Ratu Tatu Minta Pemkot Bantu Airin Urus PMI Tangsel, Pilar Saga Siap Anggarkan Miliaran Rupiah

Airin terpilih berdasarkan Musyawarah Kota (Muskot) V PMI Tangsel di Hotel Pranaya, Serpong, Minggu (2/5/2021)

Istimewa
Ratu Tatu Chasanah dan Airin Rachmi Diany di acara PMI, Serpong, Rabu (13/10/2021) 

TRBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Ketua PMI Banten, Ratu Tatu Chasanah, melantik Airin Rachmi Diany yang kembali menjabat Ketua PMI Tangerang Selatan (Tangsel), di Hotel Grand Zuri, Serpong, Rabu (13/10/2021).

Airin terpilih berdasarkan Musyawarah Kota (Muskot) V PMI Tangsel di Hotel Pranaya, Serpong, Minggu (2/5/2021).

Ratu Tatu menyampaikan bahwa PMI memiliki dua peran kunci yang berkaitan dengan kemanusiaan.

Tugas besar itu harus mendapat dukungan dari pemerintah setempat yang memiliki satu visi dalam melayani masyarakat.

"Di UU itu PMI tugas utamanya untuk penanganan bencana, untuk membantu pemerintah. Jadi kalau kalimatnya membantu pemerintah tentu pemerintah harus fokus juga untuk mendukung PMI," kata Ratu Tatu seusai acara pelantikan.

"Jadi penanganan bencana alam dengan penyedeian donor darah, itu fokusnya PMI, imbuh wanita yang juga menjabat Bupati Serang.

Ratu Tatu lebih menegaskan kebutuhan PMI Tangsel terkait pengadaan mesin yang harganya cukup mahal, seperti mesin untuk donor plasma konvalesen yang sangat dibutuhkan pada masa pandemi Covid-19.

"Untuk sarana prasarana, penanganan bencana alam pemerintah wajib support. Kemudian untuk UDD juga kan ada peralatan mesin-mesin yang sangat mahal. Itu pmerintah wajib support."

"Kan di Tangsel ini plasma konvalasen termasuk salah satunya," pungkas Ratu Tatu.

Terkait bantuan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang disampaikan Ratu Tatu juga digarisbawahi oleh Airin.

Baca juga: Cara Mendapatkan Plasma Konvalesen di Tangsel, PMI Tangsel Jelaskan Cara yang Lebih Cepat 

Menurut Airin, pengadaan alat untuk pengolahan plasma konvalesen sangat penting.

Terlebih PMI Tangsel merupakan bagian dari pengelola plasma konvalesen yang jumlahnya terbatas di Indonesia.

Saat ini hanya ada satu mesin donor plasma konvalesen yang digunkan PMI Tangsel

"Kebutuhan alat konvalasen kita sudah ada. Tetapi ternyata animo masyarakat untuk mendonorkan plasma konvalasen itu luar biasa," kata Airin pada kesempatan yang sama.

Biaya yang mahal untuk pengadaan alat plasma konvalesen akan cepat terwujud dengan sokongan dana Pemkot Tangsel.

"Apa bila kita di-support pemerintah mudah-mudahan alatnya segera ada sehingga bisa dilakukan percepatan dan kita punya bank plasma konvalasen."

"Walupun angka Covid-19 sekarang sudah menurun, kan kalau kita ada bank plasma kan lebih baik apabila terjadi sesuatu kita bisa berikan ke masyarakat," kata Airin.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, di Kantor DPRD Tangsel, Jalan Raya Serpong, Setu, Senin (21/6/2021).
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, di Kantor DPRD Tangsel, Jalan Raya Serpong, Setu, Senin (21/6/2021). (TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir)

Sementara, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menuruti pernyataan Ratu Tatu sebagai Ketua PMI Banten yang tidak lain ibu kandungnya sendiri.

Pilar bahkan bersedia memenuhi kebutuhan peralatan penunjang PMI lainnya jika diperlukan.

"Nanti kita lihat anggarannya, kemarin pesan dari Bu Ketua kan, konvalesen kita sudah ada satu, kalau ada dua kan pelayanannnya lebih maksimal. Cuma nanti harus ngobrol lebih lanjut ke Dokter Suhara, terkait kebutuhan apa saja, mungkin enggak hanya konvalesen, ada alat-alat penunjang lainnnya," kata Pilar di Kantor Pemkot Tangsel, Jalan Maruga, Ciputat, Jumat (15/10/2021).

Meski harga mesin donor plasma konvalesen mencapai miliaran rupiah, Pilar tidak terlalu mempermasalahkannya.

Pilar juga mengerti keinginan Airin, mantan Wali Kota Tangsel dua periode, juga masih kerabat keluarganya, yang sangat fokus pada pelayanan kesehatan masyarakat.

PMI Tangsel memang sempat kebanjiran pesanan plasma konvalesen dari berbagai wilayah di Indonesia saat puncak lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Ya mudah-mudahan ada anggarannya kan bisa dianggarin. Iya Rp 3 miliaran, makanya kita ngobrol secara teknis sama Pak Dokter Suhara, mungkin Bu Airin nitip takutnya kekurangan seperti kamarin lonjakan."

"Kalau dibutuhkan, nanti kembali ke Kepala Bapeda nanti saya coba dianggarkan. Karena kan itu permintaan khusus dari PMI ya untuk masyarakat juga, supporting ke rumah sakit juga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved