Kelakuan Warga +62 Di Erupsi Gunung Semeru: Jembatan Ambruk Justru jadi Tontonan dan Lokasi Selfie
Aksi kurang pantas dilakukan oleh para warga +62 (sebutan untuk perilaku warga di Indonesia) saat terjadi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi kurang pantas dilakukan oleh para warga +62 (sebutan untuk perilaku warga di Indonesia) saat terjadi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Pasalnya, di saat warga sedang dilanda panik dan kesedihan mendalam akan musibah itu, ada sebagian warga +62 yang seolah menjadikan peristiwa itu sebagai momen untuk bergaya di media sosial.
Salah satunya dipertontonkan warga +62 di lokasi Jembatan Besuk Koboan atau dikenal sebagai Gladak Perak yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Alih-alih menjauhi lokasi atau memberikan bantuan, banyak warga yang menjadikan musibah itu sebagai tontonan hingga untuk latar belakang mereka selfie.
Jembatan Gladak Perak Piket Nol merupakan penghubung Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang.
Baca juga: Cerita Nenek 60 Tahun Berlari 13 KM Saat Erupsi Gunung Semeru Terjang Rumahnya: Sudah Seperti Kiamat
Dilansir dari TribunJatim.com yang berada di lokasi pada Minggu (5/12/2021), terlihat warga beramai-ramai mendatangi lokasi.
Bahkan, beberapa warga membawa buah hatinya untuk melihat langsung kondisi jembatan Gladak Perak yang putus tersebut.
Meski kondisinya mengkhawatirkan dan telah diimbau berkali-kali oleh petugas untuk tidak mendekat, banyak warga tetap nekat mengabadikan reruntuhan jembatan yang memiliki panjang 200 meter tersebut.
Salah seorang warga, Lukman mengaku penasaran dengan kondisi terkini dari jembatan Gladak Perak yang putus tersebut.

"Penasaran, kan kemarin enggak bisa melihat. Karena hari ini cuacanya cerah, akhirnya saya pun langsung datang ke sini," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com, abu tebal terlihat masih menyelimuti di sekitar lokasi jembatan Gladak Perak.
Tidak hanya itu, meski kondisi cerah, namun abu Gunung Semeru terus menghujani sekitar lokasi jembatan Gladak Perak tersebut.
Selain itu, warung-warung yang berada di sekitar jembatan Gladak Perak, nampak ditinggalkan begitu saja.
Terlihat, etalase dan meja-meja masih berada di warung.
Tujuh Kendaraan Teronggok di Jalan
Jembatan Gladak Perak Piket Nol penghubung Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang ambruk akibat diterjang material erupsi Gunung Semeru, kemarin, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Tewas Berpelukan, Korban Erupsi Gunung Semeru Ini Ogah Tinggalkan Ibunya yang Sudah Tak Kuat Jalan
Tebing yang berada dekat dengan jembatan juga longsor.
Saat peristiwa itu terjadi sejumlah pengendara motor dan mobil tancap gas menyelamatkan diri.
Namun, pasca ambruknya Jembatan Gladak Perak, sebanyak tujuh kendaraan ditemukan teronggok di pinggir jalan.
Kendaraan tersebut ditemukan tak jauh dari bibir jembatan Gladak Perak sisi utara.

"Rincian kendaraan kami belum mengetahui pasti. Yang jelas terdiri dari motor dan mobil," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Joko Sambang, Minggu (5/12).
Joko menyebut, hingga kini pihaknya masih mencari informasi siapa pemilik tujuh kendaraan tersebut.
Selain itu, dia juga belum bisa memastikan kondisi pemilik kendaraan, apakah berlari menyelamatkan diri hingga berhasil dievakuasi ke pengungsian atau turut menjadi korban erupsi Gunung Semeru.
"Sampai saat ini belum terdata pemilik tujuh kendaraan itu. Semoga selamat dan berada di pengungsian," ungkapnya.
Sementara, dikhawatirkan pula ada pengendara mobil dan motor melintas ketika Jembatan Gladak Perak ambruk.
Sebab, kemungkinan, lalu lalang warga cukup padat melintasi jembatan itu untuk menyelamatkan diri dengan kendaraan.
"Belum diketahui pasti apakah ada kendaraan yang melintas saat jembatan ambruk. Kami akan meninjau lokasi pagi ini," kata dia.
Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 13 Orang Meninggal, Puluhan Luka Bakar
Ada Warga Hilang
Jembatan Piket Nol di Lumajang putus imbas Gunung Semeru meletus.
Jembatan tersebut terputus saat abu vulkanik dari Puncak Jonggring Saloko menerjang kawasan lereng Gunung Semeru.
Sejumlah orang dikabarkan hilang akibat Jembatan Piket Nol terputus.
Dua orang yang hilang yakni penambang pasir. Kemudian satu orang lain yakni wanita pemilik warung di Jembatan Piket Nol.
"Iya saya tadi dapat informasi ada 3 orang yang hilang, mereka terjebak kepulan asap dan sekarang masih dicari," kata Wabup Lumajang Indah Amperawati.
Baca juga: Terlambat Selamatkan Diri, Sejumlah Penambang Pasir Terkena Lahar Panas Gunung Semeru
Pantauan di lokasi putusnya jembatan Piket Nol atau yang biasa disebut Gladak Perak membuat jalur alternatif terputus.

Petugas pun memblokade jalur itu menggunakan ranting pohon, untuk mencegah warga nekat mendekati lokasi.
Di sisi lain, terlihat juga sebagaian besar warga di Kecamatan Candipuro mulai bersiap mengungsi.
Beberapa warga ada yang sudah mulai memadati masjid-masjid.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Lava Pijar Meluncur Hingga 800 Meter dan Abu Sampai Kabupaten Malang
Namun, ada juga yang berangkat mengungsi ke rumah saudara mereka lebih aman.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jembatan Gladak Perak Piket Nol Putus, 7 Kendaraan Ditemukan Teronggok di Pinggir Jalan Tak Bertuan
dan di Tribun Jatim dengan judul Ambruknya Jembatan Gladak Perak karena Erupsi Semeru Dijadikan Warga Spot Foto Selfie