Dari Pohon Kelapa Lihat Awan Panas Semeru, Pak Roh Tak Sangka Rumahnya Lolos dari Abu Vulkanik
Pak Roh, warga Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, itu menjadi perbincangan selama beberapa hari terakhir.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Ada kisah unik yang dialami warga korban erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.
Hal itu dialami oleh Wagiman (55) atau yang biasa disapa Pak Roh.
Sosok warga Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, itu menjadi perbincangan selama beberapa hari terakhir.
Hal itu tak lain karena peristiwa langka yang terjadi di rumahnya saat erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021).
Di saat bangunan sekelilingnya rusak terkena abu vulkanik, tak demikian dengan rumah Pak Roh.
Baca juga: Penampakan Rumah Roh Tetap Kokoh Saat Sekelilingnya Terkena Erupsi Semeru, Bersih dari Abu Vulkanik
Rumah Pak Roh itu masih tampak berdiri kokoh sama sekali tak ada kerusakan.
Ya, rumah Pak Roh lolos dari sapuan awan panas guguran dan lahar Gunung Semeru.
Atap rumah Pak Roh tetap utuh, kaca jendela tak pecah, tembok tak retak, dan dalam rumah bersih dari abu vulkanik.

Padahal rumah milik tetangganya di sisi kiri maupun kanan, tertimbun lahar sekitar 2-4 meter.
Tak Mengira Rumahnya Tetap Utuh
Pak Roh mengaku tak mengira bila rumahnya tetap berdiri kukuh saat material vulkanik Gunung Semeru menghempas Dusun Kampung Renteng.
Saat Gunung Semeru mengeluarkan kepulan asap tebal ke udara, Pak Roh tengah beraktivitas mengambil kelapa dari pohon.
Dari atas pohon kelapa, Pak Roh memandang jelas kepulan asap itu.
Kemudian, dia turun dan mengabarkannya kepada delapan anggota keluarganya di rumah.
Baca juga: Ada Anak Taruh Orangtua ke Panti, Rumini Beda Setia Temani Ibu Sampai Akhir Hayat saat Erupsi Semeru
Lantas, Pak Roh dan keluarga menyelamatkan diri menjauh dari dusun. Seluruh keluarganya selamat dari erupsi Gunung Semeru.
Dia baru mengetahui rumahnya tetap utuh, dari para tetangga, sehari setelah erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).
"Saya sudah pasrah saat itu.
Tetapi tetangga mengabarkan rumah saya tetap utuh.
Saya tak menyangka," katanya dilansir dari Tribun Jatim, Kamis (9/12/2021).
Siapa Sosok Pak Roh
Sementara itu, banyak netizen menganggap jika keajaiban rumah Pak Roh tak tersapu material vulkanik karena amalan yang dijalankan.
Faktanya, Pak Roh dikenal sebagai seorang yang taat beribadah dan dermawan.

Ia tak segan membantu para tetangga yang membutuhkan, tanpa pamrih.
"Saya kerap baca surat Yasin 3 kali tiap habis maghrib dan 21 kali surat Al Ikhlas. Salat lima waktu dijalankan.
Tak lupa berbagi dengan tetangga tanpa mengharap imbalan.
Kalau saya ada (rezeki) akan saya berikan.
Tetangga saya anggap keluarga sendiri," kata Pak Roh.
Tetangga Pak Roh, Sugeng, membenarkan hal itu.
"Pak Wagiman orangnya baik, suka berbagi dengan tetangga, serta sopan," pungkasnya.
Uang Puluhan Juta Tertimbun Abu Vulkanik
Hal mengejutkan lainnya yang terjadi saat Gunung Semeru meletus adalah ada uang puluhan juta rupiah terpendam dalam abu vulkanik.

Uang tersebut ada di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Uang puluhan juta itu milik Hari, warga setempat.
Tiga hari setelah erupsi Gunung Semeru, Hari kembali ke rumahnya untuk mengambil sisa-sisa barang berharga miliknya.
Salah satu yang diamankan adalah mobil Mitsubishi X pander yang terparkir di garasi rumahnya.
Saat Gunung Semeru erupsi, guguran awan panas meluluh lantakkan rumahnya.
Puing-puing rumah lantas menghantam mobilnya.
Baca juga: Banyak Warga Luka Bakar Serius, Dokter Spesialis Bedah Plastik Dikerahkan Tangani Korban Semeru
Mobil milik Hari pun mengalami kerusakan cukup parah. Kaca depan dan spion pecah.
Bodi penyok dan dipenuhi abu vulkanik.
"Kalau ditotal, kerugian saya mencapai ratusan juta. Mobil ini rencananya saya evakuasi ke rumah saudara. Baru kemudian diperbaiki," paparnya.
Selain mobil, Hari sempat mengamankan uang puluhan di rumahnya.
Uang tersebut terpendam abu vulkanik.
"Saya mengais uang di tumpukan abu vulkanik. Yang berhasil diamankan Rp 50 juta. Sisanya rusak terbakar," terangnya.
Hari bisa selamat dari ganasnya awan panas guguran Gunung Semeru karena sedang tidak ada di rumah.
Pada waktu yang sama, Hari kebetulan mendatangi acara di wilayah Pronojiwo.
Sedangkan anak dan istrinya bisa menyelamatkan diri dengan berlari sebelum Gunung Semeru memuntahkan awan panas.
Sebagian artikel ini disarikan dari TribunJatim.com dengan judul Pak Roh Ungkap Amalan yang Sering Dilakukan hingga Rumahnya Lolos dari Sapuan Lahar Gunung Semeru,