Pordasi Hadir di Regional Meeting Group, Indonesia Bisa Semakin Kuat di Kejuaraan Berkuda
PP Pordasi hadir langsung memenuhi undangan Federasi Equestrian Internasional (FEI), pada 15 November 2021.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) hadir langsung memenuhi undangan Federasi Equestrian Internasional (FEI), pada 15 November 2021.
PP Pordasi diwakili langsung oleh Triwatty Marciano, sebagai Ketua Umum, dan Adinda Yuanita, Sekretaris Jenderal PP Pordasi.
FEI sendiri mengundang PP Pordasi untuk mengikuti agenda Regional Meeting Group VIII.
Indonesia bersama dengan negara-negara Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Australia dan Oceania membahas perkembangan olahraga equestrian di Region Group VIII dan program-program yang dapat dikembangkan bersama.
FEI akan memulai banyak program-program baru yang sangat bermanfaat untuk Indonesia.
Program itu seperti edukasi Officials, edukasi tentang Stable Management, edukasi untuk judge terutama di disiplin Dressage, dan juga edukasi tentang Bio Security.
Baca juga: Kunjungi Wisma Kedubes RI di Belgia, PP Pordasi Fokus Bahas Perjuangan Indonesia di Olimpiade
Dipimpin oleh Jack Huang, FEI Vice President dan Chair Regional Group VIII yang merupakan representatif dari Federasi Nasional Chinese Taipei, akan ada beberapa workshop yang diadakan juga exchange programs (program pertukaran) antar negara-negara di region.
Program yang sudah direncanakan untuk Indonesia oleh FEI dengan dukungan penuh dari Region Group VIII tentunya akan memperkuat Merah Putih di dunia internasional Equestrian.

Pada pertemuan regional ini, Direktur dari FEI Solidarity, Jean-Philippe Camboulives, sudah merencanakan program-program tersebut.
Triwatty Norman berharap Indonesia dapat menjadi tuan rumah beberapa workshops untuk negara-negara Group VIII.
Presiden FEI, Ingmar De Vos, yang juga mengunjungi meeting Group VIII, memberikan dukungan penuh kepada program-program edukasi di region ini.
Ia ingin mendorong konsep “Universality” atau “Kebersamaan” untuk olahraga Equestrian dan mendukung penuh perkembangannya pada negara-negara berpotensi besar seperti Indonesia.
Baca juga: Saksikan Pelantikan Keponakan Prabowo Jadi Ketua Pordasi DKI, Anies Beri Pesan Ini
PP Pordasi Fokus Bahas Perjuangan Indonesia di Olimpiade
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menyempatkan waktu untuk hadir dan berkunjung ke Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia di Belgia, pada 16 November 2021.
Kunjungan PP Pordasi dipimpin oleh Triwatty Marciano, dan diterima langsung oleh Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Belgia, Dr. Andri Hadi.
Kunjungan PP Pordasi ke Kedubes RI di Belgia dilangsungkan sekaligus membicarakan agenda perjuangan Indonesia untuk masuk dalam kualifikasi Olimpiade.

Dalam kunjungan di Wisma Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia untuk Belgia itu, Triwatty Marciano didampingi Sekretaris Jenderal, Adinda Yuanita, serta sekretaris Komisi Equestrian, Shalma Kurnia.
Perkembangan olahraga berkuda Equestrian, khususnya di Tanah Air menjadi topik pembahasan pada pertemuan tersebut.
Berkuda Equestrian sendiri adalah salah satu disiplin di bawah naungan PP Pordasi selain Pacuan, Polo, Horseback Archery dan peternakan.
Baca juga: Jelang Asian Games 2022, AEF Gelar Rapat Bahas EDFZ: Indonesia Bisa Langsung Kirim Kuda ke Cina?
Selain itu, Equestrian sendiri merupakan olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade.
Diskusi membahas olahraga berkuda Equestrian antara jajaran pengurus PP Pordasi dengan Dubes Andri Hadi yang didampingi istri Ferial Hadi, DCM / Wakil Duta Besar Sulaiman, Atase Perindustrian Mogadishu, serta Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler Catur Hadianto.

Acara diskusi tersebut berlangsung hangat dan akrab.
Adanya kunjungan ke Kedubes Indonesia di Belgia karena adanya agenda Federasi Equestrian Internasional (FEI) General Assembly 2021 di Antwerpen.
Rombongan PP Pordasi turut hadir pada agenda penting pegiat berkuda Equestrian internasional.
AEF gelar rapat bahas EDFZ
Sebelumnya diberitakan, Asian Equestrian Federation (AEF) melakukan rapat bersama dengan seluruh anggotanya, pada Selasa (15/11/2021) lalu.
Baca juga: Punya Hewan Peliharaan Kucing? Hati-hati, Mereka Tak Suka Jika Pemiliknya Lakukan 5 Hal Ini
Rapat tersebut membahas presentasi dari pihak penyelenggara Hangzhou, China tentang perkembangan Asian Games, sarana Asian Games dan juga khususnya membicarakan tentang EDFZ (Equestrian Disease Free Zone).
Selain itu dibahas juga ketentuan karantina untuk kuda-kuda yang akan bertanding di Asian Games 2022.
Berdasarkan hasil pertemuan sebelumnya di Lausanne, Swiss, antara Direktur Dokter Hewan FEI, Dr. Goran Akerstrom, dengan Adinda Yuanita, Sekretaris Jenderal PP PORDASI, FEI menyoroti kondisi permasalahan Indonesia yang tidak berstatus wilayah EDFZ.

Pertanyaan apakah Indonesia dapat mengirimkan kuda-kudanya yang akan berkompetisi di Asian Games XIX di Hangzhou, China?
Sampai dengan selesainya pertemuan ini belum dapat terjawab secara pasti.
Pihak FEI masih menunggu jawaban dari HAGOC (Hangzhou Asian Games Organizing Committee) dan keputusan dari pihak otoritas China terkait perizinan dan proses karantina kuda-kuda yang tidak berasal dari wilayah dengan status EDFZ seperti Indonesia.
Namun demikian, Dr. Goran, mengatakan bahwa kemungkinan besar Indonesia dapat membawa langsung kuda-kudanya dari Indonesia ke Hangzhou untuk berpartisipasi di Asian Games 2022.
Pembahasan lain yaitu dari NF Russia tentang suatu venue Equestrian yang merupakan fasilitas terbesar di Eropa.
Venue ini memiliki luas sebesar 60 hektar yang terdiri dari 4 indoor arena dan juga 4 outdoor arena.
Venue ini juga memiliki lebih dari 300 box kandang di dalam arena pertandingannya, dan juga memiliki clinic dokter hewan yang terbuka tidak hanya untuk kuda tetapi juga hewan lainnya.
Baca juga: Viral Rafathar Jatuh dari Kuda, Nagita Slavina Sebut Putranya Ngomong Sembarangan: Dasar Anak Raffi
Dalam kesempatan yang sama, hasil perbincangan Triwatty dengan Sekjen federasi nasional Russia adalah bahwa venue tersebut terbuka untuk seluruh atlet di dunia.
Termasuk Indonesia, untuk dapat datang dan berlatih dengan pelatih-pelatih dan kuda-kuda yang ada di fasilitas Russia. (*)