Banjir Kepung Jakarta

Kali Ciliwung Meluap, 1.700 Warga Jakarta Timur Mengungsi

Banjir luapan Kali Ciliwung yang merendam permukiman warga Jakarta Timur pada Senin (8/11/2021) mengakibatkan ribuan warga mengungsi.

Dokumentasi Sudin Sosial Jakarta Timur
Jajaran Sudin Sosial saat menyiapkan bantuan makanan siap saji dan air bagi warga terdampak banjir di dapur umum, Senin (8/11/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Banjir luapan Kali Ciliwung yang merendam permukiman warga Jakarta Timur pada Senin (8/11/2021) mengakibatkan ribuan warga mengungsi.

Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur, Ridwan mengatakan hingga pukul 09.20 WIB mengatakan tercatat 1.700 warga mengungsi.

Terdiri dari 500 warga Kelurahan Cawang, 300 warga Balekambang, 500 warga Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, 100 warga Bidara Cina, 300 warga Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara.

"Warga mengungsi karena ketinggian air di atas satu meter. Untuk 1.700 jiwa ini kita sudah siapkan bantuan makanan siap saji dan minuman," kata Ridwan di Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).

Warga di lima Kelurahan dari dua Kecamatan tersebut mengungsi karena permukimannya dilintasi aliran Kali Ciliwung dan di wilayahnya belum dilakukan normalisasi.

Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter di Pejaten Timur Surut, Rumah Warga dan Jalan Dipenuhi Lumpur

Ketinggian banjir paling parah berada di permukiman warga RW 04 dan RW 05 kawasan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu yang terendam banjir dengan ketinggian berkisar 2,5 meter.

"Makanan siap saji bagi warga terdampak banjir dimasak di dapur umum Sudin Sosial Jakarta Timur yang berada di Jalan Haji Naman, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit," ujarnya.

Jajaran Sudin Sosial saat menyiapkan bantuan makanan siap saji dan air bagi warga terdampak banjir di dapur umum, Senin (8/11/2021)
Jajaran Sudin Sosial saat menyiapkan bantuan makanan siap saji dan air bagi warga terdampak banjir di dapur umum, Senin (8/11/2021) (Dokumentasi Sudin Sosial Jakarta Timur)

Ridwan menuturkan dengan jumlah 1.700 jiwa pengungsi ini pihaknya masih mampu menyanggupi kebutuhan makanan siap saji bagi warga karena dapur umum sudah disiapkan sebelumnya.

Namun guna mempercepat waktu distribusi logistik ke pengungsi, Sudin Sosial Jakarta Timur berencana memindahkan dapur umum ke GOR Otista di Kelurahan Bidara Cina.

Baca juga: Langganan Banjir, Genangan Air di Permukiman Warga Kembangan Selatan Mulai Surut

"Untuk distribusi kita undang pihak Kelurahan mengambil makanan siap saji dan air bagi pengungsi. Karena tenaga kita terbatas untuk distribusi. Nanti oleh pihak Kelurahan didistribusikan," tuturnya.

Tanggul Kali Baru Amblas

Kondisi tanggul Kali Baru yang amblas hingga jebol di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).
Kondisi tanggul Kali Baru yang amblas hingga jebol di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Tanggul Kali Baru di kawasan Hek, RW 01, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur amblas pada Senin (8/11/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Ketua RT 10/RW 01 Nemih (61) mengatakan amblasnya tanggul aliran Kali Baru akibat naiknya debit air hingga mencapai siaga dua dan kondisi yang ringkih termakan usia.

"Tanggul ini dari sekitar tiga bulan lalu memang sudah retak-retak karena usia. Nah kemarin pas Kali Baru naik akhirnya amblas," kata Nemih di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).

Imbas amblasnya tanggul aliran Kali Baru, permukiman warga RT 01, RT 03, RT 04, dan RT 10/RW 01 terdampak banjir dengan ketinggian berkisar 10 hingga 50 sentimeter.

Baca juga: Tim SAR Cari 2 Warga Kabupaten Bogor yang Hanyut Imbas Sungai Meluap Saat Hujan Lebat

Tidak hanya permukiman warga RW 01, Jalan Raya Bogor yang berada di sisi kanan Kali Baru wilayah Kelurahan Tengah terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.

"Lokasi tanggul yang amblas itu ada empat titik juga, di RT RT 01, RT 03, RT 04, dan RT 10/RW 01. Ketinggian air paling parah di permukiman RT 01. Ketinggian sampai setengah meter," ujarnya.

Kondisi tanggul Kali Baru yang amblas hingga jebol di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).
Kondisi tanggul Kali Baru yang amblas hingga jebol di Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Nemih menuturkan banjir baru surut sekira pukul 05.00 WIB usai disedot pompa portabel jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Setelah banjir surut, warga dibantu sekitar 30 anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Tengah membersihkan timbunan lumpur dan sampah imbas.

"Saya sudah minta untuk penanganan sementara di lokasi tanggul yang amblas dipasang karung pasir. Karena kalau dibenahi langsung kan dengan cuaca seperti ini sulit," tuturnya.

Kebon Pala kebanjiran lagi

Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur kembali terendam banjir luapan Kali Ciliwung pada Senin (8/11/2021).

Jhony (43), warga setempat mengatakan banjir dengan ketinggian sekitar 2,5 meter merendam permukiman warga RW 04 dan RW 05 yang wilayahnya dipisahkan jalan lingkungan.

"Ini air mulai naik sekira pukul 22.00 WIB kemarin malam. Memang, informasinya Pos Pantau Depok kan siaga dua kemarin," kata Jhony di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021).

Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir luapan Kali Ciliwung di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021)
Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir luapan Kali Ciliwung di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021) (ISTIMEWA)

Selain karena curah hujan tinggi dan debit air kiriman dari Bogor dan Depok, ketinggian air dipengaruhi karena pada Minggu (7/11/2021) juga terendam banjir luapan Kali Ciliwung.

Menurut warga saat debit air kiriman dari Bogor dan Depok tiba pada Minggu malam, banjir yang merendam permukiman warga Kebon Pala belum sepenuhnya surut.

"Jadi banjir hari Minggu belum sepenuhnya surut, datang lagi kiriman air. Makannya walaupun Katulampa kemarim enggak siaga satu, tapi ketinggian air sekarang tinggi," ujarnya.

Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter di Pejaten Timur Surut, Rumah Warga dan Jalan Dipenuhi Lumpur

Jhony menuturkan hingga pukul 08.00 WIB dengan ketinggian air berkisar 2,5 meter belum ada warga mengungsi, mereka masih bertahan di lantai dua rumahnya masing-masing.

Menurutnya, warga baru memilih mengungsi ke posko pengungsian yang disediakan Kelurahan Kampung Melayu bila ketinggian air luapan Kali Ciliwung berkisar tiga meter.

"Tapi kalau bantuan, apalagi pelampung untuk keperluan evakuasi perlu. Karena sampai sekarang jumlahnya enggak cukup, masih sedikit yang dikasih pemerintah. Sama bantuan logistik," tuturnya.

20 Kelurahan Jadi Kampung Siaga Bencana

Dinas Sosial DKI Jakarta menetapkan 20 dari total 65 Kelurahan yang tersebar pada 10 Kecamatan di Jakarta Timur menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB).

Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur, Ridwan mengatakan 20 Kelurahan tersebut ditetapkan sebagai KSB karena rawan banjir.

"Ini Kelurahan yang memang setiap tahunnya menghadapi banjir. Mereka (warga) yang paling terdampak banjir," kata Ridwan saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (7/11/2021).

Kelurahan tersebut di antaranya Kelurahan Rambutan, Cibubur, Cipinang Muara, Kampung Melayu, Bidara Cina, Tengah, Dukuh, Cililitan, Cawang, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Kebon Manggis.

Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir luapan Kali Ciliwung di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021)
Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu korban banjir luapan Kali Ciliwung di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/11/2021) (ISTIMEWA)

Pondok Bambu, Rawa Terate, Cakung Barat, Penggilingan, dan Balekambang yang permukiman warganya dilintasi aliran Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Sunter, dan aliran lainnya.

"Kita tidak menutup kemungkinan akan mendirikan KSB lain di wilayah Kelurahan yang belum ada. Nanti kita usulkan melalui Dinas Sosial DKI Jakarta, mungkin juga ke Kementerian Sosial," ujarnya.

Ridwan menuturkan anggota KSB berkisar 10-20 orang, terdiri dari pengurus RT/RW setempat, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), pekerja sosial masyarakat, dan pendamping sosial, dan lainnya.

Tujuan pembentukan KSB guna meningkatkan kepedulian warga dalam mencegah bencana, serta agar ketika terjadi bencana seperti banjir penanganan lebih cepat dilakukan.

Baik menetapkan lokasi posko pengungsian, hingga menyiapkan dapur umum guna memasok kebutuhan logistik agar distribusi logistik untuk pengungsi tidak terlambat.

"Ketika awal dibentuk KSB itu langsung kita berikan bantuan peralatan dapur umum termasuk seperti panci, wajan, tenda. Untuk sembako juga akan kita berikan agar bisa dimasak," tuturnya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved