Sisi Mistis Bayangan Hitam Sering Terlihat di Balik Banyak Kecelakaan di Lintasan KA Jetak

Kisah mistis yang bikin bulu kuduk merinding di balik kecelakaan yang kerap terjadi di palang pintu lintasan KA di Desa Jetak, Sidoarjo, Sragen.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi perlintasan rel di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen yang sering terjadi kecelakaan tertabrak kereta api. 

"Kita harus selalu waspada, karena ada kereta luar biasa lewat, yang tidak terjadwal, kadang itu menjadi kendala," aku dia.

Warga penjaga palang pintu kereta api tersebut, di gaji dengan menggunakan iuran dari beberapa desa.

"Pembayarannya satu bulan sekali, sebesar Rp 1 juta, iuran dari desa Jetak, Jurangjero, Duyungan, tapi untuk bulan ini belum dibayar," terang dia.

Kecelakaan Terakhir

Korban tewas tertabrak KA Gajayana adalah penjual soto yang merupakan warga Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen.

Korban itu pasangan suami istri (pasutri) paruh baya, yakni Hadi Mulyono (61) dan Sukinem (58), asal Dukuh Dayu, Desa Jurangrejo.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pasutri yang mengendarai mobil Isuzu Panther berplat nomor AD-9201-JF melaju pulang ke rumah usai berjualan soto di Kecamatan Masaran.

Nahas, di tengah perjalanan menuju rumahnya di Masaran-Sragen tepatnya di Dukuh Bedowo Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Senin (11/10/2021) pukul 19.00 WIB, langkahnya terhenti.

Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudi Mulyono diduga tak mengetahui keberadaan KA Gajayana yang melaju kencang di tengah kegelapan.

Lantas kecelakaan mengerikan itu pun tak terhindarkan.

Akibatnya Hadi Mulyono (61) dan Sukinem (58) tewas seketika.

Berdasarkan kronologi versi PT KAI Daop 6 Yogyakarta dan warga sekitar, kecelakaan maut tertabraknya mobil sangat singkat.

Seorang saksi waega sekitar, Tarno mengungkapkan, mobil korban melaju dari selatan ke utara, sementara dari arah berlawanan ada KA Gajayana yang melintas.

"Mobil lain berhenti, mobil korban tetap jalan. KA langsung tabrak mobil korban, hingga terseret dan terpental 30-100 meter," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Saat itu suasana lanjut dia tegang dan menggemparkan, karena warga sempat mengira ledakan ban mobil sehingga berlarian mendekat.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved