Lanjutkan Misi Dirut Jhony, PT Transjakarta Targetkan 80% Bus Listrik Beroperasi pada 2030
Misi besar almarhum ingin menghadirkan bus listrik di Transjakarta agar kualitas udara di Jakarta lebih baik masih harus diteruskan
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sardjono Jhony Tjitrokusumo telah meninggal dunia karena sakit pada Minggu (3/10/2021).
Namun, misi besar Direktur Utama (Dirutr) PT Transjakarta sejak 27 Mei 2020 itu untuk mentransformasi bus Transjakarta menjadi berbasis energi listrik agar kualitas udara di Jakarta lebih baik masih harus diteruskan.
Menanggapi hal ini, Direktur Teknik dan Fasilitas PT Transjakarta, Yoga Adiwinarto, mengatakan jajaran Transjakarta siap memulai tranformasi elektrifikasi Transjakarta guna melanjutkan misi Jhony.
"Apa yang sudah diperjuangkan Pak Jhony dapat membawa Transjakarta menjadi moda transportasi publik yang memberikan kontribusi positif pada pengendalian kualitas udara di ibu kota," jelas dia, dalam keterangan resminya, Jumat (8/10/2021).
“Tentu saja, kami akan memberikan seluruh tenaga dan pikiran kami untuk melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh almarhum Pak Jhony," lanjut dia.
Mengenang sosok Jhony, satu di antara perjuangannya yaitu mewujudkan misi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadirkan bus listrik di Transjakarta.
Sampai akhir hayatnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Transjakarta, Jhony secara bangga memperkenalkan Transjakarta ke mata dunia saat menghadiri kegiatan 2021 International Zero Emission Bus Conference’.
Kegiatan itu diselenggarakan di Denver City, Colorado, Amerika Serikat pada15-17 September 2021.
Baca juga: Pilot Sederet Maskapai Dunia, Ini Profil Almarhum Sardjono Jhony Bos Transjakarta
Acara tersebut juga dihadiri para pelaku transportasi terkemuka dari seluruh dunia.
Di sana, Jhony menjelaskan trtransportasi saat ini sangat berpengaruh besar terhadap kualitas udara perkotaan.
Menyoal wacana menghadirkan bus listrik Transjakarta sejak 2019 mulai menjajaki penggunaan bus listrik melalui proses uji coba dengan beberapa Agen Pemegang Merek (APM).
Ke depannya, Jhony berharap, semua armada konvensional Transjakarta perlahan menjadi berbasis listrik.

“Setiap bus ada masa kadaluarsanya, perlahan bus-bus yang telah habis masanya akan kami ganti menggunakan bus listrik," ujar Jhony, saat menjabat Direktur Utama PT Transjakarta.
"Secara total, kami ingin mengganti armada pada rentang waktu 2021 hingga 2030 sehingga lebih dari 80 persen total armada yang ada menjadi dibus listrik,” lanjutnya.