Tangis Abdullah ke Ridwan Kamil Pecah, Harapannya Jenguk Anak Pupus Karena Jadi Korban Susur Sungai

Tangis Abdullah Sajat pecah di depan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi kediaman korban duka atas Muhammad Kafka Firmansyah di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (16/10/2021). Kang Emil menemui ayah korban, Abdulllah Sajat. 

"Yah, aku pulang ya yah," ucap Kafka seperti ditirukan Abdullah saat dijumpai wartawan di rumahnya di Sukmajaya, Depok, Sabtu (16/10/2021). 

"Nah itu video call lah sama saya, ibunya, kakak dan adiknya,” ia menambahkan. 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat mengunjungi kediaman korban duka atas Muhammad Kafka Firmansyah di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (16/10/2021).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat mengunjungi kediaman korban duka atas Muhammad Kafka Firmansyah di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (16/10/2021). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Permintaan Kafka tak dikabulkan sang ayah dengan memberikan pengertian kepada anaknya itu.

“Saya bilang, 'abang kan enggak boleh pulang. Pulangnya nanti libur semester Desember. Nanti ayah jemput,” kata Abdullah mengulangi ucapan terakhirnya dengan Kafka.

Abdullah menuturkan, putranya baru mengenyam pendidikan di MTs Harapan Baru Pondok Pesantren Cijantung sejak awal Juli 2021 silam.

Tak seorang diri, Abdullah menyebut ada 3 anak lain dari lingkungan rumahnya yang berangkat untuk bersekolah di sana.

“Ada empat anak dari Sukmajaya, anak saya dan perempuan tiga orang, itu satu RW semua."

"Meninggal ada dua, anak saya dan perempuan satu (Siti Jahra Anjani) tapi dimakamkan di Tasik,” ucapnya.

Soal kegiatan sekolah yang berujung petaka hingga hilangnya nyawa Kafka, Abdullah berujar tidak ada informasi diberikan pihak sekolah.

Baca juga: Yah, Aku Pulang Ya Yah, Ucapan Siswa Asal Depok sebelum Jadi Korban Susur Sungai Cileueur

“Enggak ada kabar karena kita juga sudah percaya kan sama program di sana, apa yang dilaksanakan kita percaya dan yakin."

"Kalau soal ngabarin cuma yang pas vaksin doang waktu itu, boleh enggak anak saya divaksin, ya saya bilang boleh,"

"Tapi kalau yang pramuka (susur sungai) ini enggak ada konfirmasi,” ungkapnya.

Tim Inafis Polres Ciamis di lokasi 11 pelajar di Ciamis mati tenggelam untuk olah TKP, Sabtu (16/10/2021).
Tim Inafis Polres Ciamis di lokasi 11 pelajar di Ciamis mati tenggelam untuk olah TKP, Sabtu (16/10/2021). (Tribun Jabar / Andri M Dani)

Lebih lanjut, ia berujar bahwa kabar duka tersebut ia terima dari grup Whatsapp para orang tua santri.

“Kemarin habis Isya ada yang Whatsapp di grup, jadi kita punya grup wali santri, ternyata itu ada yang tahu lebih dulu kabarnya,"

"Dia share di grup langsung ramai,” imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved