Jelang Musim Hujan, Pemprov DKI Gencarkan Program Gerebek Lumpur, Sudah Ada di 31 Waduk

Jelang musim hujan, Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan program gerebek lumpur.

Editor: Elga H Putra
ISTIMEWA
Alat berat tengah mengeruk lumpur yang ada di salah satu waduk di DKI Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang musim hujan, Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan program gerebek lumpur.

Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan kapasitas air yang di waduk Jakarta.

Hingga 1 Oktober 2021, naturalisasi waduk sudah dilakukan di 31 lokasi yang tersebar di empat wilayah kota administrasi DKI Jakarta.

Rinciannya, 11 lokasi berada di Jakarta Timur, sembilan di Jakarta Barat, enam di Jakarta Utara, dan lima waduk di Jakarta Selatan.

Untuk saat ini, proses naturalisasi waduk tengah difokuskan di Waduk Kampung Rambutan, Waduk Cimanggis, dan Waduk Sunter Selatan.

Baca juga: Persiapan Musim Hujan, Dua dari 10 Unit Pompa di Waduk Pluit Jakarta Utara Diperbaiki

Adapun program Gerebek Lumpur merupakan kegiatan pengerukan endapan sedimentasi yang ada di waduk atau kali.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, pengerukan endapan sedimentasi atau lumpur dilakukan guna mengoptimalkan kapasitas waduk.

Dengan demikian, lanjut Yusmada, waduk diharapkan bisa menampung air hujan yang turun.

Sejumlah alat berat tengah mengeruk lumpur yang ada di salah satu waduk di DKI Jakarta.
Sejumlah alat berat tengah mengeruk lumpur yang ada di salah satu waduk di DKI Jakarta. (Dok. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta)

"Gerebek lumpur harus dilakukan, pengerukan sedimentasi harus dilakukan. Sedimentasi kita kan besar, kita harus kembalikan," ucapnya saat rapat dengan Komisi D di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Bila kapasitas waduk dan saluran air bisa dioptimalkan, Yusmada menjamin, genangan tak akan terjadi.

Syaratnya, curah hujan yang turun tidak lebih dari 100 milimeter atau bukan tergolong hujan ekstrem.

"Sungai dan saluran itu punya kapasitas rencana, ini yang mau kita jaga. Kalau hujannya sesuai dengan rencana, kan tidak ada genangan," ujarnya.

"Kalau lewat hujannya dari hujan itu, maka muncul genangan," tambahnya.

Selain di waduk, Gerebek Lumpur juga dilakukan di kali atau sungai dan saluran penghubung (PHB).

Baca juga: Sempat Disidak Presiden Jokowi, Ini Persiapan Rumah Pompa Waduk Pluit Hadapi Musim Hujan

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, saat ini program Gerebek Lumpur ini sudah dijalankan di 82 lokasi.

Puluhan lokasi itu tersebar di lima wilayah kota administrasi, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

“82 titik sudah dikeruk semua, sudah digarap semua dari Maret kemarin," kata Yusmada.

Program naturalisasi waduk ini masuk dalam 28 isu prioritas Pemprov DKI periode 2021-2022.

Alat berat tengah mengeruk lumpur yang ada di salah satu waduk di DKI Jakarta.
Alat berat tengah mengeruk lumpur yang ada di salah satu waduk di DKI Jakarta. (ISTIMEWA)

Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 49 Tahun 2021 yang diteken Anies Baswedan pada 4 Agustus 2021 lalu.

Instruksi ini ditujukan untuk Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali.

“Melaksanakan penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022," tulis Anies kepada Marullah dalam instruksinya itu dikutip Rabu (6/10/2021).

Dalam instruksinya itu, salah satu prioritas Anies untuk mengatasi masalah banjir ialah dengan naturalisasi waduk.

Ada delapan waduk atau embung yang menjadi prioritas pembebasan lahan untuk naturalisasi, yaitu Waduk Brigif, Waduk Lebak Bulus, Waduk Pondok Ranggon, serta Embung Kebagusan.

Lalu, Waduk Marunda, Embung Wirajasa, Waduk Cimanggis, dan Waduk Kamal.

Proses pengadaan tanah untuk naturalisasi di delapan waduk ini ditargetkan rampung Oktober 2021 ini.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved