Granat Soroti Maraknya Artis Terjerat Narkoba hingga Peran Penting Lembaga Rehabilitasi Swasta

Sederet artis yang ditangkap polisi dalam beberapa pekan terakhir karena kasus narkoba di antaranya yaitu Jeff Smith, Bobby Joseph, dan Rizky Nazar.

Tribun Network
Kolase Foto, Bobby Joseph, Rizky Nazar dan Jeff. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Komjen Pol (Purn) Togar M Sianipar menyoroti maraknya artis yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.

Sederet artis yang ditangkap polisi dalam beberapa pekan terakhir karena kasus narkoba di antaranya yaitu Jeff Smith, Bobby Joseph, dan Rizky Nazar.

Togar menuturkan, fenomena maraknya artis yang menggunakan narkoba terbilang cukup memprihatinkan.

Sebab, menurut dia, artis seharusnya bisa menjadi panutan dan memberikan contoh baik bagi para penggemarnya.

"Memang memprihatinkan. Bagaimana pun artis itu kan public figure yang fansnya pasti banyak. Kita harapkan mereka jadi role model atau panutan dari para fansnya," kata Togar saat ditemui di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021) sore.

Artis yang menggunakan narkoba, sambung Togar, dikhawatirkan tidak hanya berdampak buruk bagi diri sendiri, tetapi juga penggemar.

"Jad kalau dia sampai terjerembab penyalahgunaan narkotika, itu bisa-bisa, langsung tidak langsung mempengaruhi fansnya," ujar dia.

Ketua Dewan Pembina lembaga rehabilitasi Yayasan Cakra Sehati Komjen Pol (Purn) Togar M Sianipar saat diwawancarai di kantornya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021).
Ketua Dewan Pembina lembaga rehabilitasi Yayasan Cakra Sehati Komjen Pol (Purn) Togar M Sianipar saat diwawancarai di kantornya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/12/2021). (Annas Furqon Hakim/ Tribun Jakarta)

Mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) RI itu berpendapat, pandemi Covid-19 kemungkinan besar menjadi salah satu faktor penyebab artis mengonsumsi narkoba.

"Di satu sisi, saya juga bisa memahami kondisi Covid kemarin itu juga kekeringan job segala macam. Bisa jadi itu faktor penekan dia, sehingga untuk menghilangkan stres akhirnya menggunakan itu (narkoba)," tutur Togar.

Selain itu, faktor lingkungan pekerjaan dan pergaulan juga dinilai menjadi pemicu terjadinya penyalahgunaan narkotika.

"Pergaulan itu jadi sangat berpengaruh. Makanya dalam ilmu kriminologi itu dikatakan manusia selalu di antara struktur positif dan negatif. Kalau manusia itu bergaul dengan struktur negatif, maka dia akan cenderung berperilaku negatif, sebaliknya begitu," ucap Togar.

Baca juga: Yayasan Cakra Sehati Jaksel Bantah Tuduhan Pemerasan ke Pasien Rehabilitasi Narkoba

Di sisi lain, Togar mengatakan bahwa sesuai UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika, setiap pengguna atau pecandu narkoba memiliki kesempatan untuk direhabilitasi.

"Nanti TAT (Tim Asesmen Terpadu) yang menentukan apakah orang itu bisa direhabilitasi secara penuh atau menjalani hukuman tetapi tetap mendapat pelayanan rehabilitasi," kata dia.

Ia pun menekankan pentingnya keberadaan lembaga rehabilitasi komponen masyarakat (LRKM), mengingat terbatasnya pusat rehabilitasi milik pemerintah.

"LRKM ini penting sekali dibangun di desa-desa karena penyalahgunaan narkoba ini sudah menyebar," ujar Togar.

"Semua elemen masyarakat harus berupaya dan orangtua harus berperan besar terhadap anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam narkoba dan menanamkan sejak kecil agar anak menjauhi bahaya narkoba," pungkas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved