10 Pegawai Telkom Indonesia Diperiksa Soal Tragedi Gorong-gorong Maut di Kota Tangerang
Polres Metro Tangerang Kota sudah memeriksa 10 orang usai tragedi maut di gorong-gorong pada Kamis (7/10/2021). Mereka karyawan PT Telkom Indonesia.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pencarian SPK tersebut untuk menyelidiki siapa yang bertanggungjawab atas kematian tragis itu.
"Kita masih telusuri pekerjaan yang diberikan oleh pihak Telkom ke pihak ketiga ini apakah ada SPK. Sehingga kita cari tahu siapa yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan ini," ujar Deonijiu.
Selain mencari SPK, kepolisian juga tengah menyelidiki siapa yang memberikan perintah untuk mereka masuk ke gorong-gorong.
Baca juga: Rangkaian Kasus Tewasnya 5 Orang di Gorong-Gorong Tua Cipondoh, Dari Gas Beracun Hingga Peran Telkom
Juga mencari tahu alasannya kenapa harus ada perbaikan.
Kemudian, pihaknya juga sedang menyelidiki apakah pihak vendor yang mempekerjakan ketiga korban itu melakukan pengawasan atau tidak saat tiga orang itu bekerja.
"Dari vendor yang melaksanakan pekerjaan, apakah mereka melakukan pengawasan dalam proses pekerjaannya atau tidak, nah ini masih dalam proses penyelidikan," beber Deonijiu.
Kasubbid Tokling Puslabfor Mabes Polri Kompol Faizal Rachmad menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan semacam zat beracun.

Gas tersebut pun bisa sangat mematikan apa bila dihirup oleh manusia tanpa peralatan kerja lengkap seperti APD.
"Sementara hasil yang kami temukan adalah ditemukannya gas berbahaya, mengenai konsentrasi dan jenis gasnya kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," papar Faizal.
"Sangat membahayakan manusia," sambungnya.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa membeberkan secara persis jenis gas beracun yang menewaskan lima orang tersebut.
Sementara, Kapolsek Cipondoh, Kompol Ubaidillah menjelaskan tiga korban sebelumnya diduga meninggal karena terlalu lama menghirup gas beracun yang disebabkan dari comberan.
"Kemungkinan ada gas alam, artinya gas dalam tanah menguap dari comberan, sementara kita dalami jenazah dibawa ke rumah sakit kita dalami," jelas Ubaidillah di lokasi kejadian.
Pasalnya, gorong-gorong sedalam dua meter tersebut sudah lama tidak dibuka.
Baca juga: Tewaskan 5 Pekerja di Gorong-gorong Tangerang, Vendor dan Perusahaan Saling Lempar Tanggung Jawab
Hal tersebut diamini Ubaidillah yang mengatakan selama beberapa tahun tidak ada yang melakukan pemeliharaan kabel di sana.