Ditawari Kapolri jadi Polisi, Atlet Pemecah Rekor PON Dijanjikan Boleh Berlatih dan Tanam Tomat Lagi

Ditawari Kapolri menjadi anggota polisi, atlet pemecah rekor PON XX Papua dijanjikan tetap boleh berlatih dan tanam tomat.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube Divisi Humas Polri
Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah saat membantu ayah menjadi petani. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ditawari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi anggota polisi, atlet pemecah rekor PON XX Papua dijanjikan tetap boleh berlatih dan bertanding hingga menanam tomat lagi.

Adapun atlet pemecah rekor PON XX Papua yang mendapatkan kesempatan itu ialah Teuku Tegar Abadi.

Tegar memecahkan rekor lompatan setinggi 5,15 meter di ajang PON XX Papua dari cabang Lompat Galah.

Atas keberhasilannya itu, dia pun menyabet medali emas di pesta olah raga terbesar tanah air.

Usai berhasil meraih medali emas PON XX Papua, Tegar berkesempatan menjadi seorang polisi.

Baca juga: Atlet Peraih Emas Pon Tanya Langsung Kapolri Apakah Masuk Polisi Harus Bayar, Tegar: Maaf ya Pak

Dia bahkan di video call oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menawarinya secara langsung untuk menjadi seorang anggota Polri..

Awalnya, Jenderal bintang empat itu menanyakan niat Tegar untuk mengabdi sebagai anggota Polri.

"Dapat info daru kapolda katanya mau masuk polisi," tanya Listyo kepada Tegar seperti dikutip dari akun Divisi Humas Polri, Senin (15/11/2021).

Atlet lompat galah peraih emas PON XX Papua, Teuku Tegar Abadi berkesempatan di video call oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Atlet lompat galah peraih emas PON XX Papua, Teuku Tegar Abadi berkesempatan di video call oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Youtube Divisi Humas Polri)

Tegar yang sukses meraih emas di ajang pesta olahraga nasional itu memang berniat berkarir di polisi.

"Kakek saya kan dulu polisi jadi pengen nerusin aja," ujar Tegar.

Mendengar hal itu, Listyo kemudian menanyakan apa yang akan dilakukan Tegar ketika dia diterima menjadi anggota Polri.

Sebagai seorang atlet profesional, Tegar menjawab bahwa dirinya ingin tetap diperbolehkan menjadi atlet kendati sudah menjadi seorang anggota Polri.

Rupanya hal itu sejalan dengan keinginan Kapolri yang ingin ada wakil dari Korps Bhayangkara yang berprestasi di bidang lain.

Kapolri kemudian menawarkan kepada pemuda itu untuk menjadi anggota Polri dari jalur prestasi.

Polisi Tangkap Pembegal yang Hilangkan Nyawa Karyawati Basarnas, Pelaku di Bawah Pengaruh Narkoba

Listyo nanti akan memerintahkan anggotanya untuk mewujudkan mimpi tegar menjadi anggota polisi.

"Nanti akan didatangi oleh angota saya untuk bisa masuk polisi mengunakan jalur rekrutmen proaktif karena memang Polri sangat butuh orang-orang yang punya prestasi dan tentu kita senang kalau mas Tegar mau masuk," ujar Kapolri.

Tetap Bisa Menanam Padi

Selain berlatih menjadi atlet, Tegar juga membantu sang ayah menjadi petani.

Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah saat membantu ayah menjadi petani.
Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah saat membantu ayah menjadi petani. (Youtube Divisi Humas Polri)

Hal itu masih dilakukan Tegar sampai saat ini sembari melatih fisiknya.

"Sekarang jaga kondisi.

Tetap latihan insya allah bisa ikut Sea Games soalnya limit Sea Games sudah terlampaui.

Bantu ayah juga di ladang kan ada garapan sawah, tanam jagung sama tomat," kata Tegar.

Mendengar hal itu, Kapolri juga mempersilahkan Tegar untuk tetap bertami di sela tugasnya sebagai anggota polisi.

"Nanti kalau udah jadi polisi juga boleh tanam tomat lagi," kata Kapolri.

Baca juga: Ayah Jebolan Tamtama, Kedua Anaknya Sukses Lulusan Akmil Di Tahun yang Sama, Ini Pesan Orangtua

Tanya Masuk Polisi Harus Bayar

Dalam kesempatan itu, Kapolri memberikan kesempatan kepada Tegar untuk bertanya mengenai seputar proses penerimaan polisi.

Ada dua hal yang ditanyakan Tegar kepada sang jenderal melalui video call.

Pertama dia kembali menanyakan apakah dirinya masih bisa melanjutkan karir di olahraga setelah menjadi seorang polisi.

"Saya pastikan kegiatan mas Tegar akan terus bisa dilanjutan, dikembangkan.

Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah yang ditawari Kapolri jadi polisi.
Teuku Tegar Abadi, atlet pemecah rekor PON dari cabang Lompat Galah yang ditawari Kapolri jadi polisi. (Youtube Divisi Humas Polri)

Kita ingin mas Tegar bisa jadi polisi tapi juga sekaligus bisa mewakili polisi untuk membawa nama institusi Polri di nasional dan internasional," jelas Kapolri.

Sedangkan pertanyaan kedua yang diajukan Tegar mengenai isu bahwa untuk menjadi seorang polisi diharuskan mengeluarkan uang.

Sadar pertanyaannya sensitif, Tegar mohon maaf terlebih dahulu kepada Kapolri sebelum menanyakan hal itu.

"Ini nanti maaf ya pak, ada kaya biaya tambahan gitu ga pak? soalnya kok kan biasanya masuk polisi itu bayar atau gimana gitu nanti?," tanya Tegar kepada Kapolri.

Mendengar pertanyaan itu, Kapolri langsung bereaksi.

Baca juga: Kalimat Motivasi Prajurit TNI Disabilitas ke Istri Tentara yang Diamputasi: Ikhlas Obat Paling Utama

Dia menegaskan bahwa hal itu sama sekali tak benar.

"Waduh itu, itu yang ngomong itu bohong.

Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar, semua gratis," kata Kapolri.

Kapolri mengimbau bila Tegar menemukan ada yang memintai uang kepadanya saat proses seleksi penerimaan polisi maka segera melapor ke Propam Polri.

"Nanti kalau ada info yang seperti itu bisa dilaporkan ke Propam nanti kita proses, itu oknum.

Yang jelas untuk masuk polisi semuanya gratis yang penting punya kemampuan, punya prestasi," tegas Kapolri.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved