Kondangan ke Luar Pulau Saat Jakarta Kebanjiran, Anies Kena Semprot DPRD: Disebut Tak Punya Empati
Kondangan ke luar pulau saat Jakarta kebanjiran, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kena semprot anggota DPRD.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kondangan ke luar pulau saat Jakarta kebanjiran, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kena semprot anggota DPRD.
Keberadaan Anies saat sejumlah wilayah DKI Jakarta terendam banjir pada Minggu (7/10/2021) disoroti oleh Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth.
Pasalnya, saat Jakarta kebanjiran, Anies sedang berada di Bengkulu.
Orang nomor satu di ibu kota itu sedang menghadiri resepsi pernikahan anak Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Balai Semarak, Bengkulu.
Menurut pria yang akrab disapa Kent itu, tidak baik jika seorang pemimpin daerah bepergian apalagi menghadiri resepsi pernikahan di tengah warga yang lagi kebanjiran.
Baca juga: Jakarta Kebanjiran, Gubernur Anies Cuma Posting Ulang Kerjaan Dinas SDA dan Lingkungan Hidup
"Tak pantas seorang gubernur malah pergi ke pesta pernikahan dan itu lokasinya di luar kota, sedangkan ibaratnya di Rumahnya (DKI Jakarta) sendiri tengah kebanjiran, seperti tidak ada rasa empatinya, malah memilih untuk meninggalkan Warganya di tengah bencana seperti ini," kata Kent dalam keterangannya, Selasa (9/11/2021).
Seharusnya, sambung Kent, seorang pemimpin itu harus sadar diri, mempunyai jiwa melayani, berani berkorban dan harus siap siaga di tengah warganya selama 24 jam.
Apalagi di tengah bencana atau musibah terutama banjir yang sedang mengintai ibukota.

Dia pun mengingatkan Anies tak hanya mengumbar janji manis kampanye kepada warga Jakarta, salah satunya soal penanganan banjir.
"Pemimpin itu harus berani berkorban, harus selalu siap siaga 24 jam untuk Warganya di saat warganya tengah di landa musibah seperti ini, jangan hanya bisa janji-janji manis saja pada saat kampanye, dan pada kenyataannya omong kosong semua!" tegas Kent.
Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan sebanyak 91 RT masih terendam banjir hingga Senin 8 November 2021, pukul 06.00 WIB.
Ke-91 RT tersebut mayoritas berada di Jakarta Timur dengan 70 RT. Lalu sisanya 21 RT berlokasi di Jakarta Selatan.
Menurut Kent, program penataan dan normalisasi sungai di DKI Jakarta harus segera dilakukan.
Maka seluruh pendekatan teknikal atau struktural melalui pembangunan fisik infrastruktur harus dilakukan dalam upaya mengurangi resiko bencana banjir.
Baca juga: Banjir Rob di Jalan R. E. Martadinata Dekat JIS, Petugas Bersih Saluran Air yang Tersumbat
”Jelas itu saja belum cukup. Karena harus diimbangi dengan pendekatan non-teknikal atau non-struktural, seperti penataan ruang, pengelolaan lingkungan, dan perilaku masyarakat,” kata Kent.