'Alhamdulilah Janinnya Sehat' Ibu Hamil 9 Bulan di Semeru Berlari Belasan Kilo Sambil Menahan Nyeri
Berlari belasan kilometer dengan kondisi hamil besar harus diperjuangkan Ayuningsih (23) untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Sebab, harta bendanya rusak tak bersisa dihempas awan panas.
"Semoga ada yang membantu biaya persalinan.
Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.
Sementara, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat.

Setiap hari, kondisi kesehatan janin dan Ayu rutin dipantau bidan.
"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," kata dia.
Kisah Dramatis Jasad Ibu dan Anaknya Ditemukan Berpelukan
Korban bencana alam erupsi Gunung Semeru, bernama Salamah (70),dan anaknya, Rumini (28) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan.
Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro ditemukan meninggal dunia di dapur rumah.
TONTON JUGA
Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Legiman, adik ipar Salamah cerita, ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Keduanya kemudian ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 13 Orang Meninggal, Puluhan Luka Bakar
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.