Ibarat Dokter Buka Praktik, Para Wanita Sampai Rela Antre Demi Ceritakan Keluhannya ke Dedi Mulyadi
Ibarat dokter yang membuka praktik, Dedi Mulyadi membuat para wanita sampai rela antre untuk mengeluarkan unek-uneknya kepada dia.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibarat dokter yang membuka praktik, Dedi Mulyadi membuat para wanita sampai rela antre untuk mengeluarkan unek-uneknya kepada sosok Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu.
Hal itu terlihat di salah satu tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Dalam tayangan itu Kang Dedi yang sedang berada di Stasiun Kopi Purwakarta, Jawa Barat didatangi oleh dua wanita yang menceritakan permasalahannya.
Bahkan, wanita itu yang berasal dari luar kota sampai rela antre demi menemui Kang Dedi.
Ibarat datang ke dokter, seusai bertemu Kang Dedi, beban hidup kedua wanita itu terasa sedikit lebih enteng.
Baca juga: Rela Dari Pekalongan ke Purwakarta Demi Temui Dedi Mulyadi, Wanita Hamil 9 Bulan Curhat Tengah Malam
Wanita Hamil 9 Bulan
Dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, wanita pertama di malam itu yang menemui Kang Dedi ialah seorang wanita hamil tua.
Kepada Anggota DPR RI itu, sang wanita hamil menceritakan unek-uneknya di saat waktu melahirkannya tinggal menghitung hari.
Wanita hamil itu mengaku ditinggalkan oleh sang suami tanpa kabar.

Bahkan, nomor ponselnya juga sudah diblokir oleh sang suami.
Pihak keluarga sang suami juga mengaku tak pernah lagi berkomunikasi dengan suami wanita itu.
"Saya nikah sama dia sudah 2 tahun, sekarang lagi hamil 9 bulan.
Dia bilangnya mau kerja ke Kalimantan, tapi sampai sekarang enggak ada kabar," ujar wanita hamil itu seperti dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (1/12/2021).
Wanita hamil itu mengaku nekat menemui Kang Dedi dari Pekalongan ke Purwakarta karena tak tahu lagi harus curhat kemana.
Tujuan dia hanya satu yakni ingin memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk biaya persalinannya.
Baca juga: Lesti Kejora Punya Masa Lalu Sulit, Kini Jadi Pedangdut Populer, Perjuangannya Dipuji Dedi Mulyadi
Wanita hamil itu mengaku sudah mengajukan untuk mendaftar BPJS di Pekalongan namun tak pernah bisa.
Karenanya, dia meminta bantuan Kang Dedi meski bukan warga Pekalongan untuk bisa membantunya mendapatkan BPJS Kesehatan.
"Minta tolong dibikinin BPJS biar lahirannya gratis, sekalian supaya cari kerjaan," kata wanita hamil itu.
"Tapi siapa yang mau nerima kerja orang lagi hamil," kata Kang Dedi.
"Nanti setelah lahiran," jawab wanita hamil itu.

Kang Dedi kemudian mengutus rekannya untuk mendaftarkan BPJS untuk wanita hamil itu serta orangtuanya yang disebut sudah sakit-sakitan.
"Nanti saya daftarin.
Kalau sudah kerja tinggal diteruskan," kata Kang Dedi.
Baca juga: Tunggakan Kuliah Dilunasi Dedi Mulyadi, Yudha Duta Artinya Diminta Tetap Demo Pejabat yang Malas
Dalam pembicaraan itu Kang Dedi menawarkan apakah wanita itu mau jika nanti anaknya yang baru lahir untuk dirawat oleh temannya.
Hal itu agar si wanita itu nantinya bisa bekerja untuk membiayai hidupnya lantaran sang suami tak tahu dimana keberadaannya.
Percaya dengan Kang Dedi, wanita hamil itu pun bersedia jika anaknya nanti akan dirawat oleh teman mantan Bupati Purwakarta itu.
"Makanya cari suami yang tanggungjawab kaya dia (tunjuk temannya yang mau merawat anak)
Nggak ikutan saham kok saya juga harus ikutan tanggungjawab," kata Kang Dedi sembari tertawa.
Borong Pedagang Sandal
Usai wanita hamil, giliran pedagang sandal dari Tasikmalaya, Jawa Barat yang menemui Kang Dedi.
Wanita itu menawarkan dagangan sandal buatan UMKM di desanya kepada mantan Bupati Purwakarta itu.
"Ini saya jual sandal Tasik harganya Rp 135 ribu," kata wanita itu kepada Kang Dedi.

Merasakan sandal buatan UMKM itu cukup nyaman dipakai, Kang Dedi kemudian memesannya 50 pasang untuk dibagikan kepada teman-temannya.
"UMKM Desa Problemnya cuma satu aja branding," kata Kang Dedi,
"Saya kan bantu UMKM, gausah bayar ke saya, gratis," lanjut Kang Dedi.
Kedua wanita itu pun kemudian disediakan penginapan oleh Kang Dedi sebelum diongkosi pulang ke kota asalnya masing-masing pada keesokan hari.