Imbas Video Viral Soal Tari Perut, Anak Almarhum Dirut Transjakarta Sardjono Sampai Depresi Berat
Anak pertama dan ketiga dari mantan Dirut Transjakarta, almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo, mengalami depresi berat.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Awal Beredar Video Rapat Sambil Menonton Tari Perut
Awalnya, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Adi Kurnia mengklaim menyimpan video karyawan PT Transjakarta yang melakukan rapat sambil nonton belly dance.
Hal ini diungkapnya dalam rapat Komisi B bersama pihak PT Tranjakarta dan Dishub DKI Jakarta.
"Terus juga saya juga karena masyarakat jangan sampai video bapak-bapak ini juga viral. Assesment dan mekanisme," ucapnya di Gedung DPRD DKI, Senin (6/12/2021).
"Bapak-bapak diskusi ngobrol dengan para operator, bapak ngobrol di kafe, sambil nonton striptis. Lagi bapak memakai baju TransJakarta."
"Itu sudah mencerminkan gimana, rusak akhlak bapak-bapak," sambungnya.
Meski tak merinci lebih lanjut terkait siapa saja yang berada di dalam video tersebut, hal ini sempat membuat jalannya rapat menjadi memanas.
Baca juga: Anggota DPRD Punya Video Direksi Tranjakarta Rapat Sambil Nonton Tari Perut, Singgung Masalah Akhlak
Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya pun bereaksi dan menginterupsi pernyataan tersebut dengan berbicara sebagai warga negara.
"Mohon izin saya warga negara. Saya sebagai warga negara kepada wakil rakyat untuk menanyakan, mohon maaf ini siapa? kalau misalkan ini melanggar biar kita selesaikan saja," ucap Yana.
"Pimpinan (Ketua Komisi B DPRD DKI) mohon izin, saya warga negara, saya ingin mengetahui video itu ada atau tidak," lanjutnya.
Namun, Adi tak ingin mengungkap hal itu didalam foruk rapat.
"Untuk video itu cukup di saya. Nanti kalau viral di masyarakat ini gimana bapak. Jalan-jalan direksi lengkap bapak pergi ke kafe bapak belly dance striptis ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi.
Ini gimana pak. Ada itu. Tolong pak, pak direktur keuangan ya pak. Jadi tolong, jadi bapak harus memberi masukan kepada Gubernur.
Pak Gubernur ini tuh salah kita merekrut orang yang orangnya kurang berakhlak," jelasnya.