Warga Keracunan Rice Box PSI
Sudah Keluar Rumah Sakit, Anak-anak Korban Keracunan Rice Box PSI Masih Harus Rawat Jalan
Warga RW 06 Kelurahan Koja korban keracunan rice box PSI sudah seluruhnya keluar dari rumah sakit
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Warga RW 06 Kelurahan Koja korban keracunan rice box PSI sudah seluruhnya keluar dari rumah sakit.
Setelah mengonsumsi nasi boks pada Minggu (24/10/2021) lalu, sempat ada lima orang harus menjalani rawat inap di RSUD Koja yang seluruhnya merupakan anak-anak.
Dina Minatta (37), warga RW 06 Koja yang merupakan orang tua dan bibi dari kelima anak-anak tersebut mengatakan, mereka sudah tak lagi terbaring di RSUD Koja.
"Saat ini sih sudah pada pulang semua," kata Dina saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Senin (1/11/2021).
Dua dari kelima anak-anak korban keracunan itu ialah putra dan putri Dina, yakni Z (5) dan S (4).
Kemudian, seorang anak lainnya merupakan keponakan Dina.
Dina menuturkan, saat ini kondisi Z, S, dan keponakannya masih harus menjalani rawat jalan.
Baca juga: Gelar Baksos Hingga Bantu Acara Maulid Usai Insiden Rice Box, PSI: Kami Tunjukkan Itikad Baik
"Kalo dibilang sehat ya sehat, cuman nanti tanggal dua cek lagi. Besok cek lagi ke rumah sakit, kan mau dilihat kalo keracunan takutnya ada bakteri yang tersisa," ucap Dina.
Di sisi lain, Dina tak tahu pasti kondisi dua anak-anak lainnya yang merupakan buah hati dari kerabat jauhnya.
Dina menjelaskan, kelima anak-anak yang tersebut menjalani rawat inap selama empat hari.
Mereka mengalami gejala seperti mual, pusing, dan muntah-muntah usai mengonsumsi rice box tersebut.
Baca juga: Keracunan Rice Box PSI, Ibu Muda di Koja Tak Bisa Menyusui Bayinya Selama Seminggu
Sebelumnya, DPC PSI Kecamatan Koja membagikan 80 rice box kepada warga RW 06 Kelurahan Koja dalam acara bakti sosial terkait Covid-19, Minggu (24/10/2021) sore lalu.
Dalam hitungan jam setelah menyantap rice nox berisi nasi, sayur buncis, telur, dan orek tempe itu, sedikitnya 35 warga mengalami keracunan.
Dari jumlah korban keracunan itu, lima warga yang seluruhnya anak-anak hingga Selasa siang ini masih dirawat di RSUD Koja.
Atas kejadian ini, PSI meminta maaf lalu berjanji akan menanggung biaya perawatan terhadap para korban keracunan.

Nyatanya, berdasarkan penuturan ketua RW, acara baksos besutan DPC PSI Kecamatan Koja tersebut dilakukan tanpa ada koordinasi ke pengurus wilayah setempat.
"Pemberian ini nggak ada koordinasi dengan kita pengurus wilayah, jadi antar teman aja, totalnya ada 80 kotak nasi," kata Ketua RW 06 Kelurahan Koja, Suratman, Senin (25/10/2021) kemarin.
Menanggapi pernyataan ketua RW tersebut, Pengurus PSI DKI Jakarta Norman Lianto buka suara.
Norman mengklaim pengurus ranting di Kecamatan Koja sudah berkali-kali menggelar acara serupa.
Katanya, sudah ada pengurus PSI dari Kecamatan Koja yang memberitahu pengurus wilayah setempat soal pembagian nasi kotak itu.
"Kami sudah berkali-kali membagikan di sekitar wilayah Koja dan ini bukan pertama kalinya kami membagikan di wilayah Koja. Sudah sempat ada ranting kami yang info," ucap Norman di RSUD Koja, Senin malam.
Norman juga menyatakan bahwa divisi hukum dari partainya sudah dipanggil ke Polsek Koja.
Pemanggilan itu untuk kepentingan berita acara pemeriksaan (BAP) terkait pembagian nasi kotak berujung keracunan warga.
"Masalah di kepolisian kami sudah bekerja sama dengan divisi hukum dan sudah diurus dengan baik. Divisi hukum kami sedang di Polsek Koja sedang di-BAP," ucap dia.