mengalami pelecehan mental.

Baca juga: Sebelum Diamuk Warga, Si Maling Sempat Minta Tolong Pemulung Bawa Motor Curian ke Bengkel

Saat itu saudaranya sedang periksa di salah satu Puskesmas di wilayah Jembatan Lima, Jakarta Barat.

Ada sejumlah pelecehan verbal yang dilakukan oleh bidan yang berjumlah tiga sampai lima orang.

Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil (TribunJakarta.com/Y Gustaman)

Mulai dari mengejek perihal keputihan yang dialami saat pengecekan pembukaan persalinan hingga terkait BPJS.

Menanggapi kasus ini, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas kesehatan DKI, Purwadi angkat bicara.

Purwadi mengatakan pihaknya tengah menelusuri kebenaran video tersebut.

"Tim kami sedang turun lapangan untuk telusur dan konfirmasi terhadap fakta lapangan yang terjadi. Itu yang pertama," jelasnya kepada awak media, Rabu (6/10/2021).

Selanjutnya, ia mengaku prihatin atas kelakuan para bidan Puskesmas ini.

Baca juga: Sekwan DPRD DKI Tegas Bantah Tudingan PSI Soal Penggelembungan Dana Reses Viani Limardi

Purwadi menganggap kasus ini sudah di luar aspek kepatutan.

Sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan dari tim di lapangan.

Dari laporan ini akan ditindaklanjuti guna mengetahui kebijakan lembaga terhadap para bidan itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved