Tak Ada Emosi, Dedi Mulyadi dan Yudha Mahasiswa Artinya Ngobrol Santai Saat Ngopi Bareng
Perbincangan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan mahasiswa artinya yang viral, Yudha Dawami Abdas viral di sebuah kafe berlangsung santai.
TRIBUNJAKARTA.COM - Perbincangan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan mahasiswa artinya yang viral, Yudha Dawami Abdas viral di sebuah kafe berlangsung santai.
Hal itu berbeda dengan pertemuan pertama mereka di Pasar Rebo Purwakarta yang berujung perdebatan sengit perihal masalah tugas dan kompetensi untuk masalah sampah.
Dalam perbicangan kali ini, Yudha mengaku poin utama yang ingin disampaikannya kepada Kang Dedi belum terlaksana.
"Dan hari ini yang saya sampaikan sebetulnya belum tersampaikan terkait hal yang memang ingin saya sampaikan
Yang kemudian menjadi pembacaan publik yang tidak secara utuh," jelas Yudha.
Baca juga: Keburu Viral karena Artinya, Yudha Mahasiswa Protes Dedi Mulyadi: Sebetulnya Belum Tersampaikan
"Kemudian hari ini saya ingin luruskan terkait hal itu.
Mungkin hari ini kemudian saya yang kemudian dibilang duta artinya oleh masyarakat luas terkait tentang kewenangan dan kapastias," ujar Yudha.
Yudha menuturkan, dirinya melakukan aksi protesnya kepada Kang Dedi tersebut hanya spontanitas untuk membela para pedagang.
"Karena saya merasakan betul kang ketika relokasi di Plered bagaimana 2013 lalu mendapatkan ekses terkait tentang pendapatan pencaharian yang tidak stabil karena relokasi itu.
Baca juga: Viral Usai Debat Dedi Mulyadi, Yudha Mahasiswa Artinya Akui Banyak Dihujat: Efeknya Besar Sekali
Kemudian hari ini saya terangsang untuk melakukan gerakan spontanitas tersebut karena PKL yang memang hari ini perlu kita soroti bersama.
Bagaimana PKL ini kita harus support karena mereka itu pencahariannya memang tidak pasti dan yang kemudian kita harus dukung terkait relokasi yang sudah akang lakukan," beber Yudha.
Mendengar pemaparan Yudha, Kang Dedi menyebut bahwa apa yang dirasakan PKL di Plered itu adalah dampak dari ego mereka yang termakan isu politik saat menolak tawarannya untuk direlokasi ke Pasar Citeko.
Saat itu, kata Kang Dedi, saat dia merelokasi para PKL di Plered memang digoyang isu politik jelang Pilkada oleh lawan politiknya.

"Akhirnya setelah sekarang dunia politiknya reda, orang mengerti saya kan teman-teman juga sekarang kebingungan.
Dagang disitu melanggar, dagang di Pasar Citeko malu," kata Kang Dedi.
Kang Dedi menuturkan, saat ini dia sudah berkoordinasi dengan kepala Pasar Citeko untuk mempersiapkan ruko yang masih kosong untuk para PKL dari Plered berjualan di sana.
"Jadi semua orang harus bisa menata kehidupannya.
Kalau PKL dimana aja penempatannya orang gabakal banyak yang datang," papar Kang Dedi.
Baca juga: Kemarin Debat Panas Sampai Viral, Kini Dedi Mulyadi dan Yudha Mahasiswa Ngopi Bareng: Artinya?
Disebut Wakil Ketua Komisi Rasa Satpol PP
Sebelum viral memprotes Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Yudha sudah lebih dulu menyampaikan kritiknya di Facebook.
Hal itu terlihat di postingan terakhir yang terlihat di akun Facebook Yudha Dawami Abdas.
Pantauan TribunJakarta.com, Facebook Yudha Dawami Abdas terakhir membuat status pada 14 November 2021 atau sebelum dia viral lantaran memprotes Kang Dedi di Pasar Rebo Purwakarta.
Dalam postingan terakhirnya itu, Yudha menuliskan tentang pendapatnya terhadap aksi Kang Dedi yang ditulisnya Wakil Komisi IV DPR-RI Rasa Satpol dan Menteri Pasar.
Dia mengkritisi kinerja Kang Dedi sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang justru terlibat di kegiatan penertiban PKL pasar.
Baca juga: Nasib Yudha Mahasiswa Viral Protes Dedi Mulyadi: Postingan Sudah Dihapus Tetap Jadi Sasaran Netizen
Yuda juga menyinggung soal aksi Kang Dedi yang selalu mengemas kegiatannya ke dalam sebuah konten.
"Semua orang diam tertegun dan tertohok melihat kebaikan yang dipertontonkan dan dikontenkan, seolah penertiban pedagang kaki lima, kios - kios adalah kewenangannya untuk melakukan eksutif order.
Negara sudah jelas membagikan lembaga kekuasaaan agar tertib dan teratur.

Wakil Komisi IV DPR-RI Rasa Satpol, Mentri Pasar dan dinas pelaksana teknis laiinya, kacauu bukan ?," tulis Yudha di Facebooknya.
Sampai Selasa (23/11/2021) postingan Yudha itu telah dikomentari lebih dari 37 ribu kali dan 2 ribu kali dibagikan netizen.
Mayoritas komentar itu menyerang Yudha.