Pilu Diusir Menantu Buat Nenek Aisyah Kelaparan di Pinggir Jalan, Kini Dirawat di Pesantren
Nenek Aisyah Lubis, warga Rokan Hulu mengalami nasib pilu ditelantarkan menantunya. Ia kini dirawat di pesantren.
Nenek tersebut diketahui bernama Hamiyeh (70), warga Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Dari Bayi Dititipkan ke Nenek, Hidup Balita di Surabaya Berakhir Seusai Diambil Kembali Ibu Kandung
Warung kopi milik Hamiyeh itu sudah buka selama 40 tahun.
Viralnya kisah nenek Hamiyeh membuat Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya turun tangan.
Dinsos pun sudah mengevakuasi dan menangani nenek tersebut untuk diperiksa kondisi kesehatannya.
Pihak Dinsos mengatakan, bahwa nenek tersebut tidak sebatang kara seperti narasi yang diberitakan sebelumnya.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Kota Surabaya, M Fikser.
"Jadi ceritanya viral di media sosial yang menyebut nenek itu sebatang kara, padahal tidak, dia punya keluarga."
"Kamis kemarin kami bawa nenek itu ke Liponsos, kami periksa dan dirawat."
"Ternyata hari Sabtu keluarganya datang mengambil, kami beritahu keluarganya karena menjadi perhatian. Kami ada surat pernyataan bahwa nenek itu akan dirawat dengan baik," kata Fikser, Senin (15/11/2021), dilansir Tribun Jatim.
Fikser menjelaskan, warung yang ditempati nenek tersebut merupakan usaha keluarga.
Dalam kesehariannya, ia menjaga warung tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, nenek tersebut tidak tidur di lemari yang sempit.
"Keluarganya juga menjemputnya pulang, tapi karena di media sudah viral seperti itu, tanpa menelusuri kebenarannya apakah benar tidak punya keluarga, sehingga menjadi perhatian publik," paparnya.
Sementara itu, diberitakan Kompas.com sebelumnya, Hamiyeh mengaku tidur di dalam lemari.
"Saya tidur di dalam lemari ini, ini saya minta tolong dibuatkan sama tukang dan bayar Rp 300.000 karena kalau tidur di luar saya takut," katanya saat ditemui oleh Kompas.com, Rabu (10/11/2021).