Aksi Begal Mencuat di Depok & Jaktim, Bersenjata Tajam Hingga Nyamar Jadi Polisi Setrum Korban
Aksi begal mencuat di Depok dan Jakarta Timur. Para pelaku bersenjata tajam hingga menggunakan alat setrum.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Meski bersyukur nyawanya berhasil selamat dari kejadian mencekam tersebut dan hanya menderita beberapa luka lecet, namun Rian menyayangkan sejumlah kartu penting miliknya ikut raib digondol pelaku bersama handphone yang ia serahkan.
“Yang diminta handphone saja, tapi di handphone itu ada kartu penting misal SIM, KTP, sama atm saya ada dua,” pungkasnya.
Begal di Jaktim
Peristiwa begal yang menjadi sorotan lainnya terjadi di Jakarta Timur.
Aulia Rafiqi (23) menjadi korban komplotan begal lima orang pemuda yang mengaku polisi di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Kecamatan Duren Sawit.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur pun telah menerima laporan korban dan menyelidiki kasus tersebut.
"Kasusnya sedang dalam proses penyelidikan. Sedang dicari CCTV di sekitar lokasi kejadian," kata Indra saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (7/10/2021).

Berdasar keterangan Rafiqi saat membuat laporan, kasus pencurian disertai kekerasan terjadi pada Kamis (7/10/2021) sekira pukul 01.00 WIB saat dalam perjalanan dari Tanjung Priok ke Bekasi.
Dalam perjalanan tersebut, Rafiqi yang mengemudikan Honda Vario berpelat F 5399 IP dipepet tiga sepeda motor dinaiki lima pelaku lalu ditendang hingga jatuh di kawasan KBT.
Setelahnya satu pelaku menyetrum korban menggunakan alat kejut berukuran kotak kecil sehingga sekujur tubuhnya mati rasa tanpa mampu melakukan perlawanan atau berteriak meminta tolong.
Sementara pelaku lain merampas handphone Rafiqi lalu menelepon satu kerabat korban, menyampaikan bahwa Rafiqi ditangkap karena terlibat kasus penyalahguna narkoba.
Baca juga: Kisah Masker Buat Warga Jakarta Lolos dari Begal Cianjur, Nasib Sial Malah Menghampiri Pelaku
Kepada kerabat Rafiqi, pelaku berdalih sebagai anggota Polri yang bertugas di Polsek wilayah Kota Bekasi dan meminta uang tebusan sebesar Rp 5 juta agar Rafiqi dapat dibebaskan.
Saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Timur usai membuat laporan, Rafiqi menuturkan dia juga sempat disandera dibawa berkeliling sekitar tiga jam hingga akhirnya 'dibuang' di kawasan KBT.
"Pas diturunkan itu sekira pukul 04.15 WIB. Di lokasi saya sempat dipukulin lalu disetrum juga, sampai berkali-kali. Jadi kalau mereka bertanya lalu saya jawaban saya menurut mereka enggak sesuai saya disetrum," ujar Rafiqi, Rabu (6/10/2021).
Setelah menganiaya dan merampas sepeda motor, dua unit handphone, berikut dompet milik Rafiqi, para pelaku yang dari perawakannya diduga berusia sekitar 18-20 tahun melarikan diri.