Cerita Kriminal
Keluarga & Rekan Seprofesi Ungkap Gerak-gerik Ridho Driver Ojol Semasa Hidup: Sempat Pamit ke Ibunya
Keluarga dan rekan seprofesi Ridho Suhendra (28), driver ojek online yang menjadi korban mutilasi, mengungkapkan sikap dan gerak-geriknya semasa hidup
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Wahyu Septiana
Kala itu, Zarul mendengar cerita dari ibu kandung Ridho bahwa ia pamit untuk ngekos dikarenakan mengaku telah mendapatkan kerjaan.
"Almarhum ini kan belum nikah dan masih tinggal sama orang tuanya," ujarnya.
"Terus dua minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja," imbuh Zarul saat ditemui di rumah duka, Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Sabtu (27/11/2021).
Baca juga: Pria yang Tubuhnya Jatuh Terbagi Dua di Apartemen Ambasador Bukan Korban Mutilasi, Tapi Bunuh Diri
Namun sayangnya, Ridho tak memberitahu pihak keluarga terkait pekerjaan barunya beserta lokasi di mana ia tinggal.
Setelah pamit, Ridho hanya membawa tas ransel dan motor yang biasa ia gunakan untuk memgantar penumpang.
"Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari," ucapnya.
Setelah itu, keluarga tak bisa menghubungi nomor telpon Ridho pada Jumat (26/11/2021) kemarin, lantaran dalam kondisi non-aktif.
Baca juga: Pria yang Tubuhnya Jatuh Terbagi Dua di Apartemen Ambasador Bukan Korban Mutilasi, Tapi Bunuh Diri
Aplikasi percakapan singkat Ridho tertera bahwa ia terakhir kali membuka aplikasi itu, pada Kamis (25/11/2021) lalu.
"Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," katanya.
Kini, pihak keluarga telah mempersiapkan tenda dan bangku untuk menerima kedatangan jenazah Ridho dari RS Polri Kramat Jati.
Sedangkan Ibu dam Ayah kandungnya masih menjalani pemeriksaan oleh kepolisian.
Tak Suka Perilaku Korban
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan menjelaskan motif dari kasus mutilasi di Bekasi yang menimpa kurir ojek online ini.
Kabid Humas menuturkan korban merupakan teman dari ketiga pelaku.
Namun para pelaku mengaku tak suka dengan peringai korban RS yang tak baik.
