Gunung Semeru Meletus Keluarkan Lava Pija dan Suara Gemuruh, Warga: Sebenarnya Takut
Gunung Semeru meletus dengan mengeluarkan suara gemuruh dan lava pijar sejak Jumat (3/12/2021) sore.
TRIBUNJAKARTA.COM, LUMAJANG - Gunung Semeru meletus dengan mengeluarkan suara gemuruh dan lava pijar sejak Jumat (3/12/2021) sore.
Mahameru sebutan Gunung Semeru meletus kembali pada Sabtu (4/12/2021).
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan kepulan abu membumbung tinggi.
Giri, warga penduduk di Dusun Kampung Renteng, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo Lumajang.
Giri melihat guguran lava pijar mulai Jumat (3/12/2021) sekira pukul 18.00 WIB, dengan jarak luncur 1 kilometer lebih dibarengi beberapa kali suara gemuruh.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus Sore Ini, Warga Diminta Mengungsi
"Ya sebenarnya takut mas, takut kayak tahun lalu. Semeru dari tadi malam terlihat jelas bisa dilihat dengan kasat mata dan beberapa kali terdengar suara gemuruh." ungkap Giri.
Sore ini (4/12/2021) Semeru menunjukkan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan Awan Panas guguran.

Sementara itu, menurut pantauan memang peningkatan aktivitas ini terjadi sejak semalam. Beberapa kali guguran lava turun mengarah ke jalur lahar, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo.
Mengutip laporan dari laman resmi PVMBG https://magma.esdm.go.id memang dalam waktu 24 jam terakhir Gunung Semeru mengalami 54 kali letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-12 mm dengan durasi 85-130 detik.
Dalam waktu yang hampir bersamaan terpantau 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-800 meter, yang berada di bawah kawah kurang lebih 500 meter.
Baca juga: Suara Dentuman di Malang dan Sekitarnya Apakah dari Gunung Semeru atau Sonic Boom? Ini Kata Lapan
Terpantau, saat Gunung Semeru saat ini mengeluarkan kepulan asap tebal dari Puncak Jonggring Saloko.
Akibatnya, beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu. Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.
"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," kata Syafii Kepala Desa Sumbermujur.
Tidak ada korban jiwa
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyampaikan laporan tidak ada korban jiwa saat Gunung Semeru meletus.