Mensos Risma Tak Ingin Ada Keterlambatan, Gerak Cepat Kirim Logistik Bantuan Bencana Gempa di NTT

Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma gerak cepat kirim bantuan ke daerah terdampak bencana, hal itu dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi gudang Logistik bantuan bencana kawasan Balai Rehabilitasi Sosial di Jalan Joyo Martono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (14/12/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma gerak cepat kirim bantuan ke daerah terdampak bencana, hal itu dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan. 

Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menerbitkan peringatan dini tsunami, Selasa (14/12/2021).

Peringatan dini tsunami ini disampaikan menyusul gempa bumi dengan magnitudo 7,5 di 112 km barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10:20:22 WIB. 

Daerah yang termasuk dalam peringatan dini tsunami yaitu Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), NTT, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Dari informasi itu, Risma bersama jajarannya di Kementerian Sosial (Kemensos) langsung mengirim logistik bantuan salah satunya dari gudang di kawasan Balai Rehabilitasi Sosial, Jalan Joyomartono, Bekasi.

Baca juga: Mensos Risma Kirim Ribuan Paket Logistik dari Bekasi untuk Daerah Terdampak Gempa Laut Flores

Risma juga meninjau langsung proses persiapan pengiriman bantuan logistik di Bekasi, langkah gerak cepat dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan. 

"Saya butuh cepat nah karena itu sekarang kita lagi nego untuk percepatan itu (pengiriman bantuan), kalau dari Surabaya lebih cepat sebetulnya cuma gudang kita kan ada di sini (Bekasi)," kata Risma.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi gudang Logistik bantuan bencana kawasan Balai Rehabilitasi Sosial di Jalan Joyo Martono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (14/12/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini mendatangi gudang Logistik bantuan bencana kawasan Balai Rehabilitasi Sosial di Jalan Joyo Martono, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Selasa (14/12/2021). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pihaknya belajar dari pengalaman penanganan bencana sebelumnya, di mana pengiriman logistik bantuan terjadi keterlambatan. 

Dampaknya, masyarakat korban bencana merasa kekurangan sehingga muncul fenomena berebut bahan bantuan

Metode gerak cepat kirim bantuan ini lanjut dia, diimbangi dengan pendirian dapur umum di tiap titik wilayah terdampak bencana

Logistik yang dikirim dari Bekasi terdiri dari makanan cepat saji, peralatan dapur umum, perlengkapan dan makanan bayi serta selimut dan sarung.

Baca juga: Mensos Risma Gerak Cepat Cek Logistik Bantuan Untuk Korban Bencana Gempa Laut Flores 

"Ya makanya itu rebutan karena terlambat gitu loh, jadi pengalaman itu kita langsung dirikan dapur umum itu gak ada (berebut), jadi pengalaman kita di beberapa titik begitu ada bencana kita langsung dirikan dapur umum," jelas dia. 

Bantuan dari gudang logistik Kemensos di Bekasi nantinya akan langsung didistribusi ke titik wilayah terdampak bencana agar segera didirikan dapur umum. 

"Entah itu dipake atau tidak yang penting kita dirikan dapur umum kaya di Semeru gak ada kan yan rebutan itu karena kita langsung dirikan dapur umum," tegas dia. 

Dikutip Tribunnews.com, gempa bumi berkekuatan 7,5 M mengguncang NTT, Selasa (14/12/2021).

Ilustrasi gempa
Ilustrasi gempa (ISTIMEWA)

Guncangan terjadi sekitar pukul 11.20 WITA di wilayah laut Flores dengan kedalaman pusat gempa 10 km. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menyatakan gempa ini berpotensi tsunami dengan ancaman waspada. 

Ancaman waspada tsunami terjadi di Flores Tmur bagian utara, Pulau Sika, Sika bagian utara, dan Pulau Lembata. 

Berdasarkan hasil monitoring, gempa ini mengakibatkan air permukaan laut mengalami kenaikan setinggi 7 cm. 

Sehingga, BMKG menyebut peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir. 

"Jadi 2 jam setlah kejadian gempa bumi, tidak tereteski kenaikan muka air laut lagi."

Baca juga: Gempa 7,5 Mag Guncang Flores Timur, Warga Ruteng Ketakutan: Berhamburan Keluar Gedung Sambil Teriak

"Maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi persnya yang disiarkan secara virtual, Selasa (14/12/2021). 

Untuk itu, masyarakat sekitar diperbolehkan untuk kembali melanjutkan aktivitasnya kembali. 

Namun, tetap perlu waspada akan adanya kemungkinan terjadi gempa susulan. 

Hinggal pukul 12.40 WITA, terjadi gempa susulan sebanyak 15 kali dengan kekuatan maksimal 5,6 M. 

"Tercatat kami monitor 15 aktivitas gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6 M." 

"Kami terus memontior aktivitas gempa susulan, yang kecendurungan makin melemah," jelasnya. 

Dwikorita pun menjelaskan gempa NTT ini merupakan gempa dangkal yang terjadi karena aktivitas sesar. 

"Gempa bumi yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat adanya akitivitas sesar atau patahan di laut Flores," sebut dia. 

Guncangan dirasakan di daerah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata dengan intensitas guncangan skala III-IV MMI. 

Selain itu, guncangan juga dirasakan di Tambolaka, Waikabubak, Waingapu dengan intensitas skala III MMI.

Ilustrasi gempa
Ilustrasi gempa (freepik)

Untuk info sementara yang diterima BMKG, kerusakan parah akibat gempa terjadi di pulau Selayar. 

"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dieprtanggung jawabkan kebenaranya." 

"Karena gempa susulan masih terjadi, kami mohon masyarakat menghindari bangunan yang retak diakibatkan oleh gempa," ucap Dwikorita.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved