PON Papua

Marciano Norman Ultimatum Wasit Tinju PON Papua: Harus Objektif, Jangan Memihak

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman meninjau langsung venue pertandingan tinju di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn.) Marciano Norman - Marciano Norman memberikan ultimatum ke wasit yang bertugas di PON Papua 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAYAPURA - Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman meninjau langsung venue pertandingan tinju di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Kunjungan dilakukan Marciano Norman untuk memastikan pertandingan tinju berjalan lancar dan tidak ada gangguan apapun.

Pertandingan tinju PON Papua berlangsung di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura.

Diketahui, sempat ada insiden kericuhan di arena pertandingan tinju PON Papua yang melibatkan atlet dan relawan di GOR Cenderawasih.

Kasus kericuhan tersebut akhirnya berujung damai dan tidak diperpanjang lagi.

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman dan Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021).
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman dan Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA)

Marciano Norman berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dalam pertandingan olahraga.

Dari hasil pantauan yang sudah dilakukan, pertandingan tinju PON Papua sudah berjalan dengan perbaikan penyelenggaraan.

Baca juga: 5 Hari Pertandingan Tinju Bergulir di PON Papua, Pertina Sudah Pulangkan 7 Wasit Bermasalah

"Ada insiden kecil langsung ditindaklanjuti oleh Ketum Pertina terkait penyelenggaraan. Hari ini saya lihat sudah nyaris seperti apa yang diharapkan," kata Marciano Norman saat ditemui di GOR Cenderawasih, Sabtu (9/10/2021).

"Potensi gangguan semakin kecil karena pertandingan ini harus berjalan lancar dan menjunjung tinggi sportivitas dari para atlet dan wasit, juga pelatihnya," tambahnya.

Marciano Norman berpesan kepada perangkat pertandingan yang bertugas di cabor tinju PON Papua bisa memimpin secara objektif.

Selain itu, keputusan yang dibuat tidak merugikan pihak manapun dan membuat kontroversial.

Ketum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak menenangkan penonton setelah adanya keributan di arena pertandingan tinju PON Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, saat pertandingan mempertemukan tuan rumah Papua melawan Papua Barat, Selasa (5/10/2021).
Ketum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak menenangkan penonton setelah adanya keributan di arena pertandingan tinju PON Papua di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, saat pertandingan mempertemukan tuan rumah Papua melawan Papua Barat, Selasa (5/10/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA)

"Wasit juga harus memberikan penilaian yang objektif dan sesuai, penonton juga bangga karena prestasi atletnya," ungkapnya.

Pada saat mengunjungi venue tinju di GOR Cenderawasih, Marciano Norman mendapatkan kesempatan penting berbincang dengan wasit dan dewan hakim.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memberikan pencerahan dan juga pesan agar bisa memimpin sesuai peraturan yang berlaku.

Wasit diharapkan tidka bersikap memihak kepada kubu manapun dalam memimpin pertandingan.

Baca juga: 5 Hari Pertandingan Tinju Bergulir di PON Papua, Pertina Sudah Pulangkan 7 Wasit Bermasalah

"Saya diberikan kesematan oleh Ketum Pertina berbicara ke juri dan hakim. Saya berpesan ke mereka untuk memberikan penilaian seobjektif mungkin," kata dia.

"Posisi hakim dan wasit sangat penting di pertandingan tinju, siapapun yang terbaik wajib menang. Tidak ada penilaian yang menimbulkan kontroversi ke penonton, dengan penataan yang lebih baik, dengan ketum Pertina yang turun langsung kepada kekurangan yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, arena tinju PON Papua sempat mendapatkan sorotan terkait adanya kericuhan yang melibatkan relawan dan atlet.

Petinju dari kontingen DKI Jakarta, Jil Mandagi dilaporkan menjadi sasaran pemukulan di luar ring tinju.

Pemukulan dikabarkan dilakukan oleh relawan panitia pelaksana pertandingan.

Dari keterangan yang dihimpun, kronologi bermula saat Jil Mandagi bertanding melawan atlet NTT, Luki Mira Agusto Hari di kelas 52-56 Kg putra.

Suasana di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, yang menjadi venue pertandingan tinju PON Papua, pada Selasa (5/10/2021).
Suasana di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, yang menjadi venue pertandingan tinju PON Papua, pada Selasa (5/10/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/WAHYU SEPTIANA)

Juri memutuskan, pertarungan dimenangkan Luki.

Keputusan itu memicu ketidakpuasan Jil Mandagi yang melakukan protes keras.

Sang petinju disebutkan turun dari ring lalu membanting pintu dan memukul Kun spanduk pembatas.

Aksi itu memantik reaksi relawan yang tergabung dalam panitia pelaksana menjaga jalannya pertandingan.

Baca juga: Ricuh di Venue Tinju PON Papua, Ketum KONI Pusat Tegur Pertina: Jangan Sampai Terulang Lagi

Upaya menenangkan atlet itu berimbas adanya pemukulan di luar ring.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved