Antisipasi Virus Corona di DKI
Kasus Melandai, Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Rujukan Jakarta di Angka 7 Persen
Kondisi serupa juga terlihat pada ruang Intensive Care Unit (ICU) di mana angka BOR sudah berada di kisaran 17 persen.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Tingkat keterisian atau Bed Occupancy Rate (BOR) tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di DKI Jakarta, terus menurun.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, BOR ruang isolasi di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 berada di angka 7 persen.
Dari 5.485 tempat tidur yang disiapkan, hanya terisi 375 pasien per 10 Oktober .
Kondisi serupa juga terlihat pada ruang Intensive Care Unit (ICU) di mana angka BOR sudah berada di kisaran 17 persen.
Jumlah tempat tidur yang terpakai pun hanya 160 dari total 940 tempat tidur yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Covid-19 Belum Berakhir, Pemprov DKI Diminta Antisipasi Lonjakan Angka Pengangguran
Baca juga: Kapolda Sebut Kasus Begal dan Pinjol di Jabodetabek Meningkat Drastis Selama Pandemi Covid-19
Walau BOR terus menurun dan kasus Covid-19 mulai melandai, Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan tetap menggencarkan 3T, yaitu Testing, Tracing, dan Treatment.
"Strategi 3T terus digencarkan untuk menemukan sebanyak-banyaknya kasus positif sehingga dapat diisolasi, disembuhkan agar mencegah penyebaran virus," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Dwi Oktavia, Jumat (15/10/2021).
Selain itu, masyarakat juga diingatkan menjaga protokol kesehatan guna mencegah penularan.
Baca juga: Kebakaran Permukiman Padat di Tambora: 81 Rumah Hangus Terbakar, 511 Warga Mengungsi
Bagi masyarakat yang belum divaksin, Dwi mengimbau untuk segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi.
Masyarakat pun bisa memilih vaksin yang diinginkan lantaran hampir semua jenis vaksin, seperti Sinovac, AstraZeneca, hingga Pfizer sudah tersedia di fasilitas-fasilitas kesehatan.
"Vaksinasi Covid-19 terus kami galakkan pada warga Jakarta usia di atas 12 tahun guna mengurangi penularan dan dampak Covid-19," ujarnya dalam keterangan tertulis.