Cerita Kriminal
Ngaku Dirudapaksa 4 Pria di Depan Anaknya, Ibu Muda di Riau Ternyata Cuma Prank: Saya Minta Maaf
Masih ingatkah Anda dengan seorang ibu muda berinisial ZU (19) yang mengaku diperkosa 4 teman suaminya?
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Masih ingatkah Anda dengan seorang ibu muda berinisial ZU (19) yang mengaku diperkosa 4 teman suaminya?
Pengakuan ZU sontak membuat masyarakat Indonesia merasa miris dan mengutuk perbuatan para pelaku.
ZU bercerita ia dirudapaksa oleh 4 teman suaminya S (28) berinisial DK, A, M, dan Z berkali-kali.
TONTON JUGA
Bahkan DK, A, M, dan Z disebut ZU tega merudapaksa dirinya di depan dua anaknya yang masih bayi.
Tak cuma itu ZU mengaku salah satu pelaku tega membanting bayinya sampai kejang-kejang.
Beberapa saat setelah peristiwa tersebut, ZU menyebut bayinya langsung meninggal dunia.
Siapa sangka pengakuan mengiris hati ZU tersebut ternyata hanyalah bohong belaka.
Baca juga: Ibu Muda Tipu Selingkuhannya Rp 370 Juta, Uangnya Dipakai Perawatan Kecantikan hingga Beli Mobil
Kebohongan itu diakui sendiri oleh ZU di depan awak media kemarin, Selasa (21/12/2021).
"Saya menyatakan hari ini bahwa apa yang saya laporkan selama ini tidak benar. Karena saya takut tiap hari ada ancaman sama suami saya. Keempat pelaku itu tidak ada menyetubuhi saya," kata ZU dilansir TribunJakarta.com dari TribunPekabaru, pada Rabu (22/12/2021).
Mendengar pengakuan ZU, S yang hadir dalam wawancara itu pun meradang.
S tak terima dengan apa yang disampaikan sang istri.
Baca juga: Berawal dari Mules, Ibu Muda Lakukan Tindakan yang Antarkannya ke Penjara: Saya Gak Cerita
"Ah nggak betul ini, udah gila dia itu," kata S sembari berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.
S yang membawa anak mereka mengaku kecewa dengan kebohongan ZU.
"Udah semua aku berkorban, sudah kujuali semua, rupanya kayak gini," imbuh S sambil meninggalkan forum.
Melihat sang suami pergi, ZU kembali melanjutkan wawancara.

ZU lantas mengurai pengakuan mengejutkan terkait alasannya berbohong diperkosa empat pria.
Diakui ZU, ia setiap hari mendapat ancaman dari suaminya.
Tak cuma ancaman, ZU juga mengaku ia dan anaknya kerap mendapat tindak kekerasan dari sang suami, S.
Ditegaskan ZU, ia tidak pernah disetubuhi pria lain.
Baca juga: Dirudapksa 4 Pria Hidung Belang, Ibu Muda Malah Terima Nasib Nahas saat Mau Lapor Polisi: Nangis Kau
"Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan bapak kepolisian Polda Riau, Polres Rokan Hulu, dan Polsek Tambusai Utara, dan kepada bapak PH (penasihat hukum, red), Andry Hasibuan dan Fernando Hutagalung yang saya bohongi, karena saya dapat tekanan oleh suami saya," ujar ZU.
Lebih lanjut, ZU pun mengaku terpaksa menyebar berita bohong soal diperkosa empat pria lantaran diancam oleh sang suami bakal dibunuh,
Diungkap ZU, suaminya lah yang menyuruh dia melaporkan empat pria tersebut.
Sebelumnya, S juga sempat menuduh ZU berselingkuh dengan keempatnya.
Baca juga: Air di Kulkas Tiba-Tiba Terasa Pahit, Tragis Nasib Ibu Muda Tenggak Racun Ikan: Pelaku Orang Dekat
"Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan saya dan perilaku saya yang selama ini. Kesalahan saya merugikan banyak orang. Saya pikir saya mengikuti arahan suami saya, keluarga saya baik-baik saja, saya tidak diancam, tidak dipukuli dan dimarahi lagi. Tapi malah makin kasar sama saya, menuduh saya sembarangan. Sekali lagi saya minta maaf kepada semuanya," ujar ZU.

Padahal kala itu, ZU sudah menjelaskan bahwa dirinya tidak selingkuh seperti yang dituduhkan.
Namun sang suami diakui ZU tetap memukulinya hingga mengancam dengan parang.
Dalam kesempatan itu, ZU juga membantah pengakuannya soal sang anak meninggal akibat dibanting pria yang dituduh memperkosanya.
Baca juga: Niat Melepas Dahaga Pulang Belanja, Ibu Muda Meninggal Usai Nyeletuk ke Suami Minumannya Pahit
"Saya nggak tahu anak saya meninggal karena apa. Tapi tidak ada akibat kekerasan yang dilakukan pelaku," paparnya.
Ia menyebut, terpaksa mengikuti kemauan suami, yang kini dia tuduh menjadi dalang dari semua ini.
"Saya pikir kalau saya ikuti keinginan suami saya bisa bahagia, tetapi tidak. Setiap hari saya diperlakukan tidak manusiawi, seperti binatang," urai ZU.
"Kepala saya dipukul pakai besi, dipukul broti, dipukul pakai gitar sampai hancur," sambungnya.
Atas kejadian tersebut, ZU berencana akan melaporkan suaminya ke polisi.
ZU juga mengaku siap dengan konsekuensi hukum atas perbuatannya.
"Saya tahu, Insya Allah saya siap (menghadapi konsekuensi hukum, red), karena ini kesalahan saya sendiri," terangnya.

Sekedar informasi buntut dari kasus rudapaksa yang dikarang oleh ZU, 4 polisi dicopot.
Hal itu lantaran beredar video viral saat ZU dan suaminya, S sedang dimarahi oleh Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara dan seorang anggota penyidik pembantu.
Dalam video itu, terdengar kedua polisi berkata kasar dan mengancam korban.
Menurut pengakuan ZU, polisi marah karena korban tidak mau menandatangani surat perdamaian.
Namun, polisi membantah menyuruh korban menandatangani surat perdamaian itu.
Akibat video viral itu, Kanit Reskrim Bripka JL dan seorang anggota penyidik pembantu, Bripda RS dicopot.
Keduanya dimutasi ke Biddokes Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dalam rangka pemeriksaan di Propam Polda Riau.
Tak lama setelah itu, giliran Kasat Reskrim Polres AKP Raily Labolaang dan Kapolsek Tambusai Utara AKP Raja Napitupulu dimutasi.
Mutasi kedua perwira ini diduga buntut dari kasus pemerkosaan yang dilaporkan ZU.
Langkah Polisi
Pengakuan mengejutkan yang diurai ZU itu segera ditanggapi pihak kepolisian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan menuturkan usai ZU membuat pernyataan bahwa pemerkosaan itu sebenarnya tidak ada, maka kasus tersebut akan ditutup.
"Untuk kasus utama (dugaan pemerkosaan) ya ditutup," kata Kombes Pol Teddy Ristiawan dikutip dari Tribun Pekanbaru.
"Mereka buat surat perdamaian dan masing-masing pihak mencabut laporan," sambungnya.
Ditanyai perihal apakah ZU akan diproses hukum karena telah menyebarkan berita bohong soal pemerkosaan, Kombes Pol Teddy Ristiawan memberikan jawaban singkat.
"Nggak lah, kasihan masyarakat," jawab Kombes Pol Teddy Ristiawan.