Rapat Bareng Komisi B, Dishub DKI Catat Ada 248 Kecelakaan Transjakarta Selama 4 Bulan Terakhir
Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat, terjadi 248 kecelakaan Transjakarta selama empat bulan terakhir.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mencatat, terjadi 248 kecelakaan Transjakarta selama empat bulan terakhir.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI siang tadi.
"Dari hasil inventarisasi kami telah terjadi kurang lebih 248 kejadian (kecelakaan) sejak September sampai awal Desember," ucapnya, Senin (6/12/2021).
Beragam upaya dilakukan Pemprov DKI untuk meminimalisir kecelakaan, seperti pembinaan terhadap pramudi hingga inspeksi armada bus sebelum beroperasi.
Dalam mengevaluasi kinerja Transjakarta, Pemprov DKI turut melibatkan Komite Nasional Penyelamatan Transportasi (KNKT).
Baca juga: Eks TGUPP & Timses Anies Jadi Direktur Transjakarta, Sindiran Komisi B: Ngurus Bajaj Aja Gak Pernah
"Kami bersama KNKT akan melakukan audit secara menyeluruh. Kemudian dari rekomendasi itu, kami berharap akan dilaksanakan secara penuh, baik oleh Transjakarta, Pemprov, maupun operator bus," ujarnya.
DPRD Desak Pemprov DKI Copot 3 Direktur Transjakarta
Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak BUMD PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan perombakan besar-besaran direksinya.
Usulan ini disampaikan DPRD setelah kecelakaan beruntun yang dialami bus Transjakarta selama beberapa hari terakhir ini.
"Tidak mungkin (kecelakaan) terjadi begitu saja tanpa ada miss management. Kalau sudah begini banyak kasus sampai ada nyawa melayang saya kira tidak mungkin dipertahankan direksinya," ucap anggota Komisi B DPRD Gilbert Simanjuntak, Senin (6/12/2021).

Menurutnya, ada tiga direksi Transjakarta yang harus segera dicopot lantaran dinilai bertanggungjawab atas rentetan kecelakaan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Ketiga direksi itu ialah Direktur Pelayanan, Direktur Operasional, dan Direktur Teknis.
"Kami anjurkan mereka dicopot. Okelah Direktur Utama baru sebulan, mungkin dia bad luck saja. Tapi yang sudah bertahun-tahun di sana, mereka harus bertanggungjawab," ujarnya.
Baca juga: Jalur Transjakarta Diminta Diperlebar, Komisi B:Jangan Malah Sibuk Bangun Jalur Sepeda Buat Starling
Politisi PDIP ini menyebut, pergantian direksi merupakan satu-satu jalan untuk memperbaiki kinerja Transjakarta yang belakangan ini terus disorot.
"Kalau mau ada perubahan, ganti orangnya termasuk di DKI. Kalau orangnya itu-itu saja, tidak ada mekanisme perubahan, it's all about human," tuturnya.

Kinerja Transjakarta belakangan memang terus disorot setelah kecelakaan beruntun yang terjadi sejak minggu lalu.
Pada Kamis (2/12/2021) kemarin, sebuah bus Transjakarta yang hendak putar arah di lampu merah PGC Cililitan tiba-tiba hilang kendali dan menabrak pos polisi.
Sehari berselang, sebuah bus Transjakarta mengalami kecelakaan di Jalan Sudirman, tepatnya di depan Ratu Plaza setelah menabrak separator busway.
Baca juga: Sering Kecelakaan, Komisi B Sindir Dirut Transjakarta: Saya Tak Mau Tukang Ikan Bicara Transportasi
Lalu, hari ini tercatat kecelakaan Transjakarta kembali terjadi di Halte Puri Beta 2, Tangerang.
Desakan untuk mencopot ketiga direksi Transjakarta ini sebelumnya juga disampaikan pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan.
Ia pun mendesak agar Transjakarta segera berbenah dan mengganti ketiga sosok tersebut.
"Tiga direksi, yaitu direktur operasional, direktur pelayanan, dan direktur teknis harus diganti," ucapnya, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Debat Panas, Komisi B Minta Pemprov Pecat Dirut Transjakarta: Buat Apa Pintar Tapi Ga Punya Akhlak
Ia menilai, ketiga direksi Transjakarta ini tidak menjalankan fungsinya melakukan pengawasan sehingga rentetan kecelakaan terus terjadi.
Parahnya lagi, kecelakaan yang terjadi mayoritas disebabkan oleh adanya kelalaian.
"Mereka bertiga tidak bekerja dengan baik sehingga terjadi masalah rentetan kecelakan ini," ujarnya saat dihubungi TribunJakarta.com.
"Pemprov DKI harus segera mengganti ketiga direktur tersebut jika mau memperbaiki pelayanan Transjakarta," sambungnya.