Percaya Tak Percaya, Ucapan Pawang Terbukti Ampuh Temukan Korban yang Diterkam Buaya
Entah percaya atau tidak, ucapan dua pawang buaya terbukti ampuh menemukan keberadaan korban yang diterkam buaya di Banyuasin, Sumatera Selatan.
TRIBUNJAKARTA.COM, BANYUASIN - Entah percaya atau tidak, ucapan dua pawang buaya terbukti ampuh menemukan keberadaan korban yang diterkam buaya di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Hal itu disampaikan Camat Suak Tapeh Banyuasin Shahasdiman Ralibi.
Dia menceritakan upaya pencarian Jono (57) warganya yang sempat hilang karena dimangsa Buaya Muara, Rabu (17/12/2021).
Pasca mendapatkan laporan, Tim Gabungan dan warga langsung melakukan pencarian yang disambar buaya saat menanam pohon kelapa di tepian kebunnya.
Tim menyisir tepian sungai untuk mencari keberadaan korban Hingga Rabu (17/12/2021) malam.
Baca juga: Mandi di Sungai, Warga Diterkam Buaya: Evakuasi Berlangsung Dramatis Sampai Polisi Lepas Tembakan
Berbekal senter dan kayu, tim menyisir tepian sungai dengan menepikan rumput yang menutupi tepian sungai.
"Semalam, pencarian dihentikan hampir tengah malam. Karena, kondisi mulai turun hujan.
Jadi tim sepakat kembali melanjutkan hari ini (kemarin, red)," ujarnya, Kamis (16/12/2021).

Pagi, tim gabungan kembali melakukan pencarian.
Warga dan keluarga, juga ikut melakukan pencarian.
Bahkan, warga juga mengundang dua pawang buaya yang berasal dari Pemulutan Ogan Ilir dan Langkan Banyuasin.
Kedua pawang, lanjut Shahasdiman, bekerja sesuai dengan tugasnya untuk melakukan ritual guna mencari keberadaan korban Jono.
Baca juga: Adik Vanessa Banjir Endorse Hingga Tawaran Manggung, Chika & Mayang Takut Dihujat: Tunggu Timing
Disisi lain, tim gabungan bersama warga dan juga keluarga tetap menyisir tepian sungai.
"Ada petunjuk dari pawang, kalau korban ini berada di dasar sungai.
Percaya tidak percaya, karena menurut pawang korban itu berada 500 meter dari lokasi awal disambar," katanya.
Tim menuruti apa yang diarahkan pawang.
Sekitar 500 meter dari lokasi awal korban disambar, tim bersama keluarga dan warga memutuskan mencari korban di titik 500 meter dari tempat awal disambarnya korban.
Cukup lama pencarian di lokasi yang diduga menjadi tempat buaya meletakan korban.
Hingga sejumlah warga dan keluarga juga ikut turun untuk mencari korban dengan cara menyelami sungai.
Sekitar pukul 11.00, akhirnya korban Jono ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.
"Saat diangkat, kondisinya sudah tercabik-cabik. Kepala korban juga sudah hancur, mungkin karena buaya yang menyambarnya.
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dimasukan ke kantong mayat. Karena kondisi mayat yang sudah tercabik-cabik dan kepala tidak utuh lagi," katanya.
Baca juga: Manajemen Persija Bocorkan Pemain yang Akan Direkrut: Antara Makan Konate, Ciro Alvez dan Irfan Jaya
Ketika disinggung mengenai sungai yang ada di wilayah tersebut merupakan habitat dari buaya, menurut Camat Suak Tapeh ini dari pihak BPBD Banyuasin bila sungai yang ada di wilayah tersebut memang kerap kali muncul buaya.
Sungai Sedang ini, biasanya menjadi perlintasan buaya.
Namun, menurutnya belum bisa dipastikan bila Sungai Sedang merupakan habitat dari buaya muara.
Akan tetapi, biasanya Sungai Sedang menjadi tempat perlintasan dan tempat buaya mencari makan.
"Kami himbau pula, dengan adanya peristiwa ini masyarakat yang berkebun di dekat tepian sungai lebih waspada.
Karena, terkadang saat muncul tidak terlihat lantaran tertutupi rerumputan dan eceng gondok," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Dua Pawang Buaya Didatangkan, Jenazah Jono Ditemukan 500 Meter dari Lokasi Hilang