Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru: Perjuangan Selamatkan Ternak Saat Rumah Sudah Tak Berbentuk

Erupsi Gunung Semeru begitu berdampak bagi warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Istimewa
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1/2020) 

Kondisi itu menunjukkan bahwa lava pijar kembali keluar dari Puncak Jonggring Saloko.

Sejumlah warga saat mengerumuni lokasi jembatan Gladak Perak yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Sejumlah warga saat mengerumuni lokasi jembatan Gladak Perak yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru. (TRIBUNJATIM.com/ Kukuh Kurniawan)

Nenek Lari 13 KM Saat Erupsi Gunung Semeru

Cerita mendebarkan dialami Sinten (60) yang berhasil selamat dalam erupsi Gunung Semeru, Sabtu (5/12/2021).

Bersama cucunya, Dewi Novitasari (17), Sinten harus berlari dan berjalan sejauh 13 KM dari rumahnya di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur untuk berada di tempat yang aman.

Sedangkan rumah Sinten saat ini kondiisnya sudah luluh lantak terkena guguran awan panas Gunung Semeru.

Sinten menuturkan, sebelum letusan terjadi, Dusun Curah Kobokan diguyur hujan abu bercampur batu.

Batu-batu itu meluncur deras menghantam genting rumahnya hingga menimbulkan suara gemuruh.

Sinten yang saat itu sedang bersantai di rumah tamu langsung terperanjat dan panik.

Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 13 Orang Meninggal, Puluhan Luka Bakar

Ia kemudian menggedor pintu kamar cucunya, Dewi.

Mendengar gedoran pintu, Dewi langsung bangun dari tidurnya.

Sinten dan Dewi Novitasari korban erupsi Gunung Semeru yang selamat seusai berlari belasan kilometer untuk menghindari abu vulkanik
Sinten dan Dewi Novitasari korban erupsi Gunung Semeru yang selamat seusai berlari belasan kilometer untuk menghindari abu vulkanik ((danendra kusumawardana/surya.co.id))

Lalu dewi membuka pintu kamarnya.

Dengan memekikkan suara, Sinten bilang kepada Dewi bila Gunung Semeru sedang tidak baik-baik saja.

Lalu, Sinten menarik tangan Dewi untuk ikut berlari menyelamatkan diri.

"Gunung Semeru meletus dengan cepat. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda akan erupsi. Saat erupsi seperti kiamat," katanya, saat ditemui di RSUD dr. Haryoto, Lumajang, Sabtu (4/12/2021).

Sesampainya di luar rumah, Sinten dan Dewi sempat menengok ke arah Gunung Semeru.

Gunung Semeru terlihat memuntahkan asap abu-abu tebal ke udara.

Suhu udara langsung terasa panas, menyengat kulitnya.

Baca juga: Tewas Berpelukan, Korban Erupsi Gunung Semeru Ini Ogah Tinggalkan Ibunya yang Sudah Tak Kuat Jalan

Tak lama, langit berubah gelap, kilatan petir juga menyambar-nyambar.

"Saya tak sempat menyelamatkan harta benda. Saya tak memikirkan itu, yang terpenting selamat dari terjangan awan panas.

Lima motor hangus dan rumah saya roboh," paparnya.

Ia bersama Dewi berlari ke rumah tetangga yang berjarak sekira 1 kilometer untuk berlindung.

Setelah langit kembali terang, mereka kembali berlari ke masjid sekitar 5 kilometer.

Warga Kecamatan Candipuro mulai bergegas mengungsi setelah Gunung Semeru kembali erupsi, Sabtu (4/12/2021).
Warga Kecamatan Candipuro mulai bergegas mengungsi setelah Gunung Semeru kembali erupsi, Sabtu (4/12/2021). (SURYA.CO.ID/Tony Hermawan)

Di sana, mereka beristirahat sejenak dan merapalkan doa.

"Lalu, kami berjalan lagi hingga ke Dusun sebelah, Dusun Gunung Sawur sekira 7 kilometer.

Napas sudah ngos-ngosan. Selama dua jam, kami mengamankan diri di rumah warga Dusun Gunung Sawur. Setelah itu, kami dievakuasi menggunakan mobil pick up ke Desa Sumbermujur," terang Dewi.

Bukannya tenang karena dapat lolos dari maut, pikiran Sinten dan Dewi berkecamuk.

Betapa tidak, mereka mendapat kabar jika satu keluarganya, Samsul Arifin (30), menjadi korban luka dan tengah dilarikan di RSUD dr Haryoto Lumajang.

Samsul Arifin saat itu sedang bertugas menjaga portal tambang dekat Gunung Semeru.

"Kami langsung bergegas mendatangi RSUD dr Haryoto. Saat ini mas Samsul sedang dirawat," pungkasnya

Sebagian artikel ini disarikan dari Surya.co.id dengan judul 'Seperti Kiamat', Warga Curah Kobokan Lumajang Selamat dari Erupsi Gunung Semeru Seusai Lari 13 KM

di TribunJatim.com dengan judul Kisah Pilu Holil yang Berusaha Selamatkan Hewan Ternak dari Erupsi Gunung Semeru: Rumah Saya Hancur,

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jumlah Korban Meninggal karena Erupsi Gunung Semeru Bertambah, Dua Orang Sudah Teridentifikasi,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved