Armada Sering Kecelakaan, Pengamat: Direksi Transjakarta Diisi Orang-orang Bermasalah
Jajaran direksi yang dianggap kurang optimal dalam bekerja pun diminta Azas Tigor untuk segera dicopot dari jabatannya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai seringnya kecelakaan bus TransJakarta beberapa pekan terakhir tidak terlepas karena direksi Transjakarta diisi orang-orang bermasalah.
Sebab, sederet kecelakaan bus TransJakarta tersebut dipicu faktor kelalaian atau human error.
"Di dalam tubuh manajemen Transjakarta ini banyak orang bermasalah. Kalau dia tidak bermasalah tidak mungkin terjadi kecelakaan seperti sekarang ini," ujarnya saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Menurutnya, kecelakaan yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh salah urus manajemen Transjakarta yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir.
"Kecelakaan yang terjadi sekarang ini adalah puncak gunung es salah urus di tubuh Transjakarta," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com.
Baca juga: Lagi, Kecelakaan Bus Transjakarta Tabrak Pembatas Jalan di Depan Ratu Plaza
Baca juga: Tabrakan Beruntun 2 Bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, 1 Penumpang Tewas dan Sopir Terjepit
Untuk itu, ia mendesak agar Dirut Transjakarta Yana Aditya yang baru dilantik Anies awal November lalu untuk segera berbenah.
Jajaran direksi yang dianggap kurang optimal dalam bekerja pun diminta Azas Tigor untuk segera dicopot dari jabatannya.
Dengan demikian diharapkan kesalahan yang dilakukan manajemen sebelumnya tidak terulang kembali di masa kepemimpinannya.
Baca juga: Kali Ini Sopir Tranjakarta yang Tabrak Pembatas Jalan di Kebayoran Baru Dipecat
Baca juga: Bus Transjakarta Seruduk Pospol di PGC Gegara Dongkrak di Bawah Kemudi Bergeser
"Jadi tugas Dirut Transjakarta yang baru ini untuk membersihkan manajemen dari orang-orang bermasalah yang merusak layanan Transjakarta," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pembinaan (BP) BUMD Provinsi DKI Jakarta buka suara soal kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam beberapa waktu terakhir.
Moda transportasi unggulan warga Jakarta ini, belakangan memang menjadi sorotan.
Setelah kecelakaan bus Transjakarta berpelat B 7069 PGA menabrak pos lalu lintas PGC Cililitan di Kramat Jati, Jakarta Timur pada Kamis (2/12/2021) kemarin, kini, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan.
Di mana, pada Jumat (3/12/2021) siang menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Baca juga: Dua Moda Transportasi Massal Ibu Kota Kecelakaan di Hari Sama Telan Korban Jiwa, Penyebabnya Sama
Terkait hal ini, Kepala BP BUMD DKI Jakarta, Riyadi mengungkapkan adanya indikasi yang mengarah kepada direksi.
Meski tak merinci secara pasti direksi dalam bagian apa, namun indikasi ini merujuk pada fungsi yang tak dijalankan secara semestinya oleh direksi tersebut.
"Nanti kita cek satu-satu kan termasuk mungkin saja ada direksi yang tidak melakukan fungsinya secara optimal. Ada indikasi. Tapi kan belum kita, ada indikasi memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu dan menjadi tanggung jawab siapa, saya kira akan ada keputusan lagi," katanya saat dihubungi, Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Kecelakaan Terus Terjadi, Pengamat Anggap Wajar Anies Didesak DPRD Pecat Dirut Transjakarta
Pihaknya tengah menggodok evaluasi terkait runtutan kecelakaan ini. Sebab, runtutan kecelakaan dalam waktu yang berdekatan turut berdampak pada citra TransJakarta..
"iya makanya itu bagian yang kita evaluasi, karena ini tentunya akan menentukan citra Transjakarta. Yang kecelakaan ini ya nanti. Kita akan undang dulu kita undang direksinya penyebabnya apa kita coba identifikasi dulu kan. Kita gak tau namanya kecelakaan kan, kita gak tau apakah ini kecelakaan yang sifatnya teknis atau human error gitu," tandasnya.
Lima Kecelakaan Bus TransJakarta dalam 40 Hari

Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, tercatat ada lima kecelakaan bus Transjakarta dalam 40 hari terakhir.
Kecelakaan pertama terjadi pada 25 Oktober 2021 di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur. Ada 30 penumpang yang menjadi korban luka-luka, mulai dari luka ringan hingga patah tulang berat dan harus menjalani operasi.
Peristiwa bus transjakarta menabrak bus transjakarta itu juga memakan dua korban jiwa, satu di antaranya merupakan sopir bus.
Hasil pengusutan Polda Metro Jaya, kecelakaan disebabkan penyakit epilepsi atau kejang-kejang yang dialami sopir bus.
Baca juga: Komplotan Bandar Narkoba yang Tabrak 2 Polisi di Cirebon Tertangkap, 61 Kg Sabu Ditemukan
Kecepatan bus transjakarta yang dikendarai sopir berinisial J tak berkurang saat mendekati halte. Dugaan polisi, epilepsi J kambuh sehingga dia tidak bisa mengendalikan pedal gas dan rem.
Empat hari setelah kecelakaan nahas tersebut, bus transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Bus dengan nomor polisi B7719 TGR menabrak beton separator sisi kanan jalan pada 29 Oktober 2021 pagi. Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang diduga mengantuk saat mengendarai bus.
Belum genap sebulan, bus transjakarta kembali mengalami masalah. Kali ini kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021.
Kepala Public Relation PT Transjakarta saat itu, Iwan Samariansyah, menyebutkan bahwa asap yang keluar dari atap berasal dari mesin air conditioner (AC) bus. AC disebut bermasalah karena sambungan vanbelt putus dan menimbulkan kepulan asap putih.
Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena penumpang langsung dievakuasi menggunakan bus transjakarta lainnya.

Lalu pada Kamis (2/12/2021) kemarin, bus transjakarta kembali mengalami kecelakaan tunggal di persimpangan PGC, Cililitan, Jakarta Timur. Bus transjakarta menabrak pos polisi di persimpangan PGC hingga tak berbentuk lagi.
Peristiwa tersebut menyebabkan satu orang petugas sterilisasi busway harus dilarikan ke Rumah Sakit Kramatjati karena mengalami luka serius. Terkait penyebab kecelakaan, PT Transjakarta menyatakan masih diselidiki pihak kepolisian.
Kemudian pada Jumat (3/12/2012) siang ini, sebuah bus transjakarta menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.