Perjuangan Yudo Margono Masuk TNI: Anak Petani yang Dulu Tidur di Masjid, Kini Jadi Calon Panglima
Siapa sangka Laksamana TNI Yudo Margono yang kini menjabat sebagai KSAL harus merasakan perjuangan berat ketika hendak masuk angkatan?
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Seperti pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pura Kodamar Lantamal III di Kelapa Gading, Jakarta Utara, sore ini.
Ketika konferensi pers, salah seorang wartawan menanyakan ke Yudo terkait tanggapannya soal bursa Panglima TNI.
Yudo menjawab, keputusan soal Panglima TNI penerus Marsekal Hadi sejatinya merupakan hak prerogratif Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Kejari Depok Terima Berkas Kasus Dugaan Perampasan Nyawa Anggota TNI di Depok
Yudo juga memastikan sebagai prajurit dirinya harus siap ditunjuk menjalankan perintah atasan.
"Itu kan sesuai dengan hak prerogratif Presiden, kita sebagai prajurit harus siap," kata Yudo di Kelapa Gading, Selasa (2/11/2021) petang.
Yudo pun meminta awak media serta masyarakat luas sabar menanti keputusan Presiden Joko Widodo.
Ia bilang, saat ini masih ada proses yang harus dijalani sebelum akhirnya Presiden memutuskan siapa yang bakal menjadi orang nomor satu di tubuh TNI.
"Pendapat saya ya Mbok Sabar. Yang jelas Mbok Sabar," kata Yudo.
"Nanti kan akan ada proses, akan ada keputusan Presiden. Kita tunggu saja keputusan Presiden, karena itu adalah hak prerogratif beliau," sambungnya.
"Pendapatnya toh? Mbok Sabar," celoteh Yudo lagi sambil tersenyum disambut tawa para prajurit TNI AL yang mendampinginya.
Adapun Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun dalam waktu dekat setelah menjabat sebagai Panglima TNI sejak Desember 2017 lalu.
Menjelang lengsernya Hadi, hingga kini belum ada keputusan resmi dari Presiden Joko Widodo soal siapa calon penggantinya.