Jeritan Korban Kebakaran Maut 1 Keluarga di Tangerang, Sang Bocah Tewas Saat Coba Selamatkan Diri
Jeritan minta tolong terdengar dalam peristiwa kebakaran maut yang menewaskan satu keluarga di Perumahan Metland Puri, Tangerang, Selasa (9/11/2021).
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Akan tetapi, saat pihaknya mendatangi lokasi, kebakaran yang terjadi memang sudah tergolong besar.
"Enggak ada kesulitan. Tapi, api sudah membesar. Titik api kita belum bisa pastiin asalnya dari mana. Ruang paling hangus di lantai dua, karena bahannya dari triplek," jelas dia.
Sementara itu, korban E (31) diduga tewas bersama janinnya yang masih berusia empat bulan dalam kobaran si jago merah.
"Iya benar (hamil) empat bulan," ujar Lilik Helmiati selaku Staff Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang kepada TribunJakarta.com.
Seorang tetangga korban Juan (19), mengaku terbangun dari tidurnya gara-gara mendengar suara ledakan dari rumah tersebut.
Baca juga: Tolong! Teriak Korban Kebakaran Sekeluarga di Tangerang, Balita dan Ibu Hamil Ditemukan Meninggal
Gara-gara mendengar ledakan itu sejumlah warga langsung datang dan mencoba memadamkan api.
"Pagi-pagi sekitar setengah lima bangun, tiba-tiba api sudah gede terus tetangga panik semua," ujar Juan, Selasa (9/11/2021)
"Di dalam mungkin gas, kulkas barang-barang elektronik yang berhubungan dengan listrik segala macem meledak. Kedengeran, justru kita semua warga bangun karena ledakan itu," sambung dia lagi.

Tak lama berselang suara ledakan, warga sekitar juga mendengar banyak suara minta tolong dari dalam kobaran api.
Namun, saat itu api sudah sangat besar sehingga warga sekitar tidak bisa menolong korban.
Sembari menunggu pemadam kebakaran, warga mencoba memadamkan menggunakan air seadanya.
Juan mengatakan kala iytu para tentangga kesulitan untuk memadamkan api.
Baca juga: Polisi Periksa 5 Orang Terkait Kebakaran Pabrik Korek Gas di Kabupaten Tangerang
Bukan hanya karena api sudah sangat besar, tapi pintu dalam keadaan tergembok, kemudian pasokan air yang terbatas.
"Soalnya api sudah besar banget kan, terus pintu depan digembok jadi kita ada 20 orang tuh langsung bantu mencoba padamin api," ujar Juan di lokasi kejadian.
Ketika pintu sudah dibuka karena didobrak warga, warga inisiatif menghancurkan mobil korban yang terparkir di dalam mobil.
