Mensos Risma Kirim Ribuan Paket Logistik dari Bekasi untuk Daerah Terdampak Gempa Laut Flores
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma gerak cepat merespon bencana gempa di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma gerak cepat merespon bencana gempa di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pihaknya langsung mengirim ribuan batuan berupa makanan cepat saji, tenda, serta kebutuhan logistik lain ke daerah terdampak bencana.
Bantuan tersebut dikirim dari gudang logistik bantuan Kementerian Sosial yang ada di kawasan Balai Rehabilitasi Sosial, Jalan Joyomartono, Bulak Kapal, Bekasi Timur.
Risma juga melakukan peninjauan langsung ke gudang logistik bantuan di Bekasi, ia menginstruksikan jajarannya agar bantuan segera dikirim agar tidak terlambat.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengatakan, bantuan dari Bekasi rencana akan dikirim ke tiga titik daerah terdampak bencana.
Baca juga: Mensos Risma Gerak Cepat Cek Logistik Bantuan Untuk Korban Bencana Gempa Laut Flores
"Masing-masing 10.000 pack makanan siap saji, nah nanti kan di sana harapannya untuk satu hari nanti kita buka dapur umum," kata Risma di Bekasi, Selasa (14/12/2021).
Terdapat empat set perlengkapan dapur umum yang dikirim dari gudang Bekasi untuk daerah terdampak bencana.

Selain itu, dari gudang logistik di Bekasi ini Kemensos juga mengirim bantuan berupa makakan serta perlengkapan bayi.
"Kita kirim selimut 2000 untuk tiap titik, selimut 2000 untuk tiap titik dan makanan serta perlengkapan bayi masing-masing 1000 untik tiap titik," paparnya.
Untuk perlengkapan tenda, Kemensos juga langsung menyiapkan 20 unit berukuran besar dan 1000 tenda keluarga yang diberangkatkan dari Surabaya menuju lokasi bencana.
"Kita juga kirim bantuan dari gudang yang ada di Makassar, lalu tenda ada dari Surabaya kalau tadi itu (makanan dan perlengkapan) yang di sini aja (gudang Bekasi)," tegasnya.
Baca juga: Disebut Paksa Tunarungu Bicara, Mensos Risma Ungkap Alasannya, Ternyata Ingin Pastikan Ini
Dikutip Tribunnews.com, gempa bumi berkekuatan 7,5 M mengguncang NTT, Selasa (14/12/2021).
Guncangan terjadi sekitar pukul 11.20 WITA di wilayah laut Flores dengan kedalaman pusat gempa 10 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menyatakan gempa ini berpotensi tsunami dengan ancaman waspada.

Ancaman waspada tsunami terjadi di Flores Tmur bagian utara, Pulau Sika, Sika bagian utara, dan Pulau Lembata.
Berdasarkan hasil monitoring, gempa ini mengakibatkan air permukaan laut mengalami kenaikan setinggi 7 cm.
Sehingga, BMKG menyebut peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir.
"Jadi 2 jam setlah kejadian gempa bumi, tidak tereteski kenaikan muka air laut lagi."
"Maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi persnya yang disiarkan secara virtual, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Gempa 7,5 Mag Guncang Flores Timur, Warga Ruteng Ketakutan: Berhamburan Keluar Gedung Sambil Teriak
Untuk itu, masyarakat sekitar diperbolehkan untuk kembali melanjutkan aktivitasnya kembali.
Namun, tetap perlu waspada akan adanya kemungkinan terjadi gempa susulan.
Hinggal pukul 12.40 WITA, terjadi gempa susulan sebanyak 15 kali dengan kekuatan maksimal 5,6 M.
"Tercatat kami monitor 15 aktivitas gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6 M."
"Kami terus memontior aktivitas gempa susulan, yang kecendurungan makin melemah," jelasnya.
Dwikorita pun menjelaskan gempa NTT ini merupakan gempa dangkal yang terjadi karena aktivitas sesar.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat adanya akitivitas sesar atau patahan di laut Flores," sebut dia.
Guncangan dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata dengan intensitas guncangan skala III-IV MMI.
Selain itu, guncangan juga dirasakan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu dengan intensitas skala III MMI.
Untuk info sementara yang diterima BMKG, kerusakan parah akibat gempa terjadi di pulau Selayar.
"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dieprtanggung jawabkan kebenaranya."
"Karena gempa susulan masih terjadi, kami mohon masyarakat menghindari bangunan yang retak diakibatkan oleh gempa," ucap Dwikorita.
Sebelumnya diketahui, BMKG melaporkan menerbitkan peringatan dini tsunami, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Detik-Detik Tiang Beton Menara & Crane Ambruk Timpa Rumah di Depok, Warga: Getaran Seperti Gempa
Peringatan dini tsunami ini disampaikan menyusul gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di 112 km barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10:20:22 WIB.
Daerah yang termasuk dalam peringatan dini tsunami yaitu Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).