Sampah di Kali Prancis Diimpor dari Bogor dan Tangsel, Beratnya Capai 70 Ton

DLHK Kabupaten Tangerang mulai mengeruk sampah yang menggenang di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kabupaten Tangerang. Beratnya capai 70 ton.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik saat ditemui di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, KOSAMBI - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang mulai mengeruk sampah yang menggenang di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kabupaten Tangerang.

Diketahui, tumpukan sampah menggenang di Kali Prancis sejak Jumat (12/11/2021) akibat banjir rob yang sempat terjadi di daerah tersebut.

Dari pantauan di lokasi, banyak sampah rumah tangga yang tertumpuk di Kali Prancis.

Mulai dari sterefoam, kayu, sampah bantal, kasur, plastik, bahkan bangkai kapal bermesin pun ikut hanyut di Kali Prancis.

Bau tidak sedap pun sangat tercium walau pun TribunJakarta.com sudah menggunakan masker berlapis.

Baca juga: Lautan Sampah 1 KM di Kali Prancis, Pemkab Tangerang Janji Bantu Bersihkan

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik memperkirakan kalau tumpukan sampah tersebut mencapai 70 ton.

"Hari ni kita tunggu alat berat amfibi untuk mengangkut sampah sampai besok. Sampah kurang lebih 70 ton," jelas Taufik di lokasi penumpukan sampah, Senin (1511/2021).

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik saat ditemui di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021).
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik saat ditemui di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Nantinya sampah-sampah tersebut akan diangkut dan dibawa ke TPA Jatiwaringin.

DLHK pun menerjunkan 30 petugas dan 10 truk untuk mengangkat berbagai jenis sampah yang menutupi Kali Prancis.

Pasalnya, sampah menumpuk apabila air laut pasang, namun jika air laut landai sampah juga berkurang dan begitu seterusnya.

Baca juga: Lautan Sampah di Kali Prancis, Warga Keluhkan Aroma Tidak Sedap: Bau Bangkai

"Untuk mengantisipasi sampah yang datang dari hulu, ada petugas yang monitor dan angkut sampah saat masih sedikit, apabila air pasang pun sudah langsung petugas infokan supaya cepat diangkut sampahnya," kata Taufik.

Menurutnya, sampah rumah tangga tersebut merupakan impor dari daerah Bogor, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik saat ditemui di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021).
Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik saat ditemui di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

"Sesuai aliran sungai hulu hilir. Hulunya Bogor, lewat Tangsel, lewat Kota Tangerang, baru hilirnya Kabupaten Tangerang. Otomatis keadaan apapun juga namanya hilir menampung," papar Taufik.

Warga mulai keluhkan dampak dari tumpukan sampah yang berada di Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Tak main-main, sampah yang sudah menumpuk tersebut panjangnya sampai satu kilometer.

Saking banyaknya, air di sungai tersebut tertutup sampah layaknya tempat pembuangan akhir (TPA) yang berada di tengah pemukiman warga.

Baca juga: Cari Pembuang Bayi di Tempat Sampah, Polisi Cek Data Ibu Hamil di Rumah Sakit

Terpantau di lokasi, sampah benar-benar menumpuk tidak bergerak.

Aroma tidak sedap pun sangat terasa walau pun TribunJakarta.com dan warga sekitar sudah menggunakan masker berlapis.

Agung seorang warga yang biasa melintasi daerah tersebut mulai terganggu oleh tumpukan sampah tersebut.

Penampakan Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021).
Penampakan Kali Prancis, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Senin (15/11/2021). (eg)

Mulai dari pemandangan yang sangat kumuh, ditambah bau yang sangat tidak sedap ketika melintas di Kali Prancis.

"Aromanya kayak bangkai binatang, busuk dan kecium dari jarak jauh juga. Udah semingguan kayak gini terus," celetuk Agung kepada TribunJakarta.com, Senin (15/11/2021).

Debu yang diakibatkan ramainya truk melintas memperburuk suasana Dadap yang sebelumnya memang terkenal dengan suasana kumuhnya

"Udah mah sebelumnya parah karena debu truk, sekarang tambah sampah di kali (Kali Prancis) makin parah daerah sini jadi kayak gak keurus," ujar Agung.

Hal serupa juga dikatakan oleh Deden, tukang ojek setempat yang sehari-hari mangkal di dekat tumpukan sampah tersebut.

Dirinya mengaku suka sesak nafas saat menunggu pelanggannya karena aroma yang sangat tajam.

"Kan saya sudah tua ya, jadi hirup lama-lama kayak gini suka sesak nafas. Ini udah semingguan kayaknya sampah numpuk," jelas Deden.

Pasalnya, hal serupa baru pertama kali terjadi tahun ini di mana juga terjadi banjir rob di Dadap akibat laut pasang.

"Baru pertama kali ini, biasanya ada numpuk tapi gak sebanyak ini. Ini juga sudah berkurang gara-gara warga sendiri keruk sampahnya," papar Deden.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang akan menerjunkan sejumlah personel dan alat berat untuk membersihkan Kali Prancis.

Pasalnya, permukaan kali itu sudah seperti lautan sampah, hampir sejauh satu kilometer.

"Kami telah menurunkan personel, armada truk dan alat berat untuk mengakut sampah saat nanti sudah diangkat ke darat sampahnya," jelas Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Achmad Taufik, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Cari Pembuang Bayi di Tempat Sampah, Polisi Cek Data Ibu Hamil di Rumah Sakit

Menurutnya, tumpukan sampah itu terjadi lantaran banjir rob yang kerap menggenangi wilayah tersebut.

Sehingga, sampah dari hulu terbawa ke wilayah Dadap.

"Kalau airnya naik terus saat banjir rob datang, sampah dari hulu terus terdorong ke hilir. Nah Kali Prancis ini hilirnya," ucap Taufik.

Menurut Taufik Kali Prancis menjadi tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Dirinya pun sadar, penanganan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama dalam penanganannya.

"Namun kami menyadari, kalau saling menunggu persoalan sampah tidak akan kunjung selesai," kaya dia.

Sebelumnya, akibat terbawa arus saat hujan, aliran Kali Prancis di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dipenuhi lautan sampah.

Permukaan kali dipenuhi tumpukan sampah hampir sejauh satu kilometer bahkan sempat ada bangkai perahu mesin terseret.

Pemkab Tangerang Janji Bantu Bersihkan

Pemerintah Kabupaten Tangerang akan berusaha membantu membersihkan tumpukan sampah sepanjang 1 Kilometer di Kali Prancis di Dadap, Kecamatan Kosambi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Achmad Taufik mengatakan phaknya akan menerjunkan sejumlah personel dan alat berat untuk membersihkan sampah di Kali Prancis.

Apalagi, sampah di permukaan kali tersebut telah mencapai sejauh 1 Kilometer.

"Kami telah menurunkan personel, armada truk dan alat berat untuk mengakut sampah saat nanti sudah diangkat ke darat sampahnya," jelas Achmad Taufik, Senin (15/11/2021).

Menurutnya, tumpukan sampah di Kali Prancis terjadi lantaran banjir rob yang kerap menggenangi wilayah tersebut. Sampah-sampah dari wilayah hulu terbawa ke wilayah Dadap yang merupakan daerah hilir.

"Kalau airnya naik terus saat banjir rob datang, sampah dari hulu terus terdorong ke hilir. Nah Kali Prancis ini hilirnya," ucap Taufik.

Menurut Taufik, Kali Prancis merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC).

Meski begitu, penanganan sampah di kali yang berada di wilayahnya ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah setempat.

"Namun kami menyadari, kalau saling menunggu persoalan sampah tidak akan kunjung selesai," akunya.

Sebelumnya, akibat terbawa arus saat hujan, aliran Kali Prancis di Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dipenuhi lautan sampah.

Permukaan kali dipenuhi tumpukan sampah di Kali Prancis hampir sejauh 1 Kilometer. Bahkan, sempat ada bangkai perahu mesin terseret di kali tersebut.

Robhert, seorang warga yang tinggal di bantaran Kali Prancis mengaku mulai resah dengan kondisi kali tersehut.

Menurut dia, tumpukan sampah itu mulai mengeluarkan aroma busuk ditambah dengan air aliran kali yang hitam.

"Betul mas, sudah mulai mengeluarkan bau enggak sedap. Sudah parah ini kayaknya," kata Robhert saat dihubungi, Sabtu (13/11/2021).

Kata dia, sampah di Kali Prancis ini sudah menumpuk sejak sepekan terakhir. Hal itu akibat terbawa arus air saat banjir rob menerjang wilayahnya.

"Jadi kalau banjir rob datang, ini sampah dari buangan jalan hingga perumahan dari seberang ke sini semua," terang Robhert.

"Soalnya di sini terbentur dengan adanya jembatan, jadinya aliran enggak jalan," sambungnya.

Ia menuturkan warga telah melaporkan adanya penumpukan sampah ke pejabat setempat.

Namun warga belum bergerak untuk membersihkan sampah hingga saat ini.

"Warga sudah mengeluhkan dan beberapa kali lapor. Sudah bertahun-tahun selalu begini kalau banjir datang. Sudah pernah dibersihkan juga," pungkas Robhert.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved