Sempat Menang Duel Perkara Utang, Nyawa Ojol di Bekasi Melayang Setelah Teman Pulang Ambil Celurit
Nasib tragis dialami driver ojol di Bekasi berinisial ZR (40). Ia tewas terluka sabetan senjata tajam yang dilakukan tersangka berinisial C.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Nasib tragis dialami driver ojek online (ojol) di Bekasi berinisial ZR (40).
ZR tewas terluka sabetan senjata tajam yang dilakukan tersangka berinisial C.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang mengatakan, korban dengan tersangka saling kenal melalui hubungan pertemanan.
"Korban dengan tersangka saling kenal, motifnya gara-gara tersangka ini berutang Rp100.000 ke korban," kata Aris, Rabu (25/12/2021).
Peristiwa terjadi pada Senin (27/12/2021) malam di dekat Jembatan 1, Jalan Inspeksi Kalimalang, Jatimulya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Driver Ojol di Bekasi Tewas Dibacok Teman Sendiri Gegara Perkara Utang Rp 100 Ribu
Pelaku, lanjut Aris, menemui korban di lokasi kejadian hendak membayar utang. Tetapi, ada omongan dari ZR yang membuat C marah.
"Ini tersangka ini mau bayar utang sama korban, korbannya marah-marah karena bayarnya lama baru bayar," ucap Aris.
Sebelum peristiwa pembacokan, pelaku dan korban sempat berkelahi.
Duel keduanya, menurut Aris, dimenangkan korban.
Baca juga: Maling Berjaket Ojol Bobol Toko di Kramat Jati, CPU Komputer hingga Handphone Digondol
Kesal kalah duel, korban pulang diantar satu orang tersangka yang membantunya untuk mengambil celurit.
"Mereka berkelahi, (pelaku) kalah, tersangka pulang ambil celurit," ujarnya.

Pelaku yang kembali ke lokasi tanpa basa-basi langsung menyerang korban, ZR menerima sejumlah sabetan celurit di tubuhnya.
Pusa melukai korban, pelaku kabur dan sempat berusaha meninggalkan jejak dengan bersembunyi di daerah Bogor.
Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke polisi, anggota Polsek Tambun dan Polres Metro Bekasi bertindak cepat mengamankan tersangka.
"Jadi, tersangkanya dua, yang satu yang bantu, yang ngantar dia (pelaku utama berinisial C)," kata Aris.
Korban sendiri bernasib tragis, nyawanya tidak tertolong lantaran mengalami luka sabetan celurit cukup parah di beberapa bagian tubuhnya.