Lagi Asik Nge-Game, Remaja Tutup Usia Saat Pertahankan Ponsel dari Begal di Cimanggis Depok

Sejumlah remaja yang tengah asik kumpul bermain game menjadi sasaran komplotan pelaku begal di Jalan Nangka, Cimanggis, Kota Depok, Sabtu (23/10/2021)

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Lokasi kejadian saat korban tengah asik berkumpul main game bersama rekan-rekannya, Senin (25/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Sejumlah remaja yang tengah asik kumpul bermain game menjadi sasaran komplotan begal di Jalan Nangka, Cimanggis, Kota Depok, Sabtu (23/10/2021) dini hari.

Bahkan, satu dari empat remaja yang tengah asik berkumpul berinisial AR, meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam dari terduga pelaku.

Saat itu, ia berusaha mempertahankan handphonenya.

Pemilik toko reparasi sepatu yang ada persis di depan lokasi kejadian, Rahmat, menuturkan, awalnya terduga pelaku yang berjumlah enam orang dan berboncengan dua motor, mendatangi korban dan tiga rekannya yang tengah sibuk dengan gawainya masing-masing.

"Katanya sih awalnya terduga pelaku pura-pura nanya alamat ke para korbannya. Kan korban ada empat orang tuh lagi kumpul main game manfaatin WiFi dari warung sekitar," kata Rahmat di lokasi kejadian, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Driver Ojol Ini Ceritakan Detik-detik Pegawai Basarnas yang Dibacok Begal hingga Tewas di Kemayoran

Rahmat mengatakan, korban yang tak terima sempat berusaha merebut kembali handphone miliknya yang sudah direbut terduga pelaku.

Namun naas, usahanya itu tak membuahkan hasil, dan malah tendangan hingga sabetan senjata tajam yang ia alami.

Baca juga: Luka di Kepala, Begini Kondisi Begal yang Tabrak Tiang Listrik di Jalan Salamun Cipayung

"Mereka lagi asik main game, terus didatangin dan (korban) diminta handphonenya. Kemudian korban mau ambil lagi handphonenya tapi malah ditendang dan dibacok," ungkapnya.

Korban pun tersungkur bersimbah darah, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit oleh sejumlah rekannya.

Sementara para terduga pelaku langsung tancap gas melarikan diri ke arah Tapos.

"Yang bawa ke rumah sakit teman-temannya yang tiga itu, langsung dibawa ke RS Sentra Medika. Sempat operasi dulu, terus meninggal kemarin Minggu," katanya.

Hingga saat berita ini dinaikkan, TribunJakarta belum mendapat keterangan resmi dari pihak kepolisian, meskipun telah mengirimkan konfirmasi ke Kepolisian Sektor Cimanggis.

Peristiwa Serupa

Driver Ojol Ceritakan Detik-detik Pegawai Basarnas Dihabisi Begal

Ilustrasi begal
Ilustrasi begal (Istimewa via Tribun Medan)

Pegawai Badan SAR Nasional (Basarnas), Mita Nurkasanah (22), tewas setelah dibacok komplotan begal saat menunggu jemputan pesanan ojek online (ojol) di tepi Jalan Angkasa, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021) dini hari.

Saat itu, pegawai pemerintah non pegawai negeri (PPNPN) Basarnas itu bersama kekasihnya, Yahya.

Afif Bintang Prakoso (24) yang menjadi pengemudi ojol yang dipesan korban, menceritakan kejadian tragis yang menimpa korban.

Afif mengatakan, kondisi korban sudah kritis saat ia datang menjemput ke lokasi. Dan ia bersama Yahya sempat ikut membantu mengevakuasi korban ke RS Hermina Kemayoran. 

Mulanya, ia mendapat orderan ojol atas nama Mita Nurkhasanah pada pukul 02.04 WIB. Kemudian, ia segera menuju ke tempat Mita berada, di sekitaran Jalan Angkasa, Kemayoran.

Baca juga: Dua Begal di Cipayung yang Tabrak Tiang Listrik Usai Beraksi, Kini Dirawat di ICU

Di perjalanan menuju lokasi, Afif masih sempat melakukan komunikasi pesan singkat dengan korban perihal titik penjemputan, yakni di sebuah warung kaki lima.

"Isi chat-nya biasa aja sih, kayak customer ke ojek online pada umumnya aja," kata Afif saat dihubungi, Sabtu (23/10/2021) malam. 

Namun, setiba di lokasi penjemputan, Afif justru dicegat oleh seorang pemuda yang meminta tolong. Belakangan diketahui pemuda itu adalah kekasih korban, Yahya.

Pemuda itu meminta dirinya untuk membantu rekan perempuannya, Mita yang sudah dalam kondisi kritis.

"Pas sampai di TKP keadaan korban sudah kritis banget. Kondisinya tergeletak, masih sadar tapi sudah kritis banget," ungkap Afif. 

Melihat kejadian tersebut, Afif tak mengira bahwa korban pembacokan itu adalah Mita, pelanggan yang memesan jasanya ojolnya. 

Baca juga: Selamat dari Aksi Begal, Pemotor di Cikarang Kabur ke Semak-semak Setelah Kunci Setang Motor

"Orderan sempet saya cancel, karena saya pikir pas waktu itu mau mentingin nyawa orang dulu ketimbang orderan. Tapi pas di jalan saya baru ngeh kalau yang jadi korban itu customer saya, karena temem prianya bilang, 'Mit yang kuat, Mit yang kuat'," cerita Afif. 

Menurut Afif, saat itu, ada dua mobil terparkir yang ia duga sebagai taksi online di sekitar lokasi tersebut.

Namun, tak satu pun orang dari dari dua mobil itu yang datang menolong korban. Padahal, kata Afif, kondisi mobil itu tidak kosong, di dalamnya terlihat sejumlah orang. 

Saat itu, situasi di lokasi tampak lengang mengingat waktu kejadian sudah menunjukan sekira pukul 02.00 WIB dini hari.

Lantaran kondisi korban sudah kritis, Afif bersama Yahya segera menolong korban dengan menggunakan sepeda motornya. 

"Saya bawa pakai motor mas, saya tumpuk bonveng tiga, korban ditengah cowoknya di belakang. Jaket saya juga berlumuran darah kemarin. Saya antar ke rumah sakit Hermina," jelasnya. 

Sesampainya di rumah sakit, Afif tak langsung balik kanan, begitu tahu korban meninggal dunia. Bersama teman pria Mita, Yahya, Ia menyempatkan diri untuk menunggu di depan rumah sakit.

"Saya nunggu sampai dibawa ke RSCM. Setelah itu balik lagi ke TKP. Kalau di TKP sudah sama polisi dan saksi juga," ucap Afif. 

Pasca kejadian tersebut, Afif mengaku trauma apabila melewati kawasan tersebut. Terutama pada saat dini hari yang cenderung sepi dari aktivitas pengguna jalan lainnya. 

"Saya trauma mas, shock banget juga sih sampai sekarang. Habis dapat pengalaman itu trauma sih kalau lewat situ," kata Afif. 

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menyebut akan berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemayoran untuk menyediakan sarana pendukung di area tersebut, seperti CCTV dan lampu penerangan jalan.

"Karena mereka sudah menganut Badan Layanan Umum (BLU). Artinya layanan yang ada di sana sudah menjadi kewenangan mereka untuk menyediakannya," ujarnya saat ditemui di Apartmen Green Pramuka City, Cempaka Putih, Sabtu (23/10/2021) malam.

"Tugas kita mengkordinasikan dengan PPK Kemayoran supaya menjamin keselamatan warga," sambungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved