Polisi Penembak 2 Orang di Exit Tol Bintaro Jadi Tersangka, Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara
Polda Metro Jaya menetapkan polisi lalu lintas (polantas) Ipda OS yang menembak 2 orang di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan sebagai tersangka.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya menetapkan polisi lalu lintas (polantas) Ipda OS yang menembak 2 orang di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan sebagai tersangka.
Ipda OS ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik merampungkan gelar perkara.
"Berdasarkan hasil penyidikan dan gelar perkara yang dilakukan Krimum Polda Metro Jaya dan Bid Propam, status Ipda OS sudah dinaikkan menjadi tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Selasa (7/12/2021).
Endra menjelaskan, Ipda OS dijerat Pasal 351 KUHP dan atau Pasal 359 KUHP.
"Ancaman hukumannya 7 tahun penjara," ujar dia.
Baca juga: Belum Pulih Total, Korban Penembakan di Tol JORR Bintaro Masih Jalani Rawat Inap di RS Polri
Ia memastikan penyidikan kasus penembakan di Exit Tol Bintaro ini dilakukan secara profesional dan proporsional.
"Dan juga kami mengedepankan keadilan dalam penegakkan hukum kepada semua pihak," tutur Zulpan.

Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, peristiwa bermula ketika polisi menerima laporan secara lisan dari seorang warga berinisial O.
Warga tersebut merasa terancam karena dibuntuti oleh beberapa unit mobil mulai dari hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena terancam, orang tersebut lapor ke kepolisian," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Kasus Penembakan Keji Exit Tol Bintaro, Korban Sudah Diintai dari Bogor: Oknum Polisi Ikut Terlibat
Setelahnya, lanjut Tubagus, polisi mengarahkan warga itu menuju ke Kantor PJR Induk IV lantaran dinilai bakal lebih aman.
"Berdasarkan keterangan sementara, terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan mengakui polisi, dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," ujar Tubagus.
Dalam peristiwa itu, dua pria berinisial PP dan MA terluka di bagian perut akibat terkena tembakan.
Salah satu korban berinisial PP meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Korban Penembakan di Tol Bintaro Masih Jalani Rawat Inap di RS Polri
Satu korban penembakan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan pada Jumat (26/11/2021) masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kabag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan mengatakan korban masih dirawat inap karena kondisinya belum dinyatakan pulih total sehingga dalam pemantauan tim dokter.
"Masih dirawat sampai sehat betul," kata Wulan saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/12/2021).
Belum bisa dipastikan kapan korban dapat meninggalkan RS Polri Kramat Jati atau melakukan rawat jalan karena bergantung pada pemulihan akibat luka tembak yang dialami.
Namun sejak dirawat di RS Polri Kramat Jati pada Sabtu (27/11/2021) malam lalu, kondisi korban kini sudah membaik setelah mendapat penanganan medis dari tim dokter.
Baca juga: Kasus Penembakan Diserahkan ke Polisi, Wagub DKI Tak Mau Ada Kekacauan: Kami Ingin Jakarta Aman
"Alhamdulillah sudah berangsur membaik semoga stabil," ujarnya.
Awalnya terdapat dua korban penembakan di Tol JORR, Bintaro yang dirawat RS Polri Kramat Jati, tapi satu di antaranya meninggal dunia pada Minggu (28/11/2021) siang.
Kabid Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri Kramat Jati, Kombes Yayok Witarto menuturkan pihaknya sudah melakukan operasi terhadap korban luka tembak yang kini dirawat.
"Sudah dilakukan tindakan operasi, operasi di daerah perutnya. Dilakukan perawatan dokter spesialis bedah. Sedang melakukan perawat intensif di RS Polri. Masih terus diobservasi," tutur Yayok, Senin (29/11/2021).
Baca juga: Diduga Libatkan Staf Pejabat DKI, Wagub Ariza Turun Tangan Cek Penembakan di Exit Tol Bintaro
Wagub DKI Tak Mau Ada Kekacauan
Pemprov DKI Jakarta menyerahkah sepenuhnya kasus penembakan di exit tol Bintaro yang diduga melibatkan staf pejabat DKI kepada aparat kepolisian.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun kini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan Polda Metro Jaya.
"Semuanya kami serahkan kepada Polda Metro. Kits tunggu hasilnya, biar Polda Metro yang menyampaikan," ucapnya, Kamis (2/12/2021).
Politisi senior Gerindra ini pun meminta seluruh warganya tidak panik dan tetap menjaga situasi tetap kondusif.
"Kami ingin Jakarta yang aman, kondusif, nyaman dan damai. Jangan ada pihak mana pun yang membuat kericuhan, kekacauan, apalagi kekerasan," ujarnya.
Baca juga: Kasus Penembakan Keji Exit Tol Bintaro, Korban Sudah Diintai dari Bogor: Oknum Polisi Ikut Terlibat
Diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membeberkan kronologi penembakan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan.
Pelaku penembakan itu adalah Ipda OS, anggota Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya.
Tubagus menjelaskan, peristiwa bermula ketika polisi menerima laporan secara lisan dari seorang warga berinisial O.
Warga tersebut merasa terancam karena dibuntuti oleh beberapa unit mobil mulai dari hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena terancam, orang tersebut lapor ke kepolisian," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Selasa (30/11/2021).

Setelahnya, lanjut Tubagus, lalu mengarahkan warga itu menuju ke Kantor PJR Induk IV lantaran dinilai bakal lebih aman.
"Berdasarkan keterangan sementara, terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan mengakui polisi, dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," ujar Tubagus.
Dalam peristiwa itu, dua pria terluka di bagian perut akibat terkena tembakan.
Salah satu korban berinisial PP meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.