Kritik Kecelakaan Berulang, PDIP Desak Anies Turun Benahi Transjakarta Bukan Cuma Jampi-Jampi
Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, menilai pelayanan Transjakarta kian hari kian merosot.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Kencangnya benturan mengakibatkan pos Satlantas Jakarta Timur di simpang PGC rusak berat dan nyaris ambruk, sementara bagian depan bus Transjakarta ringsek terdampak benturan.
Seorang petugas menjadi korban pada kecelakaan bus dengan nomor badan SAF 025 jurusan Harmoni-PGC itu.
"Korbannya itu petugas Transjakarta yang biasa berjaga di lokasi. Habis kejadian langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Kalau sopir selamat, enggak luka sih," ujarnya.
Kecelakaan Karena Lalai
Kasat Lantas Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan dugaan itu karena dari hasil penyelidikan awal kecelakaan dipicu dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas saat bus berputar arah.
"Karena tidak seharusnya dongkrak ditaruh pada bagian depan. Dugaan kelalaian dari orang dalam (pekerja Transjakarta) itu," kata Edy di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/12/2021).
Namun karena kasus kecelakaan tunggal ini melibatkan Transjakarta penyelidikan ditangani sepenuhnya oleh Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, bukan Unit Laka Satlantas Jakarta Timur.

Jajaran Satlantas Jakarta Timur hanya membantu proses penanganan dan melakukan pemeriksaan awal terhadap sopir, serta membawa korban Pipit Sumaryanto (42) ke RS Polri Kramat Jati.
"Untuk dongkrak yang bergeser lalu menimpa pedal gas itu mampu mengangkat kendaraan sampai bobot 15 ton. Kasusnya ditangani Gakkum Polda Metro Jaya," ujarnya.
Kecelakaan Maut Karena Sopir Epilepsi
Sebelumnya, kecelakaan maut Bus Transjakarta terjadi di dekat Halte Cawang-Ciliwung Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).
Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang termasuk sopir berinisial J, dan melukai 31 penumpang.
J kehilangan kesadaran ketika penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh.
"Penyebab kecelakaan lalu lintas disebabkan pengemudi Transjakarta B 7477 TK kehilangan kesadaran. Kehilangan kesadaran itu diduga serangan epilepsi secara tiba-tiba karena tidak minum obat," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Rabu (3/11/2021).
Setelah kehilangan kesadaran, lanjut Sambodo, J secara tidak sengaja menginjak pedal gas.