Cerita Kriminal
Siapa Sosok Bripda RB, Oknum Polisi yang Sampai Buat Kapolri Posting Ulahnya di Instagram
Sosok oknum polisi berinisial Bripda RB menjadi sorotan hingga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunggah ulahnya di Instagram resminya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, MOJOKERTO - Sosok oknum polisi berinisial Bripda RB menjadi sorotan hingga membuat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunggah ulahnya di Instagram resminya.
Melalui akun resmi Kapolri di @kepalakepolisian_ri yang terverivikasi, Kapolri memposting persiapan anggotanya saat hendak menggelar konferensi pers di Polres Mojokerto.
"Persiapan press release di Polres Mojokerto, Polda Jawa Timur," tulis akun resmi Kapolri di Instagramnya.
Siapa Oknum Bripda RB?
Sosok Bripda RB tengah jadi sorotan.
Baca juga: Curhatan Terakhir Mahasiswi Mojokerto Sebelum Tewas Bikin Geger, Jadi Korban Kebejatan Oknum Polisi
Bripda RB merupakan anggota Polisi aktif berdinas di Polres Pasuruan Kabupaten
Kini Bripda RB telah diamankan oleh Tim gabungan Polda Jatim.
Dia diduga menjadi penyebab dari kematian seorang mahasiswi NW (23).

NW, warga Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan meninggal di atas pusara makam ayahnya diDesa Japan, Kecamatan Sooko pada Kamis (2/12/2021) sore.
Mahasiswi itu diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak minuman beracun karena depresi akibat perbuatan Bripda RB.
Adapun Bripda RB adalah mantan kekasih yang telah menghamili dan memaksa korban untuk mengugurkan kandungannya.
Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menjelaskan, hasil dari identifikasi di lokasi kejadian ditemukan botol bekas minuman bercampur Potasium.
Kemudian hasil visum yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Sooko tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan terhadap tubuh korban.
Polda Jatim kemudian mengumpulkan bukti hingga akhirnya menangkap Bripda RB.
"Kita mengamankan seorang yang inisial adalah (RB) yang bersangkutan profesinya polisi berpangkat Bripda bertugas umum di Polres Pasuruan Kabupaten," ungkap Brigjen Slamet dalam konferensi pers di Polres Mojokerto, Sabtu (4/12) malam.
Antara Bripda RB dan korban saling mengenal saat datang di acara Kik Post Launching Distro baju di Malang, sejak Oktober Tahun 2019.
Baca juga: Keluarga Itu Omong Kosong Tulis Mahasiswi Mojokerto Sebelum Ditemukan Tewas di Dekat Makam Ayah
Saat itu Keduanya bertukar nomor telepon hingga akhirnya menjalin hubungan asmara.
Keduanya berpacaran dan melakukan perbuatan layaknya suami istri di hotel dan rumah kos di Malang, tahun 2020 hingga 2021.
Sebelum mahasiswi itu meninggal, korban dipaksa melakukan dua kali aborsi bersama terduga Bripda RB dengan meminum obat penggugur kandungan yang dibeli di kawasan Malang.
Tindakan aborsi pertama dilakukan saat usia kandungan korban dalam hitungan minggu di rumah kos.
Kemudian, tindakan aborsi kedua usia kandungan empat bulan terduga pelaku membeli obat penggugur kandungan Rp.1,5 juta dan meminta korban meminum sebelum pulang ke Mojokerto.

Setelah itu, dalam perjalanan pulang, korban sempat mengalami pendarahan di sebuah warung sate wilayah Kabupaten Mojokerto.
"Selama pacaran Oktober 2019 sampai dengan Desember 2021 sudah melakukan tindakan aborsi bersama, yang mana dilaksanakan pada Maret Tahun 2020 dan yang kedua Agustus 2021," bebernya.
Brigjen Slamet menyebut pihaknya akan menindak tegas terhadap pelanggaran kode etik kepolisian tesebut.
"Kita tidak akan pandang bulu siapapun ketika ada pelanggaran kita akan melakukan penindakan," kata dia.
Baca juga: Tragedi Mahasiswi Mojokerto Akhiri Hidup di Makam Ayah, Propam Periksa Oknum Polisi Eks Pacar Korban
Curhatan Terakhir Mahasiswi Mojokerto
Kasus meninggalnya mahasiswi NW (23) usai menenggak racun di makam ayahnya di Mojokerto mulai terungkap, percakapan terakhir dan curhatannya viral dan banyak diperbincangkan di media sosial.
Sebelum ditemukan tewas, mahasiswi NW sempat dirudapaksa hingga dipaksa aborsi oleh pacarnya, yang merupakan oknum polisi berinisial RB.
Hal ini terkuak dari chat WhatsApp terakhir korban pada teman dekatnya.
Chat tersebut pun viral di Twitter disertai tagar #SAVENOVIAWIDYASARI.
Diwartakan sebelumnya, mahasiswi warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto yang meninggal bunuh diri di samping makam ayahnya, pada Kamis (2/12/2021), sekitar pukul 15.30 WIB.
Diduga, korban bunuh diri dengan menenggak racun.
Baca juga: Mahasiswi NW Meninggal di Makam Ayah Minum Racun, Oknum Polisi di Mojokerto Terseret: Sudah Ditahan
Ini karena di dekat lokasi ditemukan cairan seperti teh dengan bau menyengat, yang diduga racun.
Terkait dengan penyebab menghilangkan nyawa sendiri mahasiswi Universitas Brawijaya masih mengganjal.

Semula, ia diduga melakukan aksi nekat korban karena depresi teringat mendiang ayahnya.
Namun, belakangan beredar ia diduga bunuh diri karena persoalan asmara dengan oknum anggota polisi berinisial RB.
RB ini polisi berpangkat Bripda dan berdinas di Polres Pasuruan.
Dalam laman Twitter, sahabatnya membongkar soal chat terakhir korban sebelum nekat melakukan aksi bunuh diri di depan makam ayah.
Baca juga: Kapolri Bereaksi Insiden Mahasiswi Mojokerto Akhiri Hidup di Makam Ayah, Ada Oknum Polisi Diperiksa
Akun Twitter @belawsz menceritakan, Novia pernah chat teman dekatnya berinisial AN, pada tanggal 20 Novenver 2021.
Di sana Novia menceritakan semuanya.
Diakui Novia, ia dipaksa minum obat oleh pacarnya, RB hingga tak sadarkan diri.
Ternyata, korban ini dirudapaksa oleh kekasihnya hingga kemudian hamil.
"Dia menceritakan dari awal kejadian dia dibawa ke penginapan oleh R (pacar NW), lalu diberi obat dan dipaksa minum obat itu, setelah itu dia tertidur. Sekitar 4 bulan kejadian ini dia menyadari bahwa dia hamil, dan lgsg lapor ke R," cuit akun @belawsz, dilansir TribunJakarta, Minggu (5/12/2021).

Mengetahui hal itu, RB membujuk Novia untuk menggugurkan kandungannya, tapi Novia enggan.
Akhirnya R hilang kabar dan Novia berinisiatif melaporkan masalah ini ke orang tua R.
Orang tua R sempat mengaku akan bertanggung jawab.
Namun, kemudian sikap itu berubah, mereka menyatakan enggan menikahkan R dengan NW.
“Sesampainya di rumah korban, orang tua R menyampaikan hal yang sangat berbeda jauh.
To the point, “Bu mohon maaf kalau R dan N belum bisa jika secepatnya ke jenjang serius karena posisi R masih punya kakak yang belum menikah, dan R masih awal jadi p*lisi” lanjut cuitnya.
Dilansir dari akun Instagram @polres_mojokerto, Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar, S.I.K., M.Si mengaku telah berkoordinasi dengan Polda jatim dan Polres Pasuruan terkait dengan kebenaran oknum polisi tersebut.
"Berkaitan dengan inisial R anggota Polres Pasuruan itu betul. Tim dari Polda Jatim dan Polres saat ini sedang mendalami dan investigasi terhadap informasi yang berkembang saat ini," katanya, Sabtu (4/12/2022).
Namun, AKBP Apip belum bisa memastikan status hubungan antara korban dengan oknum anggota polisi itu.
"Kami akan dalami berkaitan informasinya yang beredar bahwa keduanya ada hubungan" pungkasnya.
Kasus kematiannya ini menjadi perbincangan di jagat media sosial.
Pada Sabtu (4/12/2021) pagi, Jagat Tweeter hasteg #SAVENOVIWIDYASARI menjadi tren terpopuler di Indonesia dengan 2.469 tweet.

Hindari Bunuh Diri
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Baca juga: Mahasiswi NW Meninggal di Makam Ayah Minum Racun, Oknum Polisi di Mojokerto Terseret: Sudah Ditahan
Save Yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org.
Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Ditemukan Tewas di Makam Ayah, Mahasiswi Sempat Tulis Curhatan Terakhir, Ngaku Dijahati saat Hamil
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polda Jatim Bakal Sanksi Tegas Bripda RB yang Terlibat Aborsi Mahasiswi yang Ditemukan Meninggal