'Alhamdulilah Janinnya Sehat' Ibu Hamil 9 Bulan di Semeru Berlari Belasan Kilo Sambil Menahan Nyeri
Berlari belasan kilometer dengan kondisi hamil besar harus diperjuangkan Ayuningsih (23) untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Berlari belasan kilometer dengan kondisi hamil besar harus diperjuangkan Ayuningsih (23) untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).
Ayu adalah salah seorang warga yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Dengan kondisi perutnya yang membesar karena sudah hamil 9 bulan, Ayu berjuang keras untuk selamat dari erupsi Gunung Semeru.
Dipapah sang suami, Ayu pun berhasil menyelamatkan diri.
Ayu merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang.
Baca juga: Rezeki Punya Postur Badan Mirip Jokowi, Warga Korban Erupsi Semeru Dikasih Presiden Jaket Bomber
Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruhnya terkena imbas dari letusan Semeru.
Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).
Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat yang dirasa aman.

"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokonya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya dilansir dari Surya, Senin (6/12/2021).
Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya.
Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.
Namun dia bisa sedikit bernafas lega karena janin yang di kandungannya dalam keadaan sehat setelah mendapat pemeriksaan medis.
"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat.
Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," kata dia.
Baca juga: Hamil 9 Bulan, Wanita Ini Selamat saat Semeru Erupsi Kini Bingung Biaya Lahiran: Harta Tak Tersisa