Antisipasi Virus Corona di DKI
Kasus Positif Semakin Meningkat, Wagub Ariza: 15 Orang di Jakarta Barat Terpapar Varian Omicron
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut 15 orang terpapar Covid-19 varian B.1.1.529 alias Omicron.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut 15 orang terpapar Covid-19 varian B.1.1.529 alias Omicron.
Hal ini diungkapnya di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.
"Jadi memang seperti kita ketahui belakangan ini Omicron semakin meningkat. Tadi tambahan kasus 3 Januari di Jakarta Barat udah melalui litbangkes ada 15 orang," katanya di lokasi, Senin (3/1/2022).
Adapun data ini diungkapnya setelah ramainya pemberitaan terkait petugas Bandara Soekarno-Hatta yang terpapar Covid-19 varian B.1.1.529 alias Omicron.
Di mana sebelumnya TribunJakarta.com memberitakan ada 14 petugas di Bandara Soekarno-Hatta yang terpapar varian Omicron.
Baca juga: Bertambah 1 Orang, Total 15 Petugas Bandara Soekarno-Hatta Tertular Varian Omicron
Namun kemudian dikonfirmasi bertambah lagi satu orang. Sehingga totalnya menjadi 15 orang.
"Untuk itu kita lihat tadi bapak Presiden sudah menyampaikan kesungguhannya, keseriusannya dan minta lagi soal karantina, Pak Menko juga Pak Luhut tadi juga sudah menyampaikan lagi hari ini pentingnya karantina."

"Tidak ada lagi main-main soal karantina. Kita setuju dan kita mendukung bahkan masa karantinanya udah ditambah oleh pemerintah pusat. Jadi 14 hari," ungkapnya.
Kata Pihak Bandara Soetta
Petugas Bandara Soekarno-Hatta yang terpapar Covid-19 varian B.1.1.529 alias Omicron ternyata bertambah satu orang lagi.
Sebelumnya TribunJakarta.com memberitakan ada 14 petugas di Bandara Soekarno-Hatta yang terpapar varian Omicron.
Baca juga: Proses Hukum Kasus Habib Bahar Cepat Diproses, Polisi Diminta Lakukan Hal Sama di Kasus Husin Shihab
Ke-14 orang tersebut merupakan karyawan FarmaLab yang merupakan satu dari dua vendor pelaksana swab RT-PCR atau antigen.
Ternyata ada satu lagi pegawai ILab yang merupakan vendor RT-PCR juga di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Iya benar positif Omicron, satu orang yang bertugas di ILab dan sisanya di FarmaLab. Dugaan awalnya semua terpapar dari pelaku perjalanan luar negeri," jelas Dansatgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta, Kolonel Agus Listiyono, Senin (3/1/2022).
Agus menambahkan, saat ini ke-15 pasien itu sudah dilarikan ke Wisma Atlet untuk melakukan karantina.

Manager ILab, Vera menuturkan, pihaknya mengetahui adanya salah satu pekerja yang terpapar setelah dilakukan screening pada Kamis, 30 Desember 2021 lalu.
"Satu petugas admin kita memang terpapar. Kita langsung rujuk ke kantor kesehatan pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta dan langsung olah ke Litbangkes," aku Vera.
Menurutnya satu pekerjanya itu diduga terpapar dari pelaku perjalanan luar negeri.
Pasalnya, yang terpapar itu memang ditempatkan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta kedatangan internasional.
"Kalau untuk terpapar itu kemungkinan besar kita dapat dari pelaku perjalanan luar negeri (ppln), karena dia kesehariannya on duty di bandara. Artinya kans besar petugas kita di dalam bandara kemungkinan terpapar Omicron cukup besar. Saya mengasumsikan petugas kami terpapar dari ppln," jelas Vera.
Kemudian, ke-14 sisanya diketahui merupakan pegawai FarmaLab yang merupakan vendor pelaksana Swab RT-PCR dan Antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: 2 Petugas Bandara Soekarno-Hatta Positif Covid-19 Varian Omicron, Sempat Berinteraksi Belasan Teman
MA Gunawan selaku Manager Whole Sales FarmaLab mengakui kalau 14 pegawainya terpapar Covid-19 varian Omicron saat dijalani screening pada 31 Desember 2021.
"Kemarin 31 Desember 2021 kita lakukan screening rutinitas. Begitu screening ternyata terdapat 14 tim kami yang terpapar (Omicron)," aku Gunawan saat dihubungi TribunJakarta.com, Senin (3/1/2022).
Sebab, pihaknya secara rutin setiap dua pekan sekali mengadakan screening berupa RT-PCR kepada para karyawannya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Gunawan menjelaskan, ke-14 orang tersebut memang bertugas di kedatangan internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
"Iya betul bertugas di kedatangan internasional, yang kena itu garda terdepan. 11 orang bagian administrasi, tiga lagi sebagai yang melakukan swab," terang dia.
Kini, semua pasien tersebut sudah dilarikan ke Wisma Atlet untuk melakukan karantina mandiri.
Menurut Gunawan, semuanya tidak memiliki gejala alias OTG saat tertular Covid-19 varian Omicron.

"Enggak gejala sama sekali, ada satu orang tenggorokan agak engak enak. Tapi rata-rata enggak ada gejala. Sudah vaksin semua bahkan ada yang booster," pungkasnya.
Kata Ketua RW di mess pekerja Bandara Soetta
Dilansir dari wartakotalive.com, pekerja Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 28 orang yang tinggal di Jalan Daan Mogot, Ruko B 11, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dikabarkan terpapar Covid-19 pada Minggu (2/1/2022).
Pihak Bandara Soetta langsung mengambil langkah dengan membawa puluhan orang itu ke Puskesmas Kalideres.
Dari hasil swab PCR, ada empat orang yang dinyatakan positif Covid-19 jenis Omicron.
Ketua RW04 Kelurahan Kalideres, Karyadi mengatakan, puluhan orang itu merupakan pegawai Bandara yang bertugas mengurus perjalanan.
"Sudah empat orang informasinya(positif), katanya sih empat orang sudah positif. Makanya dari empat orang kita tindak lanjut ada kegiatan ini, di tracing," ujar dia, Senin (3/1/2022).
Baca juga: Wagub Ariza Sebut Belum Ada Siswa yang Terpapar Covid-19 Selama PTM Terbatas di Jakarta
Akhirnya, kata Karyadi, pedagang dan penghuni ruko di sana dilakukan tracing oleh petugas Puskesmas berpakaian lengkap.
Karyadi juga mengaku kecewa dengan pemilik ruko karena tidak berkoordinasi dengan Ketua RT/RW setempat.
Terlebih, pemilik ruko tidak mengetahui jumlah penghuni di tempat tersebut.
Sehingga, ketua RW dan RT merasa kesulitan untuk mencari data para penghuni ruko tersebut.
"Makanya kami sempet agak marah karena data data itu penghuni itu mereka enggak tahu. Ini lah kita salahkan karena mereka tidak care dengan wilayah," tegasnya.
Menurut dia, Omicron ini sangat berbahaya dan pihaknya melakukan tracing kepada warga sekitar.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 DKI Naik Setelah Libur Nataru, Wagub Ariza Ungkap Tingkat Keterisian RS
Sehingga jangan sampai gara-gara warga gelap yang tidak melapor itu justru membawa petaka pada lingkungannya.
"Ini omicron kan paling bahaya, ya kita takut lah makanya kita tindak lanjuti, kita tracing semuanya karena kita takut mereka masuk ke wilayah," tuturnya.