3 Penelitian Lintas Bidang Manfaatkan Platform Riset BRIN di Kebun Raya Bogor

Ada tiga riset yang dilakukan untuk melihat perubahan karakteristik hewan dan tumbuhan.

Kebun Raya Bogor
Glow di Kebun Raya Bogor. 

Dalam prosesnya, para peneliti akan melakukan riset komparatif di beberapa titik Kebun Raya Bogor dan memungkinkan juga melakukannya di beberapa kebun raya lainnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, GLOW merupakan sebuah platform riset dan inovasi program edukasi yang dilakukan BRIN, untuk menyampaikan pengetahuan bidang hayati kepada publik dalam bentuk visual yang komunikatif.

Baca juga: Eduwisata GLOW di Kebun Raya Bogor: Mengenal Keragaman Spesies Tumbuhan Hingga Sejarah

Aktivitas Glow berlangsung pada malam hari dengan memanfaatkan teknologi cahaya yang dinamis.

"Studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya mengenai Dampak Teknologi Cahaya GLOW terhadap Serangga telah dilakukan di bulan September 2021 pada kondisi bulan penuh dan bulan mati. Serangga yang mencolok terlihat tertarik dengan cahaya GLOW adalah koloni lebah madu raksasa Apis dorsata. Dari hasil pengamatan, dapat terlihat jelas bahwa kelimpahan lebah Apis dorsata lebih tinggi saat fase bulan mati dibandingkan ketika fase bulan penuh."

"Dan juga, pengamatan dari sejumlah titik lampu, diperoleh bahwa terdapat beberapa titik lampu bercahaya biru yang dikerubungi oleh lebah Apis dorsata dalam jumlah lebih banyak dibandingkan misalnya titik lampu berwarna merah. Namun fenomena tersebut tidak ditemukan di semua lokasi GLOW. Hal ini diduga dipengaruhi oleh letak sarang mereka dan pencahayaan dari luar KRB,” jelas Encilia, Peneliti Pusat Riset Biologi BRIN.

Untuk riset berikutnya, ia bersama Profesor Hari Sutrisno dan tim peneliti Pusat Riset Biologi BRIN lainnya akan melakukan komparasi keanekaragaman serangga antara zona gelap dan terang, komparasi pengaplikasian cahaya GLOW di Kebun Raya Bogor pada beberapa titik lokasi, serta penelitian tentang salah satu jenis polinator yang bermigrasi dan menjadikan KRB sebagai tempat bersarang.

“Kami ingin mengetahui seberapa jauh pegaruh keberadaan cahaya GLOW terhadap populasi polinator dan seberapa besar pengaruhnya pada proses penyerbukan. Selain itu, kami juga akan meneliti serangga hama terutama yang tertarik pada cahaya,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved