Liga 1
Jadi Tim Promosi Paling Moncer di Liga 1, Ternyata Ini Kunci Kesuksesan Persita Tangerang
Persita berusaha agar tetap bisa eksis di kasta sepakbola tertinggi Liga 1 dengan materi pemain yang tidak punya nama besar.
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Persita Tangerang tercatat sebagai tim promosi paling moncer di Liga 1 Indonesia musim 2021-2022.
Hingga pekan ke-12 seri ketiga, Persita bertengger di posisi ke-8 klasemen Liga 1 atau setingkat di atas tim ibu kota Persija Jakarta.
Sempat diprediksi akan tertatih-tatih seperti awal 2020 lalu, secara mengejutkan anak asuh Widodo Cahyono Putro ini tampil apik di dua seri.
Tim asal Kabupaten Tangerang berjuluk Pendekar Cisadane ini meraih 19 poin dengan 5 kali menang, 4 seri dan hanya tiga kali menelan kekalahan.
Bahkan, pada awal seri ketiga, Persita sukses menumbangkan pemuncak klasemen Bhayangkara FC dengan skors 2-1.
Baca juga: Klasemen Liga 1 2021, Bhayangkara FC Digeser Persib Bandung, Persija Jakarta Digusur Persita
Performa apik ini pun tak jauh dari persiapan awal Persita, khususnya saat mendatangkan pemain.
Uniknya, pemain yang direkrut bukanlah pemain yang punya nama besar.
Namun, pelatih asal Gresik ini mampu meracik semua pemainnya.
Baca juga: Kemenangan Lawan Persib Bandung Buat Jakmania Yakin Persija Jakarta Bisa Kembali Duduk di Papan Atas
Bagi Widodo, rekrutan pemain pada awal musim bukan lah hal mengejutkan.
"Memang ini lah kapasitas kami di Persita di awal musim ini. Manajemen juga tidak jor-joran karena Persita sedang berbenah untuk membangun infrastruktur," ujarnya kepada Superball baru-baru ini.
"Untuk pemain mungkin tidak musim ini, mungkin di tahun berikutnya," sambungnya.

Persita berusaha agar tetap bisa eksis di kasta sepakbola tertinggi Liga 1 dengan materi pemain yang tidak punya nama besar.
Kunci kesuksesan Persita pun tak lain adalah sinergi.
Sinergi antar pemain, saling respek, saling bekerja keras menutupi kekurangan pemain satu dengan pemain lain.
Baca juga: Persib Kalah, Kemarahan Robert Alberts Sampai Gebrak Meja Saat Lihat Gol Marc Klok Tak Diakui Wasit
Selain itu, ada pula support dari manajemen dan koordinasi antar pelatih.
"Bagaimana tim ini bukan hanya bisa bermain, tetapi bagaimana setiap individu memiliki rasa saling memiliki," tambah Widodo.
Ia mengakui memang skill pemainnya bukan seperti skill para pemain top.

Jiwa yang besarlah yang membuat impian klub bisa diraih.
Widodo juga tak menapik, pengalaman menjadi pemain membuatnya bisa mengerti karakter pemain Persita.
Baca juga: Suporter Meradang, Persita Dapat Ultimatum dari Pendukung Setia: Jangan Imbang Kalau Mau di Liga 1
Ditambah pula pengalaman di dunia kepelatihan yang hampir 10 tahun.
"Itulah pengalaman, jadi saya tahu bagaiman moodnya pemain saat di titik jenuh, apa yang harus dilakukan. Saat kepercayaan diri tinggi, apa yang dilakukan," tambahnya.
Widodo sendiri menyebut timnya adalah tim medioker.
Meski begitu, timnya berjuang langkah demi langkah guna memberikan yang terbaik.
"Jadi di dua seri, Persita pantaslah di papan tengah," sambungnya. (m21)