Kecelakaan Transjakarta

Banyak Temuan, Tapi KNKT Enggan Publikasikan Penyebab Rentetan Kecelakaan Transjakarta

Wildan menuturkan inti dari surveillance yang dilakukan KNKT ini tidak mencari siapa yang bersalah dalam kecelakaan, melainkan berupaya mencari solusi

Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
 Tampak kondisi pos polisi PGC Kecamatan Kramat Jati yang rusak ditabrak bus Transjakarta di Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak bisa menyampaikan hasil pengawasan maupun audit atas terjadinya sejumlah kecelakaan bus Transjakarta.

Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan mengatakan pihaknya tidak bisa mempublikasikan hasil karena bersifat internal dan sudah disampaikan ke PT Transjakarta.

"Jadi kita sebenarnya punya data, tapi itu kan enggak akan kita publish," kata Ahmad di kantor PT Transjakarta, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Rabu (22/12/2021).

Namun dia membeberkan bahwa dari hasil surveillance yang dilakukan KNKT selama satu pekan terhadap PT Transjakarta terdapat banyak penyebab mengakibatkan kecelakaan.

Baca juga: KNKT Ungkap Sopir Transjakarta Mengantuk karena Koridor Sempit

Baca juga: Bus Transjakarta Seruduk Pospol di PGC Gegara Dongkrak di Bawah Kemudi Bergeser

KNKT pun sudah menyampaikan rekomendasi untuk proses perbaikan, dan PT Transjakarta menyatakan siap menjalankan seluruh rekomendasi guna mencegah kecelakaan.

"Banyak, banyak (temuan penyebab kecelakaan). Itu kan urusan kita internal dengan Transjakarta dan mereka sudah siap (menjalankan rekomendasi), mesti dikerjakan," ujarnya.

Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan saat memberi keterangan di kantor PT Transjakarta, Jakarta Timur, Rabu (22/12/2021).
Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan saat memberi keterangan di kantor PT Transjakarta, Jakarta Timur, Rabu (22/12/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Wildan menuturkan inti dari surveillance yang dilakukan KNKT ini tidak mencari siapa yang bersalah dalam kecelakaan, melainkan berupaya mencari solusi untuk meminimalkan kecelakaan.

Baca juga: Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Banjir 40 CM, PT Angkasa Pura II: Baru Pertama Kali Terjadi

Baca juga: Dua Moda Transportasi Massal Ibu Kota Kecelakaan di Hari Sama Telan Korban Jiwa, Penyebabnya Sama

KNKT menyatakan pihaknya berupaya menekan jumlah kasus kecelakaan karena meniadakan kasus kecelakaan transportasi hingga nol tidak mungkin dilakukan dengan metode apapun.

"KNKT itu tidak fokus pada angka (jumlah) kecelakaan. Tapi kita fokus pada definisi keselamatan, terhindarnya seseorang dari risiko terjadinya kecelakaan. Ingin enggak celaka gampang, tahu risiko, kendalikan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved