Angka DBD di Kabupaten Tangerang Mulai Merangkak Naik, Warga Diminta Jaga Kebersihan

Sebanyak 82 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang. Jumlah itu alami kenaikan, data itu tercatat per bulan Oktober 2021.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
freepik.com
Ilustrasi - Sebanyak 82 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang. Jumlah itu alami kenaikan, data itu tercatat per bulan Oktober 2021. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebanyak 82 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tangerang.

Diketahui, data itu tercatat per bulan Oktober 2021.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi menjelaskan, jumlah itu mengalami kenaikan.

Awalnya ada 286 orang kini bertambah menjadi 350 orang dalam Januari-Oktober 2021.

"Naik 82 orang dalam sebulan, sebelumnnya, kan 268 sekarang jadi 350, (orang)," ujar Hendra Tarmizi saat dihubungi, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Ada 124 Kasus DBD di Tangsel Selama 3 Bulan Terakhir, Stok Trombosit Menipis

"Alhamdulillah tidak ada laporan yang meninggal dunia," tambahnya.

Hendra mengatakan, wilayah terbanyak terjangkit adalah Kecamata  Curug, Legok, Panongan dan pasar Kamis.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi saat ditemui awak media di kawasan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/10/2021).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi saat ditemui awak media di kawasan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Selasa (5/10/2021). (Ega Alfreda/ Tribun Jakarta)

Rata-rata, anak-anak paling banyak terkena DBD.

"Sebagian besar anak-anak tapi ada juga dewasa. Anak anak lebih kurang 60 persen dari kasus tersebut," ujar Hendra.

Dalam kesempatannya, ia menjelaskan untuk mengantisipasi agar tidak terjangkit DBD, yakni dengan 3M (menutup, menguras dan mengubur).

Selain itu, Hendra juga meminta kepada puskesmas hingga Rumah Sakit untuk menyiapkan sarana dan prasana dalam mengantisipasi penyakit DBD.

Baca juga: Kasus DBD di Kunciran, Temuan Jentik Nyamuk Bersarang di Ban Bekas yang Dijadikan Pot

"Kita sudah menyebarkan surat kewaspadaan kepada seluruh puskesmas dan rumah sakit kejadian luar biasa DBD ini. Jadi harus mempersiapkan ini sarana prasarana di rumahsakit," ungkapnya.

Hal serupa juga terjadi di Kota Tangerang yang mulai muncul angka pasien DBD.

Kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, untuk bulan Oktober 2021 ada 21 laporan kasus DBD.

"November belum semua, Oktober ada kenaikan 21 DBD. Untuk November tercatat dari baru tiga yang lapor," jelas Dini.

Kendati demikian, ia belum menerima data total kasus DBD selama tahun 2021.

Warga lakukan fogging guna mengantisipasi penyebaran DBD di lingkungan RW35, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Senin, (22/6/2020).
Warga lakukan fogging guna mengantisipasi penyebaran DBD  (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Ia pun meminta warga Kota Tangerang untuk senantiasa menjaga kebersihan minimal di lingkungan tempat tinggalnya.

Terutama dimusim hujan seperti ini diramalkan akan banyak genangan air di rumah.

"Kalau punya bak mandi dibersihkan yamg bahaya telor nyamuk jadi jentik. Gantungan baju bikin nyamuk pada nempel," pungkas Dini. 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved