Survei Terbaru JRC: PDIP-PSI Unggul di DKI Jakarta, Elektabilitas 2 Parpol Capai 40 Persen
Temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC) menunjukkan PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) unggul di DKI Jakarta.
TRIBUNJAKARTA.COM -Dua partai politik PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berhasil unggul di DKI Jakarta, berdasarkan temuan survei yang dilakukan Jakarta Research Center (JRC).
Elektabilitas PDIP bertengger di angka 22,1 persen.
Sedangkan PSI di urutan kedua sebesar 18,0 persen.
“Jika pemilu digelar saat ini, PDIP dan PSI diprediksi menguasai DKI Jakarta,” kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P di Jakarta pada Rabu (22/12/2021).
Jika digabungkan, elektabilitas kedua partai politik itu mencapai 40 persen.
Menurut Alfian, PDIP dan PSI merupakan dua parpol yang kerap mengkritisi kebijakan eksekutif di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga: Anies Populer Tapi Bukan Favorit Capres 2024, PDIP: Gambaran Masyarakat Pilih Calon yang Lebih Baik
Wakil-wakil kedua parpol di DPRD DKI Jakarta dikenal paling lantang bersikap terhadap langkah-langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dari soal penanganan banjir di ibukota, penyusunan APBD DKI Jakarta, hingga menggulirkan interpelasi terhadap program balap mobil listrik Formula E.

Terakhir, pembangunan sumur-sumur resapan yang membuat kerusakan di sejumlah badan jalan.
“Praktis hanya dua parpol tersebut yang paling gencar mengangkat persoalan yang menjadi polemik di tengah warga Jakarta,” jelas Alfian.
Kritik yang dilancarkan PDIP dan PSI memberi insentif elektoral, terbukti elektabilitas keduanya jauh meninggalkan parpol-parpol yang lain.
Pada urutan berikutnya ada Golkar (8,0 persen) dan Gerindra (6,4 persen), yang notabene bersama PDIP dan PSI sama-sama masuk dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi di tingkat nasional.
Baca juga: Jelang Berakhir Masa Jabatan, Anies Mendadak Jadi Youtuber, PDIP: Dia Malu-malu Mau Nyapres
Di Jakarta, Anies didampingi oleh Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria yang berasal dari Gerindra.
Lalu ada PKS (5,1 persen), Demokrat (5,0 persen), Nasdem (4.0 persen), dan PKB (3,0 persen).
Kemudian ada parpol baru Gelora (1,6 persen), PPP (1,5 persen), PAN (1,4 persen), Partai Ummat (1,3 persen), dan Perindo (1,0 persen).