Karir Andika Perkasa: Danpaspampres Usai Jokowi 2 Hari Jabat Presiden, Kini Jadi Calon Panglima TNI
Karir moncer dirasakan KSAD Jenderal Andika Perkasa di masa era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Karir moncer dirasakan KSAD Jenderal Andika Perkasa di masa era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Menjabat sebagai Komandam Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) di awal pemerintahan Jokowi, kini Jenderal Andika dipilih sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Hal itu setelah Presiden Jokowi resmi mengajukan nama KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki usia pensiun.
Surat dari Jokowi perihal penunjukan Jenderal Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI telah dikirim melalui Mensesneg kepada pimpinan DPR RI.
Jenderal Andika hanya tinggal melakukan uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR sebelum diserahkan kepada Presiden Jokowi untuk dilantik sebagai Panglima TNI jika dia dinyatakan lolos.
Baca juga: Sah, Jenderal Andika Perkasa Resmi Dipilih Jokowi Jadi Calon Panglima TNI Gantikan Marsekal Hadi
Lulusan Luar Negeri
Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Desember 1964.
Ia adalah lulusan Akademi Militer 1987.

Setelah lulus dari akademi militer, Andika langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.
Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).
Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.
Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Selama bertugas, Andika banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan.
Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, lulusan S-1 sarjana ekonomi dalam negeri itu berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk memperoleh pendidikan militer.
Baca juga: Persamaan Calon Panglima TNI dan Kapolri: Pernah Bertugas di Istana Pada Pemerintahan Pertama Jokowi
Ia meraih tiga gelar S-2 (MA, MSc, MPhil) dan satu gelar S-3 (PhD) dari The George Washington University, National Defense University, Norwich University, dan Harvard University.
Pada 8 November 2013, Andika diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat.
Pangkatnya pun dinaikkan menjadi brigadir jenderal sebelum dia kemudian ditugaskan sebagai Danpaspampres.

Jabat Danpaspamres Usai 2 Hari Jokowi Jadi Presiden
Karier Andika makin moncer sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal.
Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun.
Baca juga: Misteri Nama Panglima TNI Baru Tunggu Jokowi Tiba di Tanah Air? Siapa Sosok Pengganti Marsekal Hadi
Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).
Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.
Selanjutnya pada November 2018, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono itu dilantik Jokowi sebagai KSAD.
Ia dilantik lewat keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD, yang ditetapkan 22 November 2018.
Saat ini, Jenderal Andika dipilih Presiden Jokowi sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Berikut ini alasan-alasan mengapa Andika Perkasa dianggap sosok paling tepat untuk menduduki jabatan Panglima TNI selanjutnya:
1. Punya Kinerja Paling Menonjol
Baca juga: Lihat Prajurit TNI Tetap Bertugas Saat Stroke, KSAD Segera Instruksikan Ini ke Jenderal Bintang Dua
Mengutip Tribunnews, anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, menilai kinerja Andika Perkasa paling menonjol.
Andika dinilai mampu meningkatkan kemampuan prajurit.
Tak hanya itu, menurut Syarief, KSAD ini juga dianggap berhasil membenahi SDM di lingkungan AD.
"Memang yang menonjol sekarang itu Pak Andika."
Baca juga: Istri KSAD Terenyuh Dengar Anggotanya Tersenggol Truk, Langsung Perintahkan Ini: Yang Penting Berani
"Sangat menonjol sekali kinerja dan performanya," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/9/2021).
"Sekalipun kepala staf yang lain melakukan hal yang sama, tapi memang Pak Andika perform sekali," imbuhnya.
2. Punya Pendukung Kuat

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai Andika Perkasa berpeluang besar untuk menjadi Panglima TNI.
"Peluang Andika memang cukup besar jika pergantian Panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat, dan penundaan akan sangat berdampak pada peluang keterpilihan Andika," ungkapnya, dilansir Tribunnews, Selasa (7/9/2021).
Lebih lanjut, menurutnya Andika punya pendukung sekaligus penghalang yang kuat menuju jabatan Panglima TNI.
Pendukung sekaligus penghalang yang dimaksud Khairul adalah ayah mertua Andika, Hendropriyono, serta pernyataan sejumlah politisi dan tokoh.
"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
Baca juga: TMMD ke-112 Resmi Digelar di Kota Depok, Prajurit TNI Sasar Kegiatan Fisik dan Non Fisik
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," katanya.
3. Loyal dan Paham Keinginan Jokowi
Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengungkapkan alasan mengapa Andika Perkasa dinilainya menjadi sosok yang tepat untuk menggantikan Hadi Tjahjanto.
Dilansir Tribunnews, menurut Arief, Andika adalah sosok yang loyal dan bisa memahami keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dibutuhkan sosok yang tentu saja loyal, mengerti perintah-perintah Presiden, dan juga untuk mendukung keberlangsungan pemerintahan Kang Mas Jokowi ke depan hingga 2024," kata Arief dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/9/2021).
Arief menambahkan, Andika adalah sosok paling pas untuk menduduki posisi Panglima TNI.
Hal ini, ujar Arief, berdasarkan track record dari sisi loyalitas, kebersamaan, dan menjaga stabilitas keamanan negara.

Lebih lanjut, ia merasa yakin Andika adalah sosok yang paling mengerti untuk menjalankan tiga perintah Jokowi.
Tiga perintah tersebut, yang pertama adalah prajurit TNI di masa depan harus memiliki kemampuan adopsi dan adaptasi teknologi baru, serta menjunjung tinggi kemandirian strategis alutsista produk dalam negeri.
Kedua, Arief menuturkan prajurit TNI tidak boleh lagi terjebak dalam ego matra.
“Ketiga, prajurit TNI wajib menjaga kemanunggalan TNI bersama rakyat melalui operasi bakti dan program Tentara Manunggal Membangun Desa,” pungkasnya.
Terkendala Masa Jabatan

Kendati KSAD Andika Perkasa dinilai menjadi sosok yang tepat untuk menjadi Panglima TNI selanjutnya, ia terkendala masa pensiun.
Hal ini disampaikan Analis Utama Politik Keamanan Laboratorium Indonesia 2045 (Lab 45), Andi Widjajanto.
"Kalau stabilitas spolitik, kendalanya kalau kita memilih Pak Andika sebagai Panglima TNI hari ini, dia akan pensiun di November 2022."
"Jadi tahun politik di 2024-nya tidak bisa dikawal oleh Pak Andika," ungkap Andi dalam Diskusi Publik bertajuk Menakar Kandidat Panglima TNI: Peluang, Hambatan, dan Tantangan Militer Indonesia yang disiarkan di kanal YouTube Historia HMI pada Rabu (7/7/2021), dilansir Tribunnews.
Jika hal itu terjadi, ujar Andi, maka Andika hanya bisa menjabat sebagai Panglima TNI sampai November 2022.
Baca juga: Lihat Prajurit TNI Tetap Bertugas Saat Stroke, KSAD Segera Instruksikan Ini ke Jenderal Bintang Dua
Setelahnya, jelasnya, jika memakai pendekatan stabilitas politik maka Presiden Jokowi dari Desember 2022 ke 2024 harus memilih Panglima TNI dari Angkatan Darat lagi.
"Jadi nanti kemudian Panglima TNI-nya Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Darat."
"Kembali Angkatan Lautnya tidak mendapat kesempatan untuk menjabat sebagai Panglima TNI," tandasnya.
Hal serupa juga pernah dibahas anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon.
Mengutip Tribunnews, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.
Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.
"Kalau misalnya Presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan (Juli 2021) harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya, Selasa (15/6/2021).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam/Vincentius Jyestha/Reza Deni/Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan KSAD Andika Perkasa Calon Kuat Panglima TNI: Punya Pendukung Kuat, Dinilai Mengerti Jokowi